Minggu, 06 September 2020

Peristiwa Alam

15 Tahun Pasca Gempa dan Tsunami Aceh, Sudahkah Warga Sadar Bencana? Peristiwa Alam Mengerikan 2004 di ujung Nusantara

Diedit : Muh Hasyim

Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak ditemukan dan ribuan pula mayat yang dikuburkan secara masal.

Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran di atas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi di berbagai tempat di dunia.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.

Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara-barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.

Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.

Sementara itu data jumlah korban tewas di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.

Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa yang sangat mengenaskan dan paling banyak memakan korban yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini tidak terjadi kembali di negeri kita yang tercinta ini.

Rabu, 02 September 2020

Kesehatan

Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mudah Mengatasinya - Alodokter


 Bengkak pada pergelangan kaki biasanya bukanlah hal serius. Hal itu bisa saja terjadi karena Anda terlalu lama berdiri, atau berjalan terlalu jauh. Tetapi kaki dan pergelangan kaki yang tetap bengkak atau disertai dengan gejala lain bisa menandakan masalah kesehatan yang serius. Melansir dari WebMD, ada beberapa kemungkinan penyebab pembengkakan kaki dan pergelangan kaki. Berikut adalah penyebab pembengkakan pada pergelangan kaki. 

 1. Edema 

 Edema adalah istilah dalam medis untuk pembekakan yang terjadi ketika cairan menjadi terperangkap di jaringan tubuh. Edema biasanya menyerang kaki dan dapat terjadi pada bagian tubuh lain, seperti wajah atau perut. Tanda-tanda edema: • Kulit mengkilat, membentang di atas area yang terkena • Kulit yang tidak berubah setelah ditekan • Merasa tidak nyaman dan gerak terbatas • sesak atau kesulitan bernapas jika dipengaruhi paru-paru 

 2. Cedera kaki atau pergelangan kaki 

 Trauma pada kaki atau pergelangan kaki dapat menyebabkan pembekakan di area tubuh. Misalnya, pergelangan kaki terkilir yang terjadi ketika ligamen yang berkepanjangan, hingga menyebabkan kaki membengkak. 

 3. Kehamilan 

 Gejala umum pada akhir kehamilan adalah membengkaknya kaki dan pergelangan kaki. Pembengkakan ini disebabkan oleh retensi cairan dan peningkatan tekanan pada vena. 

 4. Faktor gaya hidup 

 Beberapa faktor gaya hidup juga bisa menyebabkan kaki bengkak. • Memiliki gaya hidup menetap • Kelebihan berat badan • Memakai sepatu yang tidak pas 

 5. Efek samping obat 

 Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kaki bengkak, terutama yang retensi air. Berikut beberapa jenis obat-obatan yang menyebabkan kaki membengkak, seperti: 

 • Hormon seperti estrogen dan testosterone 

• Saluran kalsium yang mengontrol tekanan darah 

• Steroid baik androgenik, anabolic dan kortikosteroid 

• Antidepresan 

• Obat anti inflamasi nonsteroid 

 Gejala lain yang menyebabkan pembengkakan pada kaki yang dilansir dari WebMD, adalah Varises dan insufisiensi vena kronis. Kondisi ini terjadi ketika katup di dalam vena kaki Anda tidak membuat darah mengalir ke arah jantung Anda. 

 Sebaliknya, ia mencadangkan darah dan terkumpul sehingga menyebabkan kelompok varises kebiru-biruan di kulit. Terkadang membuat kaki Anda bengkak. 

 Adapun cara pengobatan edema seperti dilansir Mayoclinic, sebagai berikut: 

 - Edema yang lebih parah dapat diobati dengan obat-obatan yang membantu tubuh Anda mengeluarkan cairan berlebihan dalam bentuk urin (diuretik). Salah satu diuretik yang paling umum adalah furosemide (Lasix). Namun, dokter yang akan menentukan jenis obat apa yang baik untuk Anda berdasarkan riwayat kesehatan pribadi Anda.

 - Mengatur pengobatan jangka panjang pada penyebab pembengkakan yang mendasarinya. Jika edema terjadi akibat penggunaan obat maka dokter akan menyesuaikan resep Anda atau akan memeriksa obat alternatif yang tidak menyebabkan edema. 

 Pengobatan rumahan  

Berikut beberapa obat rumahan yang dapat membantu mengurangi edema dan mencegahnya kembali. Sebelum mencoba pengobatan ini baiknya Anda konsultasi terlebih dahulu ke dokter. 

 - Menggerakkan otot di bagian tubuh Anda yang terkena edema terutama kaki. Membantu memompa kelebihan cairan kembali ke jantung dan konsultasi dengan dokter terkait hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi pembekakan 

 - Mengangkat kaki saat tidur di atas level jantung Anda lakukan setiap beberapa kali sehari. Dalam beberapa kasus meninggikan bagian tubuh yang terpengaruh saat Anda tidur akan bermanfaat 

 - Memijat area yang sakit ke arah jantung Anda menggunakan tekanan keras tetapi tidak menyakitkan sehingga dapat membantu memindahkan kelebihan cairan dari area tersebut 

 - Kompresi, dokter mungkin akan menyarankan Anda memakai stoking kompresi, lengan atau sarung tangan yang dipakai setelah pembengkakan lebih lanjut. Pakaian ini berfungsi untuk menjaga tekanan pada anggota tubuh sehingga dapat mencegah cairan yang mengumpul di jaringan 

 - Lindungi area yang terkena pembengkakan agar tetap bersih, lembab dan bebas dari cedera. Kulit kering, pecah-pecah, rentan terhadap goresan, luka, dan infeksi 

 - Kurangi asupan garam. Ikuti saran dari dokter untuk membatasi beberapa garam yang dikonsumsi. Karena garam dapat meningkatkan retensi cairan dan memperburuk edema. 

Kenali Hidrokel, Pembengkakan Alat Kelamin pada Bayi Laki-Laki Baca selengkapnya di artikel "Kenali Hidrokel, Pembengkakan Alat Kelamin pada Bayi Laki-Laki", https://tirto.id/dk2d


 


Baca selengkapnya di artikel "Mengenal Penyebab Bengkak pada Pergelangan Kaki", https://tirto.id/edtV

Politik

 

Jalan Berduri Penegakkan HAM di Timor Timur Masa Lalu | Reportase Papua

Pilihan Hati Rakyat atau Rekayasa Tokoh Politik Timor Timur Keluar Dari Rumah Besar Nusantara

(sebuah renungan jajak pendapat Timor Timur Agustus 1999)

Oleh : Muh Hasyim

 

Dimana ItuTimor Portugis?

Dengan luas 30.777 kilometer persegi, Pulau Timor terbagi menjadi dua: Timur dan Barat. Pada era kolonialisme, batas antara wilayah barat dan timur dari pulau ini makin tegas. Portugis dan Belanda memperebutkan Timor, sampai kemudian disetujui pada 1859 bahwa bagian timur dikuasai Portugis, sedangkan bagian barat di bawah kekuasaan Belanda. Karenanya, lain dengan wilayah-wilayah nusantara di bawah Hindia Belanda, Timor bagian timur bertumbuh dengan sistem dan pengajaran Portugis. Mulai dari menulis dengan bahasa Latin, memperkenalkan dan menggunakan mesin cetak, sekolah formal serta unsur-unsur sosial politik lainnya.

Ini diperkuat dan diperjelas oleh peta wilayah Hindia Belanda yang tidak memasukkan ini sebagai wilayahnya. Yang termasuk Hindia Belanda hanyalah Timor Barat atau sekarang disebut Nusa Tenggara Timur. Karena itulah Timor Timur atau Timor Portugis tidak menjadi bagian dari Indonesia sejak awal. Wilayah Indonesia hanya mencakup wilayah yang tadinya ada di bawah kekuasaan Hindia Belanda.

Pada 1970an, Timor Portugis sedang bersiap menjadi negara baru yang independen, lepas dari Portugis. Ini karena konstitusi mengharuskan wilayah jajahan Portugis yang sebelumnya berstatus provinsi di luar negeri agar dilepaskan.Tak cuma Timor Timur, tetapi juga Angola, Cape Verde, Guinea Portugis, Mozambik, Sao Tome, dan Principe di Afrika, Makau di Cina, serta India Portugis dibebaskan menentukan nasibnya.

Konstitusi yang memerintahkan untuk menarik kekuasaan Portugis di daerah jajahannya itu juga dipengaruhi kemenangan kelompok sayap kiri yang berhasil mengkudeta pemerintahan otoriter sayap kanan. Ketika Revolusi Anyelir menggulingkan rezim Lisbon pada tahun 1974,
Maka, partai-partai politik dibentuk sebagai persiapan untuk merumuskan kemerdekaan. Tercatat partai União Democrática Timorense (UDT) menjadi partai pertama di Timor Timur dengan awalnya terdiri dari pemimpin senior administrasi dan pemilik perkebunan, serta pemimpin suku asli. Kedua, Front Revolusioner Independen Timor Timur (Fretilin) yang terdiri dari pengurus, guru, dan anggota lainnya yang direkrut dari perkotaan. Terakhir muncul Populer Demokrat Asosiasi Timor (Apodeti), sebuah partai kecil dengan tujuannya untuk integrasi wilayah ke Indonesia. Namun yang terakhir ini popularitas rendah.

Hanya UDT dan Fretilin yang tercatat saling sengit merebut pengaruh penduduk Timor Timur. Proses menuju penentuan nasib mereka diwarnai dengan konflik internal. Tuduhan UDT terhadap sayap radikal Fretilin yang akan membawa Timor Timor menuju negara komunis menjadi salah satu pemicunya. Masing-masing elite partai masih bisa menahan diri dan dalam batas wajar beradu argumen. Namun tidak demikian di kalangan akar rumput kedua belah pihak. Pertumpahan darah sempat terjadi. Terjadi perang saudara antara akar rumput.
Kelompok UDT makin terdesak. Di antara mereka, banyak yang lari ke perbatasan dan masuk ke Indonesia.

Siapa Saja Pelaku Integrasi Timor Timur lewat Deklarasi Balibo?

Pada tanggal 27 Mei 1974, sekelompok tiga puluh orang bertemu untuk membuat pesta untuk mengadvokasi integrasi ke Indonesia. Nama pertama partai adalah Associação para a Integracao de Timor na Indonesia (Asosiasi untuk Integrasi Timor ke Indonesia), tapi penyelenggara memutuskan posisi pro-integrasi tidak populer dan memutuskan untuk menghapus kata dari nama mereka. Dalam manifesto aslinya, partai menyerukan "integrasi otonom" ke Indonesia sementara juga menyatakan dukungan untuk hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi. Partai ini juga menganjurkan ajaran Indonesia di sekolah-sekolah Timor Timur.

Presiden pertama APODETI adalah Arnaldo dos Reis Araújo, seorang petani ternak 60 tahun yang telah bekerja sama dengan pasukan invasi Jepang selama Perang Dunia II. Araujo menghabiskan beberapa bulan di Jakarta selama 1974, di mana ia bertemu pejabat pemerintah yang dengan cepat menemukan cara untuk mendukung organisasinya. Kemudian, ia menjadi gubernur pertama Timor Timur di bawah pemerintahan Indonesia. Pertama wakil presiden partai itu Hermenegildo Martins, pemilik perkebunan kopi. Pemimpin kunci lain APODETI adalah mantan guru sekolah bernama José Osorio Soares. Mengulangi sentimen bahwa Timor Timur tidak bisa bertahan sebagai negara merdeka, ia mengaku iman yang kuat dalam kesediaan Indonesia untuk membantu. Pada tahun 1975 ia berkata: "Kita tidak perlu neokolonialisme, hanya beberapa kontrol dari Indonesia, dan jika kita perlu beberapa hal mungkin kita bisa mendapatkannya dari Indonesia.

Popularitas APODETI rendah dibandingkan dengan pro-kemerdekaan FRETILIN dan UDT bahkan lebih moderat. Namun, ia menerima dukungan dari pemerintah Indonesia, dalam bentuk sumbangan keuangan dan deklarasi solidaritas. Ketika pemimpin APODETI mengumumkan bahwa 70 & nbsp; persen dari populasi mendukung integrasi, pejabat Indonesia berulang klaim dan itu menjadi pokok dari laporan media di Jakarta. Pada saat yang sama, para pemimpin partai yang diejek di Timor Timur, dan beberapa berwisata disertai pengawal. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan pernyataan yang lebih agresif oleh para pemimpin APODETI. 

Timor Timur sepakat bergabung dengan RI pada 30 November 1975 menyusul Deklarasi Balibo atau pernyataan berintegrasi yang dilontarkan Xavier Lopez da Cruz, mewakili tiga partai politik di Timtim. Arnaldo dos Reis Araujo dan Franscico X. Lopes da Cruz adalah sutradara di balik ide integrasi. Sementara dari Indonesia, tercatat Gubernur NTT El-Tari dan Frans Seda. Keduanya merupakan putera NTT yang mewakili Jakarta. Selanjutnya terhitung 17 Juli 1976, Timor Timur resmi menjadi provinsi ke-27 (resmi kembali ke rumah besar menempati kamar 27).

Setelah Timor Timur dilegatimasi dalam Undang-undang No.7 tahun 1976 tanggal 17 Juli 1976. Dalam undang-undang itu disebutkan, penyatuan Timor Timur kedalam NKRI dan sekaligus pembentukan Timor Timur sebagai provinsi ke-27. Secara simbolis Presiden Republik Indonesia Soeharto menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada Arnaldo dos Reis Araujo dan Franscico X. Lopes da Cruz, dan salinan teks Proklamasi Republik Indonesia kepada Lopes da Cruz.

Dalam menjalankan pemerintahan sementara di Timor Timur,  pemerintah pusat menunjuk Arnaldo dos Reis Araujo menjabat sebagai gubernur pertama di Timor Timur. Sedang Lopez da Crus diangkat menjadi diplomat RI dengan misi khusus di PBB.

Sejalan dengan itu, kubu Fretelin memilih mengembara dan meneruskan perjuangan kemerdekaan Timor Timur dengan bergerilya di hutan.
Deklarasi Balibo sebenarnya adalah tandingan dari proklamasi Republik Demokrasi Timor Timur yang dicetuskan Frente Revolutionaria de Timor Leste Independente (Fretilin) di Lapangan Boa Ventura Dili, 28 November pada tahun yang sama. Saat itu, di antara tokoh-tokoh politik di Timtim memang saling berbeda pandangan. UDT misalnya, menganjurkan suatu proses otonomi progresif di bawah Portugal. Fretilin mengusung perjuangan kemerdekaan penuh bagi Timor Timur dan paling radikal serta cenderung kiri. Sementara Apodeti, memilih Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia.
Nah, perbedaan pandangan politik ini menyebabkan proses integrasi Timor Timur ke RI tak berlangsung mulus. Perang saudara pun meletus antara yang setuju bergabung dan yang tidak. Pertikaian demi pertikaian terus mewarnai sejarah Timor Timur. Buntutnya, Indonesia menggelar Operasi Seroja buat "mengakhiri" perang saudara. Konsekuensinya, tragedi mencatat sekitar 3.500 prajurit yang terlibat dalam Operasi Seroja gugur. Sementara sekitar 2.000 lainnya cacat seumur hidup.

Sejalan dengan Operasi Seroja, pemerintah Indonesia juga berupaya keras buat merebut hati rakyat Timtim. Di antaranya dengan mengalokasikan sekitar 20 persen dari total dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selama belasan tahun ke sana. Dengan modal itu, pemerintah membangun sejumlah sarana fisik di hampir seluruh wilayah Timtim. Jalan-jalan beraspal pun mulai terlihat, bahkan mencapai desa-desa terpencil yang sejak ratusan tahun selama di bawah Portugal belum diperhatikan. Sementara di dunia pendidikan, pemerintah membangun sejumlah gedung sekolah, mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Wujud menggaet perhatian di bidang keagamaan, pemerintah membangun Patung Kristus Raja berukuran raksasa di tepi Pantai Dili. Pada hari peresmian patung itu, Presiden Soeharto dikukuhkan sebagai Bapak Integrasi Timor Timur. Khusus untuk menyelesaikan konflik antara dua kelompok masyarakat Timor Timur yang berbeda pendapat, pemerintah juga menggandeng Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggelar Dialog "All Inclusive Timoresse Dialogue".

Sayangnya selama roda pemerintahan di Timor Timur, pemerintah daerah dan pusat tidak melihat gejala awal ketidaksepahaman yang membawa Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia. Pemerintah pusat hanya mengandalkan deklarasi balibo menjadi legitemasi mengamankan Timor Timur dari konflik perang saudara. Sementara pemerintah daerah terkesan membiarkan api yang ada di tubuh Fretelin menyala di hutan dan gua di Timor Timur dan menjalar ke luar negeri.

Selain itu, belum ada perhatian khusus pemerintah terhadap kaderisasi muda-mudi Timor Timur. Misalnya tenaga kerja lulusan SMA dan sederajat yang dipekerjakan di instansi pemerintah masih menerima dari luar provinsi. Sementara lulusan dalam provinsi Timor Timur banyak yang menganggur. Setelah banyak konflik yang muncul, baru ada perhatian pemerintah untuk menkaderisasi termasuk menerima Pegawai 2000. Tapi itu sudah terlambat menurut pendapat kelompok pro kemerdekaan. Mereka sudah terlanjur anti terhadap pemerintah. Karena penyelesaian konflik yang ada oleh pemerintah dinilai tidak menguntungkan bagi mereka.

Mengapa Indonesia Mengamankan Timor Timur dari Konflik Perang Saudara?

Pemerintah dan militer Indonesia melihat dinamika yang terjadi di Portugis (Ketika Revolusi Anyelir menggulingkan rezim Lisbon pada tahun 1974) itu sebagai momentum untuk mengarahkan saudaranya yang terpisah 460 tahun kembali ke rumah besar (pangkuan ibu pertiwi).

Pemerintah Jakarta tidak tinggal diam melihat saudaranya di Timor Timur kontak perang saudara. Perang saudara terjadi karena komunikasi antara elit politik (UDT dan Fretelin) bermain pincang terbawa sampai akar rumput berkelahi. Mereka saling menyerang tanpa komando, menyerang dengan membakar rumah dan membunuh secara membabibuta. Tidak ada rasa perikemanusiaan antar mereka sendiri dipicu oleh ketidasepahaman antara mereka sendiri. Situasi itu membuat iba Indonesia sehingga menerima permohonan elit politik pro integrasi Arnaldo dos Reis de Araujo dan kawan-kawan. Kekhawatiran dan rasa iba ini menjadi bahan proposal pengajuan bantuan Indonesia ke Amerika Serikat yang tengah mengalami kekalahan di Vietnam. Konteks Perang Dingin juga berpengaruh. Amerika Serikat tak mau Timor Portugis dikuasai Fretilin yang komunis.

Memasuki 7 Desember 1975, Indonesia secara resmi melakukan operasi militer ke Timor Timur. Operasi militer ini diberi nama Operasi Seroja. Mobilisasi besar-besaran pasukan militer Indonesia dilakukan mengarah ke kota Dili Timor Timur. Ratusan pasukan penerjun payung turun dari langit kota Dili terlibat kontak senjata langsung dengan pasukan militer Fretilin yang berjuluk Falintil. Ada juga kapal perang yang membawa pasukan untuk segera menyerbu daratan. Operasi ini disetujui oleh Presiden AS saat itu Gerald Ford dan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger (saat berkunjung di Jakarta 6 Desember 1975) memberi dukungan kepada Presiden Soeharto untuk masuk ke Timor Timur pada 1975.

Menghadapi operasi seroja ini, Forsa Armada Fretelin mulai mengumpulkan kaum laki-laki dari seluruh pelosok untuk membantu forsa armada menghadapi pasukan Indonesia. Forsa armada menderita kekalahan setiap kali menyerang. Malam harinya, pasukan Indonesia telah mengamankan kota Dili. Disusul pengamanan kedua pada 10 Desember berhasil mengamankan rakyat di Baucau.
Jumlah pasukan Indonesia terus bertambah di Timor Timur. Dalam buku The War Againts East Timor karya Budiardjo dan Liong menyebutkan, pada Hari Natal, sekitar 10.000 hingga 15.000 tentara mendarat di kota Liquisa dan Maubara. Jumlah pasukan terus meningkat, hingga April 1976 Indonesia memiliki sekitar 35.000 tentara di Timor Timur, dengan 10.000 lain berdiri di Timor Barat Indonesia. Sebagian besar pasukan ini berasal dari pasukan elit di Indonesia. Pada akhir 1976, 10.000 tentara menduduki Dili dan 20.000 lainnya telah dikerahkan di seluruh Timor Timur. Pasukan Fretilin terdesak masuk hutan dan pegunungan. Dengan tetap melawan, taktik pertempuran gerilya mereka terapkan.  Bahkan beredar isu kepada masyarakat bahwa nanti akan datang tentara yang membunuh orang-orang muda yang belum kawin. Ini membuat rakyat resah sambil menunggu siapa yang menjadi penyelamat mereka.

Ternyata Pasukan Indonesia  yang menggunakan pesawat mengamankan rakyat dari udara hanya menembak lurus tidak menembak ke sasaran. Sepertinya hanya sekedar membuat takut Forsa Armada Fretelin dan pengikutnya untuk tidak mengancam dan membunuh kelompok UDT dan partisannya. Sementara pasukan yang lewat darat pun demikian, mereka berusaha menyelamatkan rakyat yang ketakutan dari ancaman Forsa Armada Fretelin dengan cara menghimpun dan mendata jumlah penduduk yang menyerahkan diri. Setelah terdata rakyat bersorak ria dengan likurai mengelilingi kota sampai sore. Kemudian sore harinya rakyat disuruh kembali ke rumah masing-masing. Diingatkan juga untuk menaikkan bendera merah putih di tiap rumah, ini terjadi di Maubisse saat pasukan Indonesia memasuki wilayah tersebut sekitar Maret 1976.

Mengapa Amerika Mendukung Indonesia Masuk Wilayah Timor Portugis?

Wabah Perang Dingin melanda seluruh dunia. Tak terkecuali negara-negara yang telah memilih sikap Non-Blok seperti Indonesia. Dalam konteks Timor Timur, peranan Amerika sebagai Blok Barat sulit untuk dipungkiri. Mereka memandang Fretilin yang berhaluan komunis harus segera ditumpas karena merepresentasikan kekuatan Blok Timur. Maka, Indonesia pun sukses menggalang dukungan dari negara-negara Barat tak hanya Amerika.

Data dari Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat menyediakan analisis rinci soal unit militer Indonesia yang menggunakan banyak peralatan militer dari Amerika Serikat. Para penerjun yang turun di langit Dili juga dilatih oleh Amerika, ditambah bantuan pesawat C-47 dan C-130 yang mengangkut para pasukan.

Di bawah pemerintahan Carter, Amerika Serikat menggelontorkan dana lebih dari $250 juta untuk membantu militer Indonesia menyerang Timor Timur antara 1975 sampai 1979. Para pejabat pemerintahan Clinton dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh New York Times telah mengatakan bahwa Soeharto adalah pemimpin yang menderegulasi ekonomi Indonesia dan membuka kran Indonesia bagi investor asing. "Dia semacam orang kami," kata seorang pejabat senior yang sering menangani administrasi kebijakan Asia.

Inggris Raya, seperti dilaporkan The Guardian, juga tercatat turut andil dalam Pengamanan Indonesia ke Timor Timur. Bantuan mereka berupa pelatihan militer bagi prajurit-prajurit Indonesia. Inggris menghabiskan £1 juta untuk pelatihan militer di Indonesia. Sebanyak 24 tentara angkatan senior dilatih di perguruan tinggi militer Inggris. Dan ada 29 petugas indonesia lainnya belajar di lembaga non-militer.

Pengakuan lain dengan tujuan yang sama datang dari Australia. Clinton Fernandes dalam bukunya berjudul Reluctant Saviour: Australia, Indonesia and East Timor mengatakan pemerintah Australia lewat Fraser, Hawke, dan Keating diduga bekerja sama dengan militer Indonesia dan Presiden Soeharto terkait kondisi Timor Timur dan untuk melestarikan kembalinya Timor Timur ke Pangkuan Ibu Pertiwi.

Namun, suara pecah dan protes warga Australia terjadi ketika kasus penembakan lima wartawan di Balibo terjadi. Apalagi sejarah mencatat orang Timor membantu pasukan Australia melawan Jepang pada Perang Dunia Kedua. Pada akhirnya, Australia yang menjadi negara pertama mendukung dilaksanakannya referendum untuk mengantarkan Timor Timur mencapai kemerdekaannya.

Mengapa Timor Timur Keluar dari Rumah Besar Nusantara?

Ketika Bung Karno berpidato di PBB tentang Ideologi Pancasila seluruh negara tepuk tangan menyatakan setuju. Tetapi justru dari pidato tersebut membuat sebagian negara menjadi takut setelahnya. Mengapa?  Karena menurut mereka, jika Pancasila diterapkan secara murni dan konsekuen maka ideologi Komunis akan hilang dari muka bumi. Saat itu, Uni Soviet dan Amerika Serikat berada dalam perang dingin. Tapi karena politik Indonesia Bebas Aktif baik Soviet maupun Amerika menyokong Indonesia untuk mengamankan Timor Timur dari perang saudara dan komunis. Salah satu contoh dukungan Amerika terhadap Indonesia dalam uraian di atas.

Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ideologi Pancasila dan kekayaan yang dimilikinya dikhawatirkan menggocang dunia apabila menjadi negara maju. Maka diciptakanlah krisis moneter 1997 membuat rupiah menjadi terpuruk dari USD. Selain itu, ada niat Indonesia membeli peralatan perang dari Soviet. Mendengar itu, Amerika langsung memboikot keperluan militer dari Amerika.

Pemilihan Umum 1997 adalah pemilu ke-6 di masa Orde Baru dan pemilu ke-7 dalam sejarah sejak Indonesia merdeka. Golkar menang lagi, Soeharto kembali berkuasa. Namun, Pemilu 1997 ternyata menjadi pemilu terakhir rezim Orba karena pada 21 Mei 1998, Soeharto tumbang dari kursi kepresidenan yang telah sekian lama ia kuasai dialihkan kepada wakil presiden  yaitu Baharuddin Yusuf Habibi.

Atas desakan Asing B.J Habibi Presiden RI membuat pertemuan dengan Koffi Anan Sekjen PBB  pada 27 Januari 1999. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan 30 Agustus 1999  diadakan jajak pendapat. Mengapa dikatakan desakan Asing? Karena seluruh personil yang terlibat dalam jajak pendapat itu orang Asing, Mereka dibantu oleh rakyat Timor Timur yang pro kemerdekaan. Sementara alat pengamanan Indonesia bersama kelompok pro integrasi tidak dilibatkan.

Dapat dilihat saat jajak pendapat berlangsung, peti suara tidak mendapat kawalan dari pihak keamanan. Peti suara yang sudah penuh dijinjing oleh satu orang bule menuju basecame. Ada isu beredar bahwa suara yang dihitung adalah suara  rakyat yang mengikuti misa di gereja pada 28 Agustus 1999. Pengumuman hasil jajak pendapat disepakati 9 September 1999 tapi malah diumumkan lebih awal 4 September 1999.

Dilansir Harian Kompas, Minggu (5/9/1999), akhirnya PBB mengumumkan hasil penentuan pendapat (jajak pendapat). Sekjen PBB Kofi Annan di New York mengumumkannya pada Sabtu (4/9) pukul 08.00 WIB. Hasilnya dari sekitar 450.000 pemilih, 78,5 persen (344.580) warga Timor Timur memilih untuk menolak otonomi, dan sekitar 21 persen (94.388) memilih otonomi, sedangkan 7.985 suara (1,8 persen) dinyatakan tidak sah. Menurut Kofi Annan, hasil itu menunjukkan bahwa penduduk Timor Timur menginginkan kemerdekaan. Ini tidak sesuai dengan realita di lapangan ketika kita menyaksikan pengungsian secara besar-besaran menuju wilayah NTT.

Bukan hanya itu, orang asing menginginkan Indonesia terpecah, dibuktikan dengan dana asing yang ikut menyokong amandemen UUD 45 setelah laporan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibi ditolak oleh MPR.

Ini tercatat sebagai kegagalan diplomasi oleh pihak pro integrasi. Bola saat ini ada di tangan Pro kemerdekaan.

Selain itu, belum ada perhatian khusus pemerintah terhadap kaderisasi muda-mudi Timor Timur. Misalnya tenaga kerja lulusan SMA dan sederajat yang dipekerjakan di instansi pemerintah masih menerima dari luar provinsi. Sementara lulusan dalam provinsi Timor Timur banyak yang menganggur. Setelah banyak konflik yang muncul, baru ada perhatian pemerintah untuk menkaderisasi termasuk menerima Pegawai 2000. Tapi itu sudah terlambat menurut pendapat kelompok pro kemerdekaan. Mereka sudah terlanjur anti terhadap pemerintah. Karena penyelesaian konflik yang ada oleh pemerintah dinilai tidak menguntungkan bagi mereka.

Informasi Apa Yang Diperoleh Dari Tulisan Di Atas?

  1. Masyarakat Pulau Timor awalnya punya nenek moyang yang sama wewiku wehale. Kemudian orang barat memisahkan menjadi dua yaitu Timor Barat dan Timor Portugis. Timor terkenal dengan Cendana yang diperebutkan oleh Belanda dan Portugis. Belanda Meninggalkan Agama Protestan dan Portugis meninggalkan agama Katholik bagi masyarakat di Pulau Timor dan sekitarnya.
  2.  Portugis Mengakhiri kekuasannya 1975 ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. sedangkan Belanda mengakhiri kekuasaannya 1945 di pulau timor setelah dikalahkan oleh Jepang pada perang dunia dua.
  3. Terbentuk Partai UDT dan Fretelin di Timor Portugis setelah terjadi revolusi bunga di portugal.
  4. Terjadi Perang saudara antara akar rumput dari partai UDT dan Fretelin.
  5. Terjadi kesepakatan antar elit politik baik ketika Timor Portugis berintegrasi maupun Indonesia masuk ke wilayah Timor portugis. Bahkan pelaksanaan jajak pendapat yang sangat sarat dengan dukungan Asing
  6. Ada kesenjangan sosial yang tidak diperhatikan oleh pemerintah (saat berkuasa kelompok pro integrasi) di Timor Timur.
  7. Banyak yang gugur dari operasi seroja di Timor Timur dari kelompok pro integrasi maupun kelompok pro kemerdekaan.
  8. Hasil jajak pendapat yang tidak jelas, apakah suara hati rakyat yang terjadi pada 30 Agustus 1999 di TPS atau hasil kerja keras para pastor dan suster di gereja pada 28 Agustus 1999.
  9. Timor Timur dikeluarkan dari rumah besar Nusantara lewat sidang umum MPR melalui Ketetapan Nomor V/MPR/1999 menyatakan bahwa Ketetapan No. VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak berlaku lagi.
    Setelahnya, mulai 25 Oktober 1999 sampai 20 Mei 2002, urusan administrasi di Timtim dijalankan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga United Nations Transitional Administration In East Timor (UNTAET). 
    Setelahnya, mulai 25 Oktober 1999 sampai 20 Mei 2002, urusan administrasi di Timtim dijalankan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga United Nations Transitional Administration In East Timor (UNTAET).
  10. Kelompok pro integrasi hidup meyebar di seluruh pelosok nusantara, sebagian besar ada di Timor Barat.

 

Setelah Mencermati 10 Informasi Tersaji, Opini Apa Yang Kalian Tinggalkan Sebagai Bahan Renungan Bersama?

  1. Selama kita tidak punya prinsip dalam hidup ini, maka kita menjadi budak selamanya.
  2. Sesuatu yang kita raih dengan cara manipulasi, maka hasilnya akan memanipulasi kehidupan kita sendiri di kemudian hari.
  3. Sesuatu yang  kita kerjakan tanpa melibatkan Sang Pemberi kehidupan, maka di kemudian hari hidup kita seperti bahan bakar api neraka.
  4. Suatu waktu Wewiku wehale akan menemukan kembali identitas yang hilang ratusan tahun yang lalu. Seperti Jerman Barat dan Jerman Timur.
  5. Dalam dunia politik dikenal menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Ketika tujuan telah tercapai dunia pun tercapai namun akhirat belum tentu tercapai.
  6. Bola itu bulat dan kalau jatuh pasti menggelinding sama dengan kehidupan kadang di bawah kadang di atas. Saat ini bola dikuasai pro kemerdekaan setelah menggelinding dari pro integrasi. Tidak menutup kemungkinan kembali menggelinding ke pro integrasi atau sebaliknya.
  7. Dimana ada gula di situ ada semut. Hari ini AS dan kawan-kawan mendukung pro kemerdekaan seperti waktu mendukung Indonesia masuk ke Timor Timur. Tidak menutup kemungkinan suatu saat berbalik seperti memboikot peralatan militer Indonesia.
  8. Hari ini Dollar Amerika beredar di Timor Timur. Tidak menutup kemungkinan Timor Timur menjadi negara bagian dari AS.



 

Senin, 31 Agustus 2020

Cerita

 

Antara Tahun 1957-1958, Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno Mengunjungi Belu. 

oleh : Muh Hasyim

Setelah melalui perjuangan panjang, rakyat Kota Atambua menderita dalam penjajahan di tanah air, Akhirnya Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dari tangan penjajah pada 1945 termasuk rakyat dan wilayah Atambua. Setelah merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa lain, yaitu bangsa Portugis, dan bangsa Belanda. Antara tahun 1957-1958, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno mengunjungi Belu. Saat kunjungan beliau bersama rombongan menanam beberapa pohon di Kota Atambua sebagai simbol kekuasaan wilayah, Salah satu pohon yang ditanam dan masih hidup hingga sekarang adalah pohon beringin. Tempatnya persis di sudut Lapangan Umum Kota Atambua (Taman Kota Atambua saat ini) dengan harapan supaya dijaga dan dilestarikan hingga sekarang.  Sampai sekarang (Baca Juga:   penandu soekarno ) pohon tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, dengan membuat tempat-tempat duduk di bawah pohon tersebut. Sekarang, masyarakat kota Atambua pergi ke Lapangan Umum untuk bersantai, membeli sesuatu, dan duduk di bawah pohon tersebut.

Berikut editan:

Atambua, lingkaran.net – 

Bangsa Belanda menguasai kota Atambua pada tahun 1916 (dimana pada tanggal itu ditetapkan pula sebagai tanggal Ulang Tahun Kota Atambua), masa penjajahan Belanda sekitaran tahun 1942 setelah, bangsa jepang berhasil mengusir bangsa Belanda dari daratan Timor, hingga rakyat Indonesia merdeka.

Menurut sejarah Nama “Atambua” berasal dari kata ATA yang artinya hamba dan BUAN yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M” . Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.

Lahirnya Nama Kota Atambua dan Atapupu Perdagangan budak secara historiagrafi di Pulau Timor dan sekitarnya memiliki hubungan yang erat dengan nama kota Atambua dan Atapupu sekarang di Kabupaten Belu. Orang Belu kebanyakan sudah mengenal “budak” dengan sebutan “Ata” atau “klason” (bahasa Tetun) yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan dasi/dato atau Na’I (sebutan golongan bangsawan di Belu) bahkan renu (rakyat jelata) lainnya. Hal ini diceritakan dari mulut ke mulut (folklor) bahwa, raja-raja di Belu saat itu setiap melakukan suatu kunjungan maka di dalam rombongan raja selalu disertakan juga hamba sahayanya-budak (Ata) sebagai pembantu atau pelayan. 

Bahkan para dasi/dato maupun renu ada juga yang membeli para budak untuk dipekerjakan di kebun/ladang dan sebagai gembala ternak. Oleh karena itu, maka di kalangan masyarakat Belu dikenal hamba sahaya/budak belian/perdagangan budak (atan sosa = bahasa Tetun). Pada masa pemerintahan kerajaan adat Fehalaran, wilayah Atapupu dan Atambua termasuk dalam struktur pemerintahan adat yang dikenal dengan sebutan Dasi Sanuluk, Aluk Sanulu. 

Peranan Kota Atapupu (Jenilu) sebagai pasar hamba sahaya pada saat itu. Sedangkan Kota Atambua berperanan sebagai tempat penampungan sementara para budak selanjutnya dibawa ke Atapupu. Secara etimologis arti nama Kota Atambua berasal dari kata Ata (hamba sahaya/budak) dan Buan (Suanggi), maka diartikan berasal dari nama sebuah tempat berkumpul orang-orang untuk melakukan aktifitas perdagangan budak atau penampungan para budak. Kemungkinan yang dijadikan budak saat itu adalah orang-orang yang dianggap memiliki ilmu sihir (suanggi), sehingga ditangkap dan dijadikan budak oleh para bangsawan. Selanjutnya menjadi nama “Atambua”, yang berarti “Tempat budak atau hamba dan suanggi”.

Masih menurut cerita rakyat bahwa budak-budak yang telah dibeli dibawa ke pantai utara, saat ini dikenal dengan nama pelabuhan Atapupu yang berjarak 34 kilometer dari Kota Atambua. Nama “Atapupu” berasal dari kata “ata” untuk budak dan “pupu” (berkumpul) atau juga berasal dari kata “futu” (diikat), sehingga berarti “tempat budak berkumpul atau budak diikat”, sambil menunggu kapal untuk di bawa keluar Pulau Timor.Setelah rakyat Kota Atambua telah menderita, pada tahun 1945 Atambua sudah merdeka dan bebas dari penjajahan bangsa lain, yaitu bangsa Portugis, dan bangsa Belanda. 

Pada tahun tersebut juga, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno menanam beberapa pohon di Kota Atambua, tepatnya di Lapangan Umum Kota Atambua (nama tempat tersebut sekarang)[1], dengan harapan supaya dijaga dan dilestarikan hingga sekarang. Namun, seiring perkembangan waktu, beberapa pohon tersebut layu, dan mati. Pada waktu itu, hanya satu pohon beringin yang ditanam Ir. Soekarno yang masih tetap hidup. Pemerintah pun terkejut dengan hal tersebut. Sampai sekarang pohon tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, dengan membuat tempat-tempat duduk di bawah pohon tersebut. Sekarang, masyarakat kota Atambua pergi ke Lapangan Umum untuk bersantai, membeli sesuatu, dan duduk di bawah pohon tersebut.

Kota Atambua Pada Masa Pendudukan Belanda 

Pada tahun 1866-1911, Atapupu menjadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan Kabupaten Belu, dimana sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota provinsi NTT sekarang). Selanjutnya pada tahun 1911-1916 Berdao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda. Dan pada pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu berpindah ke Kota Atambua setelah berhasilnya bangsa Belanda mengalahkan

Raja Moruk Pasunan, dan bangsa Belanda pun mulai menguasai kota atambua menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dengan demikian secara resmi Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Bahkan untuk Indonesia bagian timur termasuk wilayah Kota Atambua berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang (Kaigun) yang berkedudukan di Makassar. 

Adapun dalam rangka menjalankan pemerintahan di daerah yang diduduki Kaigun menyusun pemerintahannya. Untuk wilayah Indonesia bagian timur dikepalai oleh Minseibu Cokan yang berkedudukan di Makassar. Dibawah pimpinan Minseibu  Cokan berkuasa atas daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam Sjoo Sunda Shu(Sunda Kecil) yang berada di bawah pimpinan Minseibu yang berkedudukan di Singaraja dirubah menjadi Ken dan di Nusa Tenggara Timur ada tiga Ken yakni Timor Ken, Flores Ken dan Sumba Ken. Ken ini masing-masing dikepalai oleh Ken Kan rikan. Sedang kan tiap Ken terdiri dari beberapa Bunken (sama dengan wilayah onder afdeeling) yang dikepalai Bunken Karikan. Di bawah wilayah Bunken adalah swapraja–swapraja yang dikepalai oleh raja-raja dan pemerintahan swapraja ke bawah sampai ke rakyat tidak mengalami perubahan.[1]

Kota Atambua Pada Masa Pendudukan Jepang

Pada tanggal 8 Maret 1942 komando angkatan perang Belanda di Indonesia. Disamping Minseibu Cokan terdapat dewan perwakilan rakat yang disebut Syoo Sunda Sukai Yin. Dewan ini juga berpusat di Singaraja. Diantaranya anggota dewan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah raja Amarasi H. A. Koroh dan I. H. Doko. Untuk pemerintahan di daerah-daerah tampaknya tidak banyak mengalami perubahan, hanya istilah-istilahnya saja yang dirubah. Bekas wilayah afdeeling

Berlangsungnya Aktivitas Perdagangan Budak di Kota Atambua

Awal mulanya, perbudakan di Belu hanya terjadi antar golongan yang berkuasa atas individu dan individu yang dikuasai. Penguasaan atas individu bisa terjadi secara sederhana. Misalnya, tidak mampu membayar utang sampai waktu yang ditentukan, atau satu suku merampok suku lain yang lebih lemah dan memperbudak masyarakat yang dirampok.

Menurut dikatakan juga oleh Parera (1994) bahwa pada mulanya budak itu adalah tawanan perang atau yang diculik berdasarkan keadaan permusuhan antar suku. Namun dengan adanya dorongan perdagangan budak dari pihak Belanda dan Portugis pada waktu itu, maka sebagai wilayah taklukan sehingga para golongan bangsawan atau raja-raja di Belu ikut melaksanakan aktivitas perdagangan budak tersebut bahkan melakukan kesepakatan perjanjian (Korte Verklaring).

Demikian juga dijelaskan oleh Anwar (2004) bahwa Belanda dan Portugis dikenal aktif melaksanakan perdagangan budak yang ramai dari Timor sampai abad 19. Setelah didirikan kota Batavia (1619) oleh kompeni Belanda, karena keadaan genting dan membutuhkan tenaga kerja maka pada abad 17 dalam jumlah kecil di impor juga budak-budak dari pulau Timor (Poesponegoro dan Notosusanto, 2008).

Hal ini dibuktikan dengan catatan dari sumber VOC tahun 1765 menjelaskan bahwa terdapat aktivitas perdagangan budak-budak belian dan perdagangan terbuka yang menjual beli budak diTimor dan menurut Tung Hsi Kau, seorang pedagang Cina tahun 1618 sudah mulai ramai dilakukan komoditas perdagangan di Timor yaitu: Cendana, Lilin, Madu dan Budak. Perdagangan budak oleh Belanda meningkat lagi pada tahun 1621 yang dipicu dengan berdirinya perusahaan perdagangan Belanda di India Barat yaitu West Indische Compagnie (WIC). Pada tahun 1667 setelah Belanda menguasai Makasar, maka aktivitas perdagangan budak ditingkatkan lagi karena kebutuhan tenaga kerja.

Pada Zaman Portugis dan Belanda pulau Timor cukup dikenal sebagai gudang budak-budak. Hal mana oleh Prof P.J.Veth dalam tulisannya “Het Eiland Timor” menyatakan bahwa residen Van Este di Kupang tahun 1789 memiliki ribuan budak – hamba sahaya. Di Pulau Timor, yang pada abad ke-18 telah dikuasai Portugis, terdapat sejumlah pelabuhan dengan komoditas budak. Salah satunya Atapupu. Tidak ada data akurat mengenai jumlah budak dari Atapupu dan destinasi mereka, namun almarhum Rosihan Anwar pernah menemukan keluarga keturunan Nusa Tenggara di Afrika Selatan. Jumlah mereka cukup banyak dan turun-temurun menyatu dengan masyarakat Makassar yang datang bersama Syech Yusuf (Harian Republika, 2003).

Sementara di Belanda, tenaga kerja budak dan usaha perbudakan baru dilarang pada tanggal 1 Juli 1863. Belanda mencatat sebagai salah satu negara Eropa terakhir yang membebaskan para budaknya. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi sampai pada tahun 1892 (pada daerah Jenilu-Atapupu) dan pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan Pax Nederlandica sehingga perdagangan budak dihapus dan diawasi secara ketat.

Kesuksesan rakyat Indonesia dalam melengserkan tirani Orde Baru pada tahun 1998, telah mengobarkan semangat perlawanan rakyat Timor Timur kepada pemerintah Indonesia. Saat Reformasi mulai berjalan dibawah pemerintahan Presiden B. J. Habibie, Timor Timur kembali bergejolak. Presiden Habibie mengeluarkan opsi otonomi khusus untuk menyelesaikan perlawanan di Timor Timur. Namun perlawanan belum juga dapat diredam, sehingga kebijakan baru telah diambil oleh pemerintah, yaitu dengan diberikannya opsi kedua dengan pertimbangan aspirasi rakyat, yaitu merdeka.

Dua opsi yang diberikan pemerintah justru memicu konflik antara pihak pro-otonomi dan pihak pro-kemerdekaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Penelitian ini berusaha menjawab tentang: permasalahan Timor Timur yang harus diselesaikan dengan jajak pendapat, proses jajak pendapat dan korban yang jatuh akibat proses jajak pendapat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, meliputi: heuristik yaitu pengumpulan sumber sejarah yang dilakukan di ANRI berupa arsip permohonan pengintegrasian Timor Timur ke wilayah Indonesia serta Keppres tentang penetapan Timor Timur sebagai provinsi ke-27 di Indonesia. Perpustakaan Nasional berupa koran harian Kompas, Republika dan Majalah Tempo tahun 1975 dan 1999.

Langkah berikutnya adalah Kritik yaitu tahap menelaah sumber, interpretasi yaitu tahap melakukan analisis terhadap fakta yang ditemukan dari sumber primer dan sekunder dan historiografi yaitu penyajian hasil laporan penelitian dalam bentuk tulisan dengan penulisan sejarah. Hasil penelitian ditemukan bahwa jajak pendapat di Timor Timur harus dilakukan dengan pertimbangan bahwa nasib Timor Timur tidak bisa hanya ditentukan oleh Jakarta, melainkan juga harus ditentukan oleh rakyat Timor Timur.

Peristiwa jajak pendapat di Timor Timur tahun 1999 telah menelan korban baik dari pihak pro-otonomi maupun pihak pro-kemerdekaan. Beberapa dari mereka meninggal, luka-luka atau harus mengungsi. Kejahatan yang terjadi antara lain adalah pembunuhan, penganiayaan, kekerasan pada wanita dan pemindahan anak Timor Timur. Sepanjang jajak pendapat tahun 1999, telah tercatat setidaknya lebih dari 5.297 orang, yang terdiri dari 149 orang tewas, 4 orang luka-luka, 5150 orang mengungsi dan 23 kejahatan terhadap wanita.

(Sumber Sejarah Kota Atambua)

Penulis: Oktavianus Seldi Ulu Bere



Cerita

Matheus Mause Pria yang Pernah Menandu Soekarno Dari Suku Kemak- Belu Tutup Usia

Antara tahun 1957 atau tahun 1958, Presiden pertama RI, Ir. Soekarno mengunjungi Atambua, Ibukota Kabupaten Belu.
Saat tiba di Kota Atambua, Bung Karno ditandu warga dari perempatan depan Gereja Katedral Atambua saat ini, sampai memasuki Lapangan umum Atambua untuk berorasi di sana.

Salah satu orang yang memikul tandu itu adalah Matheus Mause. Dia adalah saksi sejarah kunjungan orang nomor satu di indonesiakala itu. Matheus baru saja meninggal dunia di usia 89 tahun pada Jumat (20/1/2017) lalu.

Hari ini, Matheus yang juga berdarah bangsawan dari suku Kemak Dirubati ini dimakamkan di pekuburan keluarga di Tenubot, Kelurahan Manukutin, Kecamatan Kota Atambua.

Kepada Pos Kupang, salah satu kerabat Matheus, Djose Naibuti mengatakan Matheus sudah dianggap sebagai ayah dan orangtua karena Matheus telah diangkat sebagai anak kandung oleh Raja Naibuti.

"Beliau sudah sangat renta. Selama ini masuk dan keluar rumah sakit dan akhirnya dipanggil Tuhan. Kami keluarga besar sangat merasa kehilangan seorang yang tegas dan disiplin," katanya.

Mengenai kisah Matheus menjadi penandu Presiden Soekarno, Djose mengatakan, antara tahun 1957-1958 (ada yang menyebut kunjungan ini pada tahun 1960 pada masa pemerintahan Bupati Belu pertama, AA Bere Tallo), Presiden Soekarno mengunjungi Kota Atambua melalui Atapupu dengan menumpang sebuah pesawat Amfibi jenis Catalina yang bisa mendarat di laut Atapupu.

Dari Atapupu, lanjutnya, Soekarno menggunakan jalan darat menuju Kota Atambua. Saat rombongan tiba di Bukit Lidak, Kelurahan Umanen, AtambuaSoekarno bersama rombongannya berhenti untuk meminta restu dan kekuatan dari alam di bukit Lidak agar bisa memimpin Indonesia (menurut informasi, Soekarno sempat membawa sebuah batu di bukit ini).

Selanjutnya, Soekarno bersama rombongannya menuju Kota Atambua dan ketika mereka persis di depan Gereja Katedral sekarang, Raja Naibuti saat itu bersama rakyatnya menghadang presiden dan rombongannya dengan maksud untuk menandu sang presiden.

Karena tidak ada komunikasi terlebih dahulu, penghadangan ini membuat pasukan pengamanan presiden (Paspampres) kalabakan.

Namun setelah dikomunikasikan, akhirnya diperbolehkan rakyat untuk menandu presiden menuju Lapangan umum Atambua.

"Dan salah satu penandunya adalah bapak Matheus Mause ini. Beliau ini memikul presiden Soekarno bersama 11 orang lainnya menggunakan tandu yang sudah disiapkan. Menurut beliau, saat menandu presiden seorang diri, mereka 12 orang merasa sangat berat," ujarnya.

Selain menandu Presiden Soekarno menuju Lapangan Umum Atambua, lanjut Djose, Matheus juga menjadi saksi Soekarno menanam sebuah pohon beringin di sudut lapangan umum yang saat ini sangat besar dan rindang.

"Saat itu, Bapak Matheus di samping Soekarno. Menurutnya, yang ditanam saat itu bukan anakan beringin melainkan sebuah dahan beringin dan bisa hidup sampai sekarang. Bagi kami, Bapak Matheus ini saksi sejarah kunjungan Presiden RI pertama di Rai Belu. Kami bangga memiliki beliau," ujarnya.*



Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Matheus Mause Pria yang Pernah Menandu Soekarno Dari Suku Kemak- Belu Tutup Usia, https://kupang.tribunnews.com/2017/01/24/matheus-mause-pria-yang-pernah-menandu-soekarno-dari-suku-kemak-belu-tutup-usia.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau
Editor: Alfred Dama

RPP KELAS XII SEMESTER 5 BAHASA INDONESIA K13

 

Informasi Tentang Perubahan Secara Umum Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2018 –  KomKat KWI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                               : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                    : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

Alokasi Waktu                     : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

         KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

 

         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

 

         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

 

Kompetensi Dasar

Indikator

3.1     Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca

     Mengidentifikasi surat lamaran pekerjaan

     Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

     Mengidentifikasi bahasa dan kalimat efektif dalam surat lamaran pekerjaan

     Mengidentifikasi lampiran surat lamaran pekerjaan

4.1     Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis

     Mendata sistematika dan isi surat lamaran pekerjaan

     Menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan

     Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi surat lamaran pekerjaan,  isi dan sistematika, bahasa dan kalimat efektif dalam surat lamaran pekerjaan, mengidentifikasi lampiran surat lamaran pekerjaan, mendata sistematika dan isi surat lamaran pekerjaan, menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan, mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan

 

D.      Materi Pembelajaran

         Identifikasi surat

         Isi surat lamaran pekerjaan

         Sistematika surat lamaran pekerjaan

         Bahasa surat lamaran pekerjaan

         Lampiran surat lamaran pekerjaan

         Kalimat efektif dalam surat lamaran pekerjaan

 

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran     Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

         Lembar penilaian

         LCD Proyektor

Alat/Bahan :

         Penggaris, spidol, papan tulis

         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

         Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

 Apabila materi tema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

 Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

 Pembagian kelompok belajar

 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

Religiusitas

 

 

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa ingin tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan dengan cara :

 Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/videoyang relevan.

 Mengamati

 Lembar kerja materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Pemberian contoh-contoh materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaanuntuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

 Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Mendengar

Pemberian materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan oleh guru.

 Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

 Mengajukan pertanyaan tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiIsi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

 Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaanyang sedang dipelajari.

 Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang sedang dipelajari.

 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

 Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materidengan rasa percaya diri Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaansesuai dengan pemahamannya.

 Saling tukar informasi tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari Materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 Mengolah informasi dari materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaanyang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

 Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiIsi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkansikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

 Bertanya atas presentasi tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaanyang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 Menjawab pertanyaan tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang akan selesai dipelajari

 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiIsi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


















































































Collaboration (kerjasama)

 



































Collaboration

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 







Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 







Communication (berkomunikasi)

 

















Creativity (kreativitas)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

70 Menit

Catatan : Selama pembelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

 Membuat resume  dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang baru dilakukan.

 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan yang baru diselesaikan.

 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan.

 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Creativity

15 Menit

 

. Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

 Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

 Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

 Pembagian kelompok belajar

 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

Religiusitas

 

 

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa ingin tahu

 

5 Menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan dengan cara :

 Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/videoyang relevan.

 Mengamati

 Lembar kerja materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Pemberian contoh-contoh materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

 Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Mendengar

Pemberian materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaanoleh guru.

 Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

 Mengajukan pertanyaan tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

 Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaanyang sedang dipelajari.

 Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang sedang dipelajari.

 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

 Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materidengan rasa percaya diri Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaansesuai dengan pemahamannya.

 Saling tukar informasi tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari Materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

 Mengolah informasi dari materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

 Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

 Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

 Bertanya atas presentasi tentang materiBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

 Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan

 Menjawab pertanyaan tentang materiBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang akan selesai dipelajari

 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaboration (kerjasama)

 

 




































Collaboration

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 







Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 













Communication (berkomunikasi)

 



























Creativity (kreativitas)

 

 









HOTS

 70 Menit

Catatan : Selama pembelajaran Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang baru dilakukan.

 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranBahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan yang baru diselesaikan.

 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan.

 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Bahasa dan Kalimat Efektif Surat Lamaran Pekerjaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Creatuvity

15 Menit

 

. Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

 Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

 Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

 Pembagian kelompok belajar

 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

Religiusitas

 

 

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa ingin tahu

 

 

 

 

 

15 Menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Lampiran Surat Lamaran Kerjadengan cara :

 Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/videoyang relevan.

 Mengamati

 Lembar kerja materi Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Pemberian contoh-contoh materiLampiran Surat Lamaran Kerja untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

 Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Mendengar

     Pemberian materi Lampiran Surat Lamaran Kerja oleh guru.

 Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

 Mengajukan pertanyaan tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiLampiran Surat Lamaran Kerja yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

 Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang sedang dipelajari.

 Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang sedang dipelajari.

 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

 Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Lampiran Surat Lamaran Kerjayang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Lampiran Surat Lamaran Kerja sesuai dengan pemahamannya.

 Saling tukar informasi tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari Materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

 Mengolah informasi dari materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Lampiran Surat Lamaran Kerja.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

 Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Lampiran Surat Lamaran Kerjaberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

 Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Lampiran Surat Lamaran Kerja dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

 Bertanya atas presentasi tentang materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

 Lampiran Surat Lamaran Kerja

 Menjawab pertanyaan tentang materiLampiran Surat Lamaran Kerja yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Lampiran Surat Lamaran Kerjayang akan selesai dipelajari

 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Lampiran Surat Lamaran Kerjayang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 









































Collaboration (kerjasama)

 































Collaboration

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking (berpikir kritik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communication (berkomunikasi)

 















Creativity (kreativitas)

 

HOTS

150 Menit

Catatan : Selama pembelajaran Lampiran Surat Lamaran Kerja berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Lampiran Surat Lamaran Kerja yang baru dilakukan.

 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Lampiran Surat Lamaran Kerja yang baru diselesaikan.

 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau di rumah.

Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Lampiran Surat Lamaran Kerja.

 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Lampiran Surat Lamaran Kerja kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Creatuvity

15 Menit

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

 

 

 

 

 

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

 

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

-        Penilaian Diri

 

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                     : ...

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50



Catatan :

 

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

 

Penilaian Aspek Percakapan

 

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

 

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

 

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

     2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

Instrumen Penilaian Diskusi

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

 

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

 

a.       Remedial

 

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                          :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                           :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                    :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian            :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian             :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                       :  ……………………………………………..

KKM                                        :  ……………………………………………..



No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

 

b.       Pengayaan

 

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

 

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                

 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MATERI PEMBELAJARAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Jenis Teks: Surat Lamaran Pekerjaan

 

A. Kompetensi Dasar (dalam lampiran permendikbud nomor 24 tahun 2016)

 

3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca

 

4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis

 

3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan

 

4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan

 

B. Ringkasan Materi

1. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-hal yang harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan.



Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan.

 

 

2. Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis

 

Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan sebagainya) berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).

 

Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat lamaran pekerjaan.

 

 

3. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

 

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.

 

a. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.

 

b. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.

 

c. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat sasaran.

 

d. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.

 

e. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

 

 

4. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan

 

Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.

 

1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 

2. Menulis dengan susunan format rapi.

 

3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.

 

4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja.

 

Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor, atau instansi tertentu.

 

Surat lamaran pekerjaan memiliki isi dan sistematika yang berbeda dengan jenis surat lainnya.

 

Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-hal yang harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan. Hal-hal penting yang dilampirkan antara lain daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah terakhir, sertifikat, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan pasfoto. Kadang-kadang instansi/lembaga juga meminta persyaratan lain, seperti surat keterangan pengalaman kerja, surat keterangan berbadan sehat, dan surat izin orang tua. 

Berikut disajikan contoh analisis isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan.

 

Contoh surat lamaran pekerjaan

Atambua, 17 Juli 2020

Hal : Lamaran Pekerjaan

Yth : Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Atambua

Di tempat

 

Dengan hormat,

Dengan ini saya membuat permohonan lamaran pekerjaan untuk menjadi guru honor di sekolah yang bapak/ibu pimpin. Adapun data pribadi saya sebagai berikut:

nama                           : Marsiana, S.Pd;

tempat lahir                : Atambua, 25 Maret 1998;

agama                         : Kristen;

pendidikan terakhir     : S1 Bahasa Indonesia 2019 ;

alamat                          : lingkungan lainhat Atambua RT 002 RW 001;

alat komunikasi            : HP 085223338444;

Berdasarkan keterangan di atas, saya bermaksud melamar pekerjaan sebagai guru Bahasa Indonesia di sekolah yang bapak/ibu pimpin sekarang ini. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan:

  1. foto copy KTP 1 lembar;
  2. foto copy Akta IV 1 lembar;
  3. foto copy ijazah 1 lembar;
  4. transkrip nilai 1 lembar;
  5. daftar riwayat hidup.

Demikianlah surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kebijaksanaan bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.

 

Hormat saya,

 

Marsiana, S.Pd            

 

Hasil identifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

No.

Sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan

Jawaban

1

tempat pembuatan surat

Atambua, 17 Juli 2020

2

hal surat

lamaran pekerjaan

3

alamat surat

Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Atambua

4

salam pembuka

dengan hormat

5

alinea pembuka

Dengan ini saya membuat permohonan lamaran pekerjaan untuk menjadi guru honor di sekolah yang bapak/ibu pimpin.

6

isi surat

Adapun data pribadi saya sebagai berikut:

nama                           : Marsiana, S.Pd;

tempat lahir                : Atambua, 25 Maret 1998;

agama                         : Kristen;

pendidikan terakhir     : S1 Bahasa Indonesia 2019 ;

alamat                          : lingkungan lainhat Atambua RT 002 RW 001;

alat komunikasi            : HP 085223338444;

Berdasarkan keterangan di atas, saya bermaksud melamar pekerjaan sebagai guru Bahasa Indonesia di sekolah yang bapak/ibu pimpin sekarang ini.

7

penutup surat

Demikianlah surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kebijaksanaan bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.

8

salam penutup

Hormat saya,

9

tanda tangan nama terang

Hormat saya,

 

Marsiana, S.Pd            

10

Lampiran

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan:

  1. foto copy KTP 1 lembar;
  2. foto copy Akta IV 1 lembar;
  3. foto copy ijazah 1 lembar;
  4. transkrip nilai 1 lembar;
  5. daftar riwayat hidup.

 

 

 

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Menyimpulkan Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan sebagainya) berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).

 

Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat lamaran pekerjaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simpulan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Pada dasarnya, surat lamaran pekerjaan dibedakan dari berbagai sumber yang diperoleh oleh palamar. Rohmadi dan Rustamaji (2010: 4) menjelaskan bahwa surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan sumber-sumber berikut ini. 

1. Iklan

Contoh

Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian…tanggal…yang isinya menyatakan bahwa….
Dalam harian…tanggal…saya membaca iklan yang menyatakan bahwa PT…membutuhkan…. Berkenaan dengan hal tersebut, saya….

2. Informasi seseorang
Contoh
Menurut informasi dari Bapak…, perusahaan Bapak/Ibu membutuhkan…. Sehubungan dengan hal itu…

3. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga

Contoh
Berdasarkan dengan pengumuman nomor:…tanggal…tentang penerimaan karyawan PT…maka yang bertanda tangan di bawah ini:….

4. Permohonan instansi pada sekolah

Contoh
Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan kerja….

5. Inisiatif sendiri

CONTOH
Yang bertanda tangan di bawah ini, …. dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada….

Perbedaan sumber penulisan surat akan berdampak pada bahasa yang digunakan. Variasi bahasa yang dapat dibuat seperti tampak pada uraian mengenai sumber penulisan surat lamaran pekerjaan.  

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.
1. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.
2. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.
3. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat sasaran.
4. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.
5. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

Contoh surat lamaran pekerjaan dan analisis unsur kebahasaannya. 

 

Analisis unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut.

No

Unsur-Unsur Kebahasaan

Penjelasan

1

Bentuk surat yang standar

Surat lamaran yang dibuat sudah menggunakan format standar

2.

Bahasa yang baik dan benar

Penulisan surat lamaran tersebut sudah menggunakan kaidah berbahasa yang baik seperti penulisan kalimat pemerincian, kata ganti orang ketiga,dan penggunaan tanda baca titik (.), dan koma (,).

3.

Kata pengantar jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran

Karena informasi lowongan bersumber dari media massa (Pikiran Rakyat), pelamar mencantumkan sumber di awal. Selanjutnya, pelamar mengajukan diri untuk mengisi lowongan tersebut.

4.

Penyampaian maksud surat pada isi surat

Sudah menggunakan kalimat yang jelas untuk melamar kerja. Namun. kurang jelas menyampaikan posisi/jabatan yang diinginkan.

5

Pemakaian tanda baca koma (,) pada bagian penutup surat

Pada penutup surat, seharusnya setelah kata pimpinan diikuti tanda baca koma (,).

 

 

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 

ANALISIS UNSUR KEBAHASAAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN

A. Tanggal surat

Penulisannya dimulai dengan nama kota yang diawali huruf kapital, lalu diikuti tanda koma (,). Tanggal ditulis dengan angka. Bulan ditulis dengan huruf kapital (tidak disingkat). Tahun ditulis lengkap dengan angka.

Contoh

Jakarta, 25 Januari 2010 (benar)

Jakarta, 25-1-2010 (salah)

Jakarta, 25 Jan. 2010 (salah)

 

B. Lampiran

    Lampiran adalah sesuatu yang dilampirkan atau diikutsertakan pada surat tersebut. Dalam lampiran harus ditulis juga jumlah dokumen yang disertakan pada surat lamaran tersebut.

     Kata lampiran ditulis Lampiran, tidak disingkat menjadi lamp. Setelah itu, diikuti tanda titik dua dan diakhiri jumlah dokumen tambahan.  Lampiran tidak perlu ditulis apabila tidak ada dokumen yang disertakan pada surat tersebut.

      Contoh :

            Lampiran:   Lima Berkas    (benar)

            Lamp.     :    5 berkas          (salah)

            Lampiran:    0                     (salah)

            Lampiran :    -                      (salah)   

 

C. Perihal

Kata perihal bersinonim dengan kata hal yang sebenarnya menyatakan 'tentang' atau 'mengenai'. Dengan kata lain, surat tersebut isinya tentang apa. Dalam hal ini, tentu saja mengenai lamaran kerja atau permohonan menjadi karyawan. Kata perihal atau hal ditulis Perihal atau Hal (tidak disingkat menjadi Hal. ), lalu diikuti tanda titik dua, dan diakhiri dengan maksud surat tersebut.

Contoh :

   Perihal : Permohonan Menjadi Karyawan (benar )

   Hal       : Lamaran Kerja (benar)

   Hal.       : lamaran kerja (salah)      

D. Alamat surat

Alamat surat adalah alamat tujuan. Dalam hal ini tentu saja alamat perusahaan yang akan

dilamar. Penulisannya dimulai dengan Yth. (Tidak menggunakan kepada), langsung diikuti nama

jabatan kepala personalia atau direktur personalia. Kata sapaan Bapak atau Ibu boleh digunakan,

tetapi harus diikuti nama(tidak disingkat dan tidak diikuti nama jabatan). Kata jalan ditulis

lengkap (tidak disingkat), diikuti nama jalan dan angka nomor jalan (kata nomor tidak perlu

ditulis). Setiap baris tidak diakhiri tanda baca.

Contoh :

Yth. Direktur Personalia (benar)

PT Jaya Mandiri

Jalan Kencana Wungu 10, Jakarta

Kepada Yth. Direktur personalia (salah)

PT jaya mandiri

Jalan kencana wungu Nomor 10,jakarta

Yth. Direktur personalia (salah)

PT jaya mandiri

Jalan kencana wungu 10, jakarta

E. Salam pembuka

Ada beberapa salam yang sering digunakan dalam surat, seperti dengan hormat,  salam takzim,  salam sejahtera, dan lain-lain. Dalam surat lamaran, salam pembuka yang digunakan adalah Dengan hormat  karena surat lamaran termasuk surat resmi. Salam pembuka ditulis dengan huruf pertama kapital dan diakhiri tanda koma.

Contoh:

     Dengan hormat,     (benar)

     dengan hormat      (salah)

     Dengan hormat.     (salah)

F. Pembuka Surat

Paragraf pembuka surat lamaran di sesuaikan dengan latar penulisan surat tersebut. Apabila mengajukan lamaran berdasarkan iklan di media massa, si pelamar harus mencantumkan nama media, tanggal terbit, dan jenis pekerjaan yang dilamar. Penulisannya dapat di mulai dengan pernyataan sesuai dengan, sehubungan dengan, berdasarkan iklan, dan lain-lain. Hal ini berbeda dengan pengajuan atas inisiatif sendiri yang penulisannya dapat dimulai Dengan ini, Dengan surat ini, melalui surat ini, dan lain lain

Contoh :

  Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang saya baca di Kompas, tanggal 20 januari 2010, perusahaan yang Bapak pimpin membutuhkan karyawan untuk bagian produksi. (Benar)

  Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan, perusahaan yang Bapak pimpin membutuhkan karyawan untuk bagian produksi. (Salah)

  Bersama surat ini, saya menyampaikan surat lamaran kepada perusahaan yang Bapak pimpin. (Salah)  

G. Identitas Pelamar

Penulisan identitas pelamar dimulai dengan nama, tempat tanggal lahir, dan alamat. Semua kata ditulis dengan huruf pertama huruf kecil, kecuali nama pelamar dan kota. Setelah kata tempat, diikuti tanda koma (bukan garis miring).

Contoh :

nama : Raka Sinatria (benar)

tempat, tanggal lahir : Cirebon, 25 Juli 1985

alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta

 

nama : Raka Sinatria (salah)

tempat / tgl. lahir : Cirebon, 25 Juli 1985

alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta

 

Nama : Raka Sinatria (salah)

Tempat dan tanggal lahir : Cirebon, 25 Juli 1985

Alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta

H. penutup surat

Bagian penutup surat berisi harapan atau ucapan terima kasih. Huruf pertama pada kata sapaan harus memakai huruf kapital.

Contoh:

• Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. (Benar)

• Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (Salah)

• Atas perhatian bapak/ibu, saya haturkan banyak terima kasih. (Salah)

I.   Salam Penutup

     Seperti halnya salam pembuka, salam penutup pada surat menggunakan pernyataan yang resmi, yaitu Hormat saya, lalu diikuti tanda koma.

Contoh :

Hormat saya,        (benar)

hormat saya,     (salah)

J. Tanda Tangan dan Nama Pelamar

Huruf pertama pada setiap kata nama pelamar ditulis dengan huruf kapital (tidak huruf kapital semua, tidak didalam tanda kurung , dan tidak digarisbawahi).

Contoh :

Raka Sinatria (benar)

(Raka sinatria) (salah)

RAKA SINATRIA (salah)

 

Sumber: Sobandi, 2012. Mandiri Bahasa Indonesia SMA/MA kelas XII. Jakarta: Erlangga

Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan

 

Menulis surat lamaran pekerjaan sebaiknya disesuaikan dengan perusahaan/instansi yang dituju. Surat lamaran juga disesuaikan dengan sistematika dan kaidah kebahasaan.

 

Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.

 

1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 

2. Menulis dengan susunan format rapi.

 

3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.

 

4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja

 

Berikut contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan pekerjaan

 

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                                 : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                     : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Alokasi Waktu                     : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

 

·         KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.2     Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan

·     Memahami unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan

·     Mengidentifikasi penulisan surat lamaran pekerjaan sesuai kaidah penulisan EYD

·     Mengidentifikasi isi daftar riwayat hidup

4.2     Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan

·     Mendata ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan

·     Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

·     Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi surat lamaran pekerjaan yang telah disusun

 

C.      Tujuan Pembelajaran

 

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat memahami unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan, mengidentifikasi penulisan surat lamaran pekerjaan sesuai kaidah penulisan eyd, mengidentifikasi isi daftar riwayat hidup, mendata ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan, menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan, mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi surat lamaran pekerjaan yang telah disusun

 

D.      Materi Pembelajaran

 

·         Unsur kebahasaan

·         Penulisan EYD

·         Daftar riwayat hidup

 

E.      Metode Pembelajaran

 

Model Pembelajaran     : Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

 

·         Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

 

. Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikapdisiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materi tema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaandengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

Ø Pemberian contoh-contoh materiUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah denganmembaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkaitUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

v Mendengar

Pemberian materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaanyang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukankegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaanyang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materiUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materidengan rasa percaya diri Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

v Mengolah informasi dari materiUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaanberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaandan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaanyang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan

v Menjawab pertanyaan tentang materiUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

Literasi

 

Collaborative

 

 

Collaborative dan critical thinking




 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 













 

 

 

HOTS

 

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Unsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranUnsur Kebahasaan dan Penulisan Surat Lamaran Pekerjaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

 

 

15 menit

 

 

. Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikapdisiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Daftar riwayat hidupdengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Daftar riwayat hidup.

Ø Pemberian contoh-contoh materiDaftar riwayat hidup untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah denganmembaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Daftar riwayat hidup.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkaitDaftar riwayat hidup.

v Mendengar

Pemberian materi Daftar riwayat hidup oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Daftar riwayat hidup

untuk melatih rasa syukur ,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Daftar riwayat hidup yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukankegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Daftar riwayat hidup yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Daftar riwayat hidup yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Daftar riwayat hidup yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materiDaftar riwayat hidup.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Daftar riwayat hidupyang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Daftar riwayat hidup sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Daftar riwayat hidup

v Mengolah informasi dari materiDaftar riwayat hidup yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Daftar riwayat hidup.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Daftar riwayat hidup berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Daftar riwayat hidup dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Daftar riwayat hidup yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Daftar riwayat hidup

v Menjawab pertanyaan tentang materiDaftar riwayat hidup yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Daftar riwayat hidup yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Daftar riwayat hidup yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

Catatan : Selama pembelajaran Daftar riwayat hidup berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Daftar riwayat hidupyang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Daftar riwayat hidup yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Daftar riwayat hidup.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Daftar riwayat hidup.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranDaftar riwayat hidup kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

 

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

 

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

 

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

 

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                        : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

 

Catatan :

 

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

  Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

 

Kriteria penilaian (skor)

 

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

Instrumen Penilaian Diskusi

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

 

Keterangan :

 

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

 

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

 

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

 

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

 

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

 

 

 

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

 

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

 

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

 

b.       Pengayaan

 

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

 

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

 

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

MATERI PEMBELAJARAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Jenis Teks: Surat Lamaran Pekerjaan

A. Kompetensi Dasar (dalam lampiran permendikbud nomor 24 tahun 2016)

 

3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca

 

4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis

 

3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan

 

4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan

B. Ringkasan Materi

1. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-hal yang harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan.



Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan.

 

BACA PEMBAHASAN LEBIH LENGKAP DAN CONTOH MENGIDENTIFIKASI ISI DAN SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN KLIKhttps://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/mengidentifikasi-isi-dan-sistematika.html

 

2. Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis

 

Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan sebagainya) berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).

 

Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat lamaran pekerjaan.

 

BACA PEMBAHASAN LEBIH LENGKAP DAN CONTOH MENYAJIKAN SIMPULAN SISTEMATIKA DAN UNSUR-UNSUR ISI SURAT LAMARAN BAIK SECARA LISAN MAUPUN TULIS KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/menyimpulkan-isi-dan-sistematika-surat.html

 

3. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

 

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.

 

a. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.

 

b. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.

 

c. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat sasaran.

 

d. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.

 

e. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

 

BACA PEMBAHASAN LEBIH LENGKAP DAN CONTOH MENGIDENTIFIKASI UNSUR KEBAHASAAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN KLIKhttp://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/mengidentifikasi-unsur-kebahasaan-surat.html

 

4. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan

 

Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.

 

1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 

2. Menulis dengan susunan format rapi.

 

3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.

 

4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja.

 

Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor, atau instansi tertentu.

 

Surat lamaran pekerjaan memiliki isi dan sistematika yang berbeda dengan jenis surat lainnya.

 

Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-hal yang harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan.

 

Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan. Hal-hal penting yang dilampirkan antara lain daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah terakhir, sertifikat, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan pasfoto. Kadang-kadang instansi/lembaga juga meminta persyaratan lain, seperti surat keterangan pengalaman kerja, surat keterangan berbadan sehat, dan surat izin orang tua. 

Berikut disajikan contoh analisis isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan.

 

Contoh surat lamaran pekerjaan



 

Hasil identifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

 



 

Rujukan

 

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Menyimpulkan Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

 

Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan sebagainya) berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).

 

Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat lamaran pekerjaan.

 

Contoh menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan.

 

Contoh surat lamaran pekerjaan

 

Contoh identifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

 

 

Simpulan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan

 

Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Pada dasarnya, surat lamaran pekerjaan dibedakan dari berbagai sumber yang diperoleh oleh palamar. Rohmadi dan Rustamaji (2010: 4) menjelaskan bahwa surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan sumber-sumber berikut ini. 

1. Iklan

Contoh

Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian…tanggal…yang isinya menyatakan bahwa….
Dalam harian…tanggal…saya membaca iklan yang menyatakan bahwa PT…membutuhkan…. Berkenaan dengan hal tersebut, saya….

2. Informasi seseorang
Contoh
Menurut informasi dari Bapak…, perusahaan Bapak/Ibu membutuhkan…. Sehubungan dengan hal itu…

3. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga

Contoh
Berdasarkan dengan pengumuman nomor:…tanggal…tentang penerimaan karyawan PT…maka yang bertanda tangan di bawah ini:….

4. Permohonan instansi pada sekolah

Contoh
Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan kerja….

5. Inisiatif sendiri

CONTOH
Yang bertanda tangan di bawah ini, …. dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada….

Perbedaan sumber penulisan surat akan berdampak pada bahasa yang digunakan. Variasi bahasa yang dapat dibuat seperti tampak pada uraian mengenai sumber penulisan surat lamaran pekerjaan.  

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.
1. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.
2. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.
3. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat sasaran.
4. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.
5. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

Contoh surat lamaran pekerjaan dan analisis unsur kebahasaannya. 

 

Analisis unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut.




 

No

Unsur-Unsur Kebahasaan

Penjelasan

1

Bentuk surat yang standar

Surat lamaran yang dibuat sudah menggunakan format standar

2.

Bahasa yang baik dan benar

Penulisan surat lamaran tersebut sudah menggunakan kaidah berbahasa yang baik seperti penulisan kalimat pemerincian, kata ganti orang ketiga,dan penggunaan tanda baca titik (.), dan koma (,).

3.

Kata pengantar jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran

Karena informasi lowongan bersumber dari media massa (Pikiran Rakyat), pelamar mencantumkan sumber di awal. Selanjutnya, pelamar mengajukan diri untuk mengisi lowongan tersebut.

4.

Penyampaian maksud surat pada isi surat

Sudah menggunakan kalimat yang jelas untuk melamar kerja. Namun. kurang jelas menyampaikan posisi/jabatan yang diinginkan.

5

Pemakaian tanda baca koma (,) pada bagian penutup surat

Pada penutup surat, seharusnya setelah kata pimpinan diikuti tanda baca koma (,).

 

 

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan

 

Menulis surat lamaran pekerjaan sebaiknya disesuaikan dengan perusahaan/instansi yang dituju. Surat lamaran juga disesuaikan dengan sistematika dan kaidah kebahasaan.

 

Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.

 

1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 

2. Menulis dengan susunan format rapi.

 

3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.

 

4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja

 

Berikut contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan pekerjaan

 

 



 



 

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 


ARENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                                 : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                     : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Teks cerita (novel) sejarah

Alokasi Waktu                     : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

·         KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 

·         KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.3     Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

·     Mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah

·     Mengidentifikasi isi teks cerita sejarah

·     Mengidentifikasi nilai-nilai cerita (novel) sejarah

·     Mengidentifikasi kebahasaan teks cerita sejarah

4.3     Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

·     Mendata struktur (orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi), nilai-nilai, hal-hal yang menarikdalam cerita (novel) sejarah.

·     Menyusun kembali nilai-nilai dari cerita (novel) sejarah ke dalam teks eksplanasi

·     Mempresentasikan, menanggapi, merevisi teks eksplanasi yang disusun

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah,  mengidentifikasi isi teks cerita sejarah, mengidentifikasi nilai-nilai cerita (novel) sejarah,  mengidentifikasi kebahasaan teks cerita sejarah mendata struktur (orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi), nilai-nilai, hal-hal yang menarik dalam cerita (novel) sejarah, menyusun kembali nilai-nilai dari cerita (novel) sejarah ke dalam teks eksplanasi mempresentasikan, menanggapi, merevisi teks eksplanasi yang disusun

 

D.      Materi Pembelajaran

Teks cerita (novel) sejarah

·         struktur teks cerita sejarah

·         isi teks cerita sejarah

·         nilai-nilai cerita (novel) sejarah

·         kebahasaan teks cerita sejarah

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran     : Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

 

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

·         Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

v Mendengar

Pemberian materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

v Mengolah informasi dari materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarahberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

    Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 


Communicative

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

HOTS

70 menit

Catatan : Selama pembelajaran Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranStruktur Teks dan isi teks cerita sejarah yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Struktur Teks dan isi teks cerita sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity


15 menit

 

. Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materiNilai-nilai cerita (novel) sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganNilai-nilai cerita (novel) sejarah.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

v Mendengar

Pemberian materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

v Mengumpulkan informasi

       Mencatat semua informasi tentang materiNilai-nilai cerita (novel) sejarah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

       Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Nilai-nilai cerita (novel) sejarah sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah

v Mengolah informasi dari materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah

    antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiNilai-nilai cerita (novel) sejarah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Nilai-nilai cerita (novel) sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiNilai-nilai cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

Communicativ

 

 



 

 

Creativity

 

 

HOTS

 

70 menit

Catatan : Selama pembelajaran Nilai-nilai cerita (novel) sejarah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup 

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Nilai-nilai cerita (novel) sejarah yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranNilai-nilai cerita (novel) sejarah yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Nilai-nilai cerita (novel) sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-nilai cerita (novel) sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

. Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materiKebahasaan teks cerita sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Kebahasaan teks cerita sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materiKebahasaan teks cerita sejarah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganKebahasaan teks cerita sejarah.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Kebahasaan teks cerita sejarah.

v Mendengar

Pemberian materi Kebahasaan teks cerita sejarah oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiKebahasaan teks cerita sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Kebahasaan teks cerita sejarah yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materiKebahasaan teks cerita sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kebahasaan teks cerita sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Kebahasaan teks cerita sejarah.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materiKebahasaan teks cerita sejarah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Kebahasaan teks cerita sejarah sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

v Mengolah informasi dari materi Kebahasaan teks cerita sejarah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kebahasaan teks cerita sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiKebahasaan teks cerita sejarah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Kebahasaan teks cerita sejarah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materiKebahasaan teks cerita sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Kebahasaan teks cerita sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materiKebahasaan teks cerita sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materiKebahasaan teks cerita sejarah yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiKebahasaan teks cerita sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

Critical thinkin



 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

HOTS

Catatan : Selama pembelajaran Kebahasaan teks cerita sejarahberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kebahasaan teks cerita sejarah yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranKebahasaan teks cerita sejarah yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Kebahasaan teks cerita sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Kebahasaan teks cerita sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranKebahasaan teks cerita sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                        : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

 

Instrumen Penilain

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN: MATERI TEKS CERITA SEJARAH

Sejarah Hari Buruh

1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation ofOrganized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangatbaru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.

2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerjaAmerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu,perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

3. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.

4. Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstranmembubarkan diri.

5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabibuta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaumburuh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1Mei 1890.

6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerjatersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.

7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.

8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagaisalah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial. 

 

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP 

Nama Satuan pendidikan        : SMA Negeri 1 Atambua

Tahun pelajaran                       : 2018/2019

Kelas/Semester                        : XII/1

Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia– Wajib

 

NO

WAKTU

NAMA

KEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEG

TINDAK LANJUT

1

2

3

4

5

2

7

8

9

10

11

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

 

INSTRUMEN PENUGASAN 1

 

Satuan Pendidikan

:

SMA ..........................

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia - Wajib

Kelas

:

XII

Kompetensi dasar

:

3.3 

Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

Indikator

:

3.3.1  

menentukan informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis..

3.3.2  

Menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis.

Materi

:

Teks cerita sejarah

 

Contoh Tugas:

Jawablah pertanyaan berikut!

1.      

Apa yang menjadi dasar jika teks tersebut dinamakan teks cerita sejarah?

2.      

Bagaimana ciri umum dari teks cerita sejarah?

3.      

Teks cerita sejarah dibentuk oleh unsur apa saja?

4.      

Apa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks cerita sejarah?

5.      

Apa fungsi fakta dalam teks cerita sejarah?

 

Apa saja bukti bahwa semua teks di bawah ini berbentuk cerita sejarah?

Apa pula gagasan umum serta fakta penting di dalam teks tersebut?

a.       

Sejarah Piala Dunia mulai digelar pada 1930 di Uruguay, dengan hanya melibatkan tiga belas negara, sembilan negara dari Benua Amerika (Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Di unduh dari : Bukupaket.comBahasa Indonesia 43 Meksiko, Paraguay, Peru, dan Uruguay) dan empat negara dari

Benua Eropa (Prancis, Rumania, Belgia, dan Yugoslavia). Sejak itu, Piala Dunia selalu digelar empat tahun sekali. Akan tetapi, pada 1942 dan 1946, ajang penyelenggaraan Piala Dunia terpaksa ditunda karena meletusnya Perang Dunia II. Maka, hingga penyelenggaraannya yang terakhir di Brasil pada 2014, Piala

Dunia telah berhasil digelar sebanyak dua puluh kali. Dua puluh trof Piala Dunia berhasil direbut oleh delapan negara berbeda, yaitu tiga negara dari Benua Amerika dan lima negara dari Benua Eropa.

b.      

Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang telah menemukan dinamit. Ilmuwan ini terkejut melihat hasil penemuannya justru dimanfaatkan untuk tujuan yang merusak. Oleh sebab itulah dia membuat wasiat.

 

 

Teks

Bukti sebagai Eksplanasi

Gagasan Umum

Fakta Penting

1

2

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

INSTRUMEN PENUGASAN 2

 

Satuan Pendidikan

:

SMA ……..

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia – Wajib

Kelas

:

XII

Kompetensi dasar

:

4.3

Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Indikator

:

4.3.1  

Menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah

4.3.2  

Menyajikan hasil teks cerita sejarah

Materi

:

Teks cerita sejarah

 

Contoh Tugas:

Bacalah satu teks cerita sejarah, kemudian ikutilah instruksi di bawah ini!

1.      Tentukanlah mana yang merupakan orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.

2.      Carilah kalimat-kalimat yang memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).  

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                

 

                                                                                                 

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN

 

Nama Peserta didik/kelompok         : …………………………………………………

Kelas                                                   : …………………………………………………

Tanggal Pengumpulan                     : ...............................................................

 

No

Kategori

Skor

Alasan

1.

1. Apakah teks cerita sejarah yang ditulis lengkap ?

2.

3. Apakah terdapat uraian tentangstruktur teks cerita sejarah?

3.

Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?

4.

Apakah terdapat bagian-bagian pokok teks cerita sejarah?

5.

Apakah terdapat informasi atau pengetahuan dalam teks?

Jumlah

 

Kriteria:

5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

INSTRUMEN TES TERTULIS

 

Satuan Pendidikan

:

SMA ..........................

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia – Wajib

Kelas

:

XII

Kompetensi dasar

:

3.3 

Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

Indikator

:

3.3.1  

menentukan informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis.

3.3.2  

Menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis.

 

Tes Tertulis

Disediakan dua teks cerita sejarah

1.      Identifikasilah informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dalam teks cerita sejarah.

2.      Tuliskan makna tersirat dalam teks cerita sejarah tersebut

3.      Kemukakan komentarmu terhadap kedua teks cerita sejarah tersebut

Tertulis (soal HOTS)

1.      Identifikasilah teks cerita sejarah dengan memperhatikan isi,  informasi, urutan kejadian, dan makna tersirat yang disampaikan dalam teks cerita sejarah!

2.      Buatlah rancangan teks cerita sejarah dengan bagian-bagian pokok!

3.      Presentasikanlah hasil kerjamu dihadapan teman-temanmu.

 

RUBRIK PENILAIAN

Soal

Aspek yang Dinilai

Skor

1

Peserta didik mengidentifikasi informasi dan urutan kejadian teks cerita sejarah dengan sangat tepat

4

a.                      Peserta didik mengidentifikasi informasi dan urutan kejadian teks cerita sejarah dengan tepat

3

b.                      Peserta didik mengidentifikasi informasi dan urutan kejadian teks cerita sejarah dengan kurang tepat

2

c.                      Peserta didik mengidentifikasi informasi dan urutan kejadian teks cerita sejarah dengan tidak tepat

1

Soal

Aspek yang Dinilai

Skor

2

Peserta didik membuat rancangan bagian-bagian pokok teks cerita sejarah dengan sangat tepat

4

a.                     Peserta didik membuat rancangan bagian-bagian pokok teks cerita sejarah dengan tepat

3

b.                      Peserta didik membuat rancangan bagian-bagian pokok teks cerita sejarah dengan kurang tepat

2

c.                       Peserta didik membuat rancangan bagian-bagian pokok teks cerita sejarah dengan tidak tepat

1

Soal

Aspek yang Dinilai

Skor

3

Peserta didik mengemukakan komentar dengan sangat tepat

4

a.                      Peserta didik mengemukakan komentar dengan tepat

3

b.                      Peserta didik mengemukakan komentar dengan kurang tepat

2

c.                        Peserta didik mengemukakan komentar dengan tidak tepat

1

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

 

 

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

 

Satuan Pendidikan

:

SMA ..........................

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia – Wajib

Kelas

:

XII

Materi

:

Menganalisis dan memerankan dialog eksplanasi

Kompetensi dasar

:

4.3 

Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Indikator

:

4.3.1  

Menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah.

4.3.2  

Menyajikan hasil teks cerita sejarah.

1.      Lembar Soal Keterampilan

1.      Susunlah bagian-bagian pokok dari teks cerita sejarah!

2.      Sajikanlah hasil teks cerita sejarah berdasarkan bagian-bagian pokok yang telah disusun!

2.      Rubrik Penilaian

Soal

Aspek yang Dinilai

Skor

1

Peserta didik menyusun bagian-bagian pokok dari teks cerita sejarah sangat baik

4

a.                        Peserta didik menyusun bagian-bagian pokok dari teks cerita sejarah baik

3

b.                      Peserta didik menyusun bagian-bagian pokok dari teks cerita sejarah kurang baik

2

c.                        Peserta didik menyusun bagian-bagian pokok dari teks cerita sejarah tidak baik

1

2

Peserta menyajikan eksplanasi berdasarkan bagian-bagian pokok yang telah disusun sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik

4

a.                    Peserta menyajikan eksplanasi berdasarkan bagian-bagian pokok yang telah disusun lengkap dan sesuai dengan topik

3

b.                      Peserta menyajikan eksplanasi berdasarkan bagian-bagian pokok yang telah disusun kurang lengkap dan  kurang dengan topik

2

c.                      Peserta menyajikan eksplanasi berdasarkan bagian-bagian pokok yang telah disusun tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks

1

 

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 

 

 

INSTRUMEN PENILAIAN PORTO FOLIO

 

Satuan Pendidikan

:

SMA ..........................

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia – Wajib

Kelas

:

XII

Materi

:

Menganalisis Teks cerita sejarah

Kompetensi dasar

:

3.3 

Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

4.3

Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Indikator

:

3.3.1  

menentukan informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis.

3.3.2  

Menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis.

4.3.1

Menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah..

4.3.2

Menyajikan hasil teks cerita sejarah

Tugas I

1.             Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna map sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map

2.             Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat pada kertas folio bergaris.

3.             Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir

PEDOMAN PENSKORAN:

KRITERIA YANG DINILAI

SKOR MAKSIMAL

Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu

4

Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu

3

Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu

2

Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu

1

Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena tidak pernah mengumpulkan tugas

0


 

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

 

Jenis Tugas                            :

Kelas                                       :

Semester/ Tahun Pelajaran  : 1/ 2018 - 2019

 

No

Nama Peserta didik

Tugas KD

Nilai

Tanda Tangan

Ket.

(Tgl Pengumpulan)

Peserta Didik

Guru

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 


KISI-KISI SOAL HOTS

Tahun Pelajaran 2018/2019

 

Mata Pelajaran             :  Bahasa Indonesia

Kelas/Program             :  XII

Semester                      :  1 (satu)

Kurikulum                   :  2013

 

No

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kelas/

Semester

Indikator Soal

Level Kognitif

Bentuk Soal

Nomor Soal

1

3.3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

Memahami informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dari yang didengar atau dibaca.

XII/1

menentukan informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis.

C4

Uraian

1

2

Menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis.

XII/1

Disajikan teks cerita sejarah, peserta didik dapat menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis.

C5

uraian

2

3

4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah.

XII/1

Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah.

C2

uraian

3

4

Menyajikan hasil teks cerita sejarah.

XII/1

Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menyajikan hasil teks cerita sejarah.

C5

uraian

4

5

Mengomentari teks cerita sejarah

XII/1

Disajikan video tentangcerita sejarah peserta didik dapat memberikan solusi terhadap pertanyaan teks cerita sejarah dengan benar.

C2

uraian

5

 


KARTU  SOAL HOTS

 

Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester          : XII  / 1 (satu)

Kurikulum                 : 2013

Kompetensi Dasar

:

3.3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis

4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Materi

:

Teks cerita sejarah

Indikator Soal Nomor 1

:

Disajikan teks cerita sejarah, peserta didik dapat menunjukan informasi berupa informasi pengetahuan dan urutan kejadian dengan benar

Indikator Soal Nomor 2

:

Disajikan teks cerita sejarah, peserta didik dapat menemukan makna tersirat dalam teks cerita sejarah secara lisan dan tulis dengan benar

Indikator Soal Nomor 3

:

Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menyusun bagian-bagian pokok teks cerita sejarah.dengan benar.

Indikator Soal Nomor 4

:

Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menyajikan hasil teks cerita sejarah.

Indikator Soal Nomor 5

:

Disajikan video tentang cerita sejarah peserta didik dapat memberikan solusi terhadap pertanyaan teks cerita sejarah dengan benar.

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                                 : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                     : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Kebahasaan Cerita atau Novel Sejarah

Alokasi Waktu                     : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

·         KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.4     Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah

·     Menganalisis unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

·     Mengidentifikasi unsur-unsur cerita

·     Mengidentifikasi topik dari sebuah cerita

·     Memahami kerangka karangan cerita atau novel sejarah

4.4     Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan

·     Mendata kebahasaan dan  unsur-unsur cerita  sejarah yang tersaji

·     Menyusun teks cerita (novel) sejarah pribadi

·     Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi  teks cerita (novel) sejarah yang telah ditulis

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat menganalisis unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah mengidentifikasi unsur-unsur cerita mengidentifikasi topik dari sebuah cerita memahami kerangka karangan cerita atau novel sejarah mendata kebahasaan dan  unsur-unsur cerita  sejarah yang tersaji menyusun teks cerita (novel) sejarah pribadi mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi  teks cerita (novel) sejarah yang telah ditulis

 

D.      Materi Pembelajaran

·         kebahasaan  cerita (novel) sejarah

·         unsur-unsur cerita

·         topik

·         kerangka karangan

 

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran     Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

 

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

·         Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikapdisiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materiUnsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah.

v Mendengar

Pemberian materi Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiUnsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarahyang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarahsesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

v Mengolah informasi dari materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarahyang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materiUnsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

Ø Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materiUnsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarahyang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 



 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarahyang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Unsur kebahasaan cerita (novel) sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Unsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranUnsur kebahasaan  cerita (novel) sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

. Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikapdisiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

     Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahuntuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

     Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

v Menulis

     Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

v Mendengar

     Pemberian materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah oleh guru.

v Menyimak

      Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahyang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diriMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

v Mengolah informasi dari materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkansikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahdan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

Ø Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materiMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarahyang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Memahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranMemahami dan menentukan Topik Karangan cerita (novel) sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

. Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikapdisiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/videoyang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

Ø Pemberian contoh-contoh materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah denganmembaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

v Mendengar

Pemberian materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diriKerangka Karangan cerita (novel) sejarah sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

v Mengolah informasi dari materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secaratertulis tentang materi :

Ø Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah

v Menjawab pertanyaan tentang materiKerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Kerangka Karangan cerita (novel) sejarah.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaranKerangka Karangan cerita (novel) sejarah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

 

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati        : ...

Pengamat                        : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

 

 

 

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

 

1.       Instrumen Penilain

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                                                                    

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

MATERI PEMBELAJARAN TEKS CERITA SEJARAH ATAU NOVEL SEJARAH

A. Pengertian Novel Sejarah

Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal pengetahuan yang luas dari pengarang.

 

B. Struktur Teks Cerita/Novel Sejarah 

1. Pengenalan situasi cerita (eksposition, orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 

2. Pengungkapan peristiwa

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 

3. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal. 

5. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh Utama.

6. Koda

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih banyak menyerahkan kesimpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.


C. Ciri Kebahasaan Novel Sejarah

Beberapa ciri kebahasaan novel sejarah adalah sebagai berikut

1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau

    Contoh: Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.

2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.

Contoh: Setelah juara gulat itu pergi, Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang-tenang masuk ke Kadipaten.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material).

Contoh:

 

a. Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh.

b. Ketika para Ibu Ratu menangis yang menulari siapa pun untuk menangis, Dyah Wiyat sama sekali tidak menitikkan air mata.

4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, menggungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.

Contoh:

a. Menurut Sang patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah melihat banyak botol dan benda-benda yang ia tak tahu nama dan gunanya.

b. Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan kendit Galih tentang masalah itu.

5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental). Misalnya, merasakan, mengingikan, mengharapkan, mendambakan, menganggap. 

Contoh:

 

a. Gajah Mada sependapat dengan Jalan pikiran Senopati Gajah Enggon.

b. Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Gajah Mada memang mampu dan layak berada di tempat 

6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (‘..”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.

Contoh:

 

“Mana surat itu?”

“Ampun, Gusti Adipati, Patik takut maka Patik bakar.” 

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana

Contoh

 

Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara. Sri Jayanegara masih bisa diajak bercanda, tetapi tidak dengan Patih Gajah Mada, sang pemilik wajah yang amat beku itu.

 

C. Menyusun Novel Sejarah

Langkah-langkah menyusun novel sejarah adalah sebagai berikut.

1. Menentukan peristiwa sejarah yang akan menjadi bahan penceritaan

Langkah pertama dalam menyusun novel sejarah seseorang atau diri sendiri adalah menentukan peristiwa sejarah (peristiwa yang terjadi pada masa lalu) yang akan dikembangkan menjadi novel sejarah. 

Dalam novel sejarah, penulis menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami para tokohnya dengan menggunakan latar peristiwa sejarah. Menulis novel sejarah berarti mengemas fakta sejarah dengan rekaan penulis. Wujudnya dapat berupa peristiwa yang berkaitan dengan hidup orang banyak atau hidup seseorang. 

Contoh

 

Peristiwa Sejarah

Pengembangan Peristiwa

Meletusnya Gunung Kelud tahun 1966

Aku dilahirkan di pengungsian saat Gunung Kelud meletus tahun 1966. Karena minimnya fasilitas kesehatan di pengungsian, Ibu meninggal saat melahirkanku.

Kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1987

Dalam kecelakaan kereta api di Bintaro tanggal 19 Oktober 1987, aku masih berusia 8 tahun. Kedua orang tuaku tewas dalam peristiwa itu. Aku sendiri kehilangan sebelah kakiku yang tertindih pintu kereta api.

 

 2. Menyusun kerangka atau gambaran singkat cerita sejarah yang akan ditulis

Dasar penyusunan kerangka novel sejarah dapat berupa perjalanan waktu (misalnya. masa kecil, masa remaja, masa sekolah, masa kuliah, masa dewasa); latar tempat (di desa, di sekolah, di kota, di luar negeri).

Kerangka karangan dapat berisi tokoh, waktu dan tempat kejadian, , ilustrasi visual setiap tokoh, apa yang dipermasalahkan, dan sebagainya. 

3. Mengumpulkan bahan-bahan cerita

Pada tahap ini penulis mengumpulkan rangkaian peristiwa dari berbagai rujukan dan sumber (orang, buku, dan sebagainya).

4. Mengembangkan kerangka atau draf awal menjadi novel atau teks cerita sejarah

Pada tahap ini, penulis merangkai cerita berdasarkan daya khayal atau imajinasi. Sudut pandang yang paling mudah adalah sudut pandang orang pertama “ aku”.

Penceritaan teks novel atau cerita sejarah mengikuti gaya teks rekon imajinatif yang didalamnya ada orientasi, pengungkapan peristiwa, cerita mulai memuncak, puncak permasalahan, resolusi, dan koda. 

  

Rujukan

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                                : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                     : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Informasi dalam Teks Editorial

Alokasi Waktu                     : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

·         Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

·         Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.5     Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial

·     Mengidentifikasi isi teks editorial

·     Mengidentifikasi pendapat dalam sebuah teks editorial

·     Mengidentifikasi ragam informasi dalam teks editorial

·     Menyimpulkan informasi dalam teks editorial

4.5     Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis

·     Menemukan pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial

·     Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial.

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi isi, pendapat, ragam informasi, menyimpulkan informasi dalam teks editorial, dan mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial.

 

D.      Materi Pembelajaran

·         isi teks editorial

·         pendapat

·         ragam informasi

·         simpulan

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran     : Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

 

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

·         Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan 

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


15 menit

Kegiatan Inti 

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

    Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Isi dan ragam informasi teks editorial dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

     Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Isi dan ragam informasi teks editorial.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Isi dan ragam informasi teks editorial untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

     Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Isi dan ragam informasi teks editorial.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Isi dan ragam informasi teks editorial.

v Mendengar

Pemberian materi Isi dan ragam informasi teks editorial oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial yang  tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang  perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi denganmencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materiIsi dan ragam informasi teks editorial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Isi dan ragam informasi teks editorial.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diriIsi dan ragam informasi teks editorial sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

v Mengolah informasi dari materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Isi dan ragam informasi teks editorial.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Isi dan ragam informasi teks editorial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Isi dan ragam informasi teks editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Isi dan ragam informasi teks editorial

v Menjawab pertanyaan tentang materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Isi dan ragam informasi teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 











 

Communicative

 

















Creativity

 












HOTS




150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Isi dan ragam informasi teks editorialberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup 

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materiIsi dan ragam informasi teks editorial yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Isi dan ragam informasi teks editorial yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Isi dan ragam informasi teks editorial.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Isi dan ragam informasi teks editorial.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Isi dan ragam informasi teks editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

. Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan 

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


15 menit

Kegiatan Inti 

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Simpulan teks editorial dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Simpulan teks editorial.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Simpulan teks editorial untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Simpulan teks editorial.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Simpulan teks editorial.

v Mendengar

Pemberian materi Simpulan teks editorial oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Simpulan teks editorial untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Simpulan teks editorial yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi denganmencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Simpulan teks editorialyang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Simpulan teks editorialyang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materiSimpulan teks editorial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Simpulan teks editorial.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Simpulan teks editorial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diriSimpulan teks editorial sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Simpulan teks editorial

v Mengolah informasi dari materi Simpulan teks editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Simpulan teks editorial.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiSimpulan teks editorial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Simpulan teks editorialdan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Simpulan teks editorial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Simpulan teks editorial

v Menjawab pertanyaan tentang materi Simpulan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Simpulan teks editorial yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiSimpulan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 





HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Simpulan teks editorial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup 

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materiSimpulan teks editorial yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Simpulan teks editorial yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Simpulan teks editorial.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaranSimpulan teks editorial.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Simpulan teks editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                        : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

 

  1. Instrumen Penilain

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

 

                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

 

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                                 : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                      : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                     : XII / Ganjil

Materi Pokok                        : Struktur dan kebahasaan teks editorial

Alokasi Waktu                      : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

·         KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.6     Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial

·     Mengidentifikasi struktur teks editorial

·     Mengidentifikasi unsur kebahasaan teks editorial

·     Menganalisis topik teks editorial

·     Menganalisis kerangka karangan teks editorial

4.6     Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis

·     Menentukan struktur dan unsur kebahasaan dalam teks editorial

·     Menyusun  teks editorial yang sesuai topik,  struktur, dan kebahasaan

·     Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi topik, kerangka, stuktur, unsur kebahasaan, dan teks editorial yang telah disusun

 

C.      Tujuan Pembelajaran

         Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, topic, dan kerangka karangan teks editorial, menyusun teks editorial, dan mempresentasikannya.

 

D.      Materi Pembelajaran

·         Struktur teks editorial

·         Unsur kebahasaan teks editorial

·         Topik teks editorial

·         Kerangka karangan teks editorial

 

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

 

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

·         Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

v Mendengar

Pemberian materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

yang  tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

v Mengolah informasi dari materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial

v Menjawab pertanyaan tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




























Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

Communicative














Creativity

 

 

 

 

 



 

 

 










HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran 

Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran 

Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

. Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan 

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti 

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Memahami dan Menentukan topik karangan dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Memahami dan Menentukan topik karangan.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Memahami dan Menentukan topik karangan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Memahami dan Menentukan topik karangan.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Memahami dan Menentukan topik karangan.

v Mendengar

Pemberian materi Memahami dan Menentukan topik karangan oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Memahami dan Menentukan topik karangan.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi

Memahami dan Menentukan topik karangan yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Memahami dan Menentukan topik karangan sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

 

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

v Mengolah informasi dari materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Memahami dan Menentukan topik karangan.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Memahami dan Menentukan topik karangan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Memahami dan Menentukan topik karangan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Memahami dan Menentukan topik karangan

v Menjawab pertanyaan tentang materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

 

. Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan 

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi  Kerangka karangan teks editorial dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang  relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Kerangka karangan teks editorial.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Kerangka karangan teks editorial untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Kerangka karangan teks editorial.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Kerangka karangan teks editorial.

v Mendengar

Pemberian materi Kerangka karangan teks editorial oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Kerangka karangan teks editorial yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Kerangka karangan teks editorial yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kerangka karangan teks editorial yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kerangka karangan teks editorial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Kerangka karangan teks editorial.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Kerangka karangan teks editorial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Kerangka karangan teks editorial sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

v Mengolah informasi dari materi Kerangka karangan teks editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kerangka karangan teks editorial.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Kerangka karangan teks editorial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Kerangka karangan teks editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Kerangka karangan teks editorial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ø Kerangka karangan teks editorial

v Menjawab pertanyaan tentang materi Kerangka karangan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Kerangka karangan teks editorial yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kerangka karangan teks editorial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Kerangka karangan teks editorial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup 

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kerangka karangan teks editorial yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kerangka karangan teks editorial yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Kerangka karangan teks editorial.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Kerangka karangan teks editorial.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kerangka karangan teks editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. 

Berikut Contoh format penilaian :

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati      : ...

Pengamat                        : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

  1. Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

 

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

 

Instrumen Penilain

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

 

 

                                                                                 Atambua, Juli 2020/2021

                    Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Atambua                            Guru Mata Pelajaran,

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                             Muh Hasyim, S.Pd.

             NIP 19620305 199412 1 001                                    NIP 19690207 199802 1 003

 

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

(RPP)

 

Sekolah                               : SMA Negeri 1 Atambua

Mata Pelajaran                    : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                    : XII Ganjil

Materi Pokok                       : Isi dalam buku fiksi dan nonfiksi

Alokasi Waktu                     : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

 

A.      Kompetensi Inti

·         KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

·         KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·         KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·         KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

3.7     Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca

·     Mengidentifikasi isi dalam buku fiksi dan nonfiksi

·     Mengidentifikasi nilai-nilai dalam buku fiksi dan nonfiksi

·     Mengidentifikasi kaitan nilai dalam novel dengan kehidupan

·     Mengidentifikasi amanat dalam novel

4.7     Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis

·     Menyusun Laporan buku fiksi yang dibaca.

·     Mempresentasikanlaporan yang ditulisnya di depan kelas.

·     Menanggapi laporan yang dipresentasikan

 

C.      Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi isi dalam buku fiksi dan nonfiksi mengidentifikasi isi, nilai-nilai dalam buku fiksi dan nonfiksi, kaitan nilai dengan kehidupan, amanat dalam novel, menyusun laporan buku yang dibaca, mempresentasikan, dan menanggapi laporan yang dipresentasikan. 

 

D.      Materi Pembelajaran

Buku Pengayaan:

•      nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll);

•      kaitan nilai dalam novel dengan kehidupan;

•      amanat dalam novel; dan

•      laporan hasil membaca buku.

 

E.      Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran     : Discovery Learning

Metode                          : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

 

F.       Media Pembelajaran

Media :

·         Worksheet atau lembar kerja (siswa)

·         Lembar penilaian

·         LCD Proyektor

 

Alat/Bahan :

·         Penggaris, spidol, papan tulis

·         Laptop & infocus

 

G.      Sumber Belajar

·         Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi  Tahun 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

·         Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

 

H.        Langkah-Langkah Pembelajaran

. Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

v Mendengar

Pemberian materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materiNilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanyang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanyang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

v Mengolah informasi dari materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiNilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanyang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan

v Menjawab pertanyaan tentang materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiNilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

70 menit

Catatan : Selama pembelajaran Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupanberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup 

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaranNilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-nilai dalam novel (agama, sosial, budaya, moral, dll) dan kaitannya dengan kehidupan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

 

 

. Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Amanat yang terkandung dalam novel dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Amanat yang terkandung dalam novel.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Amanat yang terkandung dalam novel untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganAmanat yang terkandung dalam novel.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Amanat yang terkandung dalam novel.

v Mendengar

Pemberian materi Amanat yang terkandung dalam novel oleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Amanat yang terkandung dalam novel yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materiAmanat yang terkandung dalam novel yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Amanat yang terkandung dalam novel yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Amanat yang terkandung dalam novelyang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Amanat yang terkandung dalam novel.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materiAmanat yang terkandung dalam novel yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Amanat yang terkandung dalam novel sesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

      dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

v Mengolah informasi dari materi Amanat yang terkandung dalam novel yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Amanat yang terkandung dalam novel.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiAmanat yang terkandung dalam novel berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Amanat yang terkandung dalam novel dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Amanat yang terkandung dalam novel yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Amanat yang terkandung dalam novel

v Menjawab pertanyaan tentang materi Amanat yang terkandung dalam novel yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Amanat yang terkandung dalam novel yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiAmanat yang terkandung dalam novel yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

70 menit

Catatan : Selama pembelajaran Amanat yang terkandung dalam novel berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Amanat yang terkandung dalam novel yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranAmanat yang terkandung dalam novel yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Amanat yang terkandung dalam novel.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaranAmanat yang terkandung dalam novel.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Amanat yang terkandung dalam novel kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit

 

 

 

. Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)

Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

v Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

v Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

v Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

v Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar

v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

 

 

 

Religious

 

Disiplin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rasa Ingin Tahu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Laporan hasil membaca buku dengan cara :

v Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

v Mengamati

Ø Lembar kerja materi Laporan hasil membaca buku.

Ø Pemberian contoh-contoh materi Laporan hasil membaca buku untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

v Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganLaporan hasil membaca buku.

v Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Laporan hasil membaca buku.

v Mendengar

Pemberian materi Laporan hasil membaca bukuoleh guru.

v Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dankedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

v Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

v Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Laporan hasil membaca buku yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

v Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materiLaporan hasil membaca buku yang sedang dipelajari.

v Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Laporan hasil membaca buku yang sedang dipelajari.

v Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Laporan hasil membaca buku yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

 

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

v Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Laporan hasil membaca buku.

v Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materiLaporan hasil membaca buku yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

v Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Laporan hasil membaca bukusesuai dengan pemahamannya.

v Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

v Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

v Mengolah informasi dari materi Laporan hasil membaca buku yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

v Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Laporan hasil membaca buku.

Verification

(pembuktian)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

v Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

v Menyampaikan hasil diskusi  tentang materiLaporan hasil membaca buku berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

v Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Laporan hasil membaca buku dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

v Bertanya atas presentasi tentang materi Laporan hasil membaca buku yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

 

v Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulistentang materi :

Ø Laporan hasil membaca buku

v Menjawab pertanyaan tentang materi Laporan hasil membaca buku yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

v Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Laporan hasil membaca buku yang akan selesai dipelajari

v Menyelesaikan uji kompetensi untuk materiLaporan hasil membaca buku yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical Thinking (Berpikir Kritis)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collaborative dan critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Critical thinking

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Communicative

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creativity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HOTS

150 menit

Catatan : Selama pembelajaran Laporan hasil membaca bukuberlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

v Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Laporan hasil membaca buku yang baru dilakukan.

v Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaranLaporan hasil membaca buku yang baru diselesaikan.

v Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

v Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Laporan hasil membaca buku.

v Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaranLaporan hasil membaca buku.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Laporan hasil membaca buku kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

 

Creativity

15 menit



I.          Penilaian Hasil Pembelajaran

                 1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

Zuhri Indonesia

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

Keterangan :

•    BS : Bekerja Sama

•    JJ : Jujur

•    TJ : Tanggun Jawab

•    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    = Sangat Baik

75      = Baik

50      = Cukup

25      = Kurang

 

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

 

 

 

 

 

 

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

         Nama yang diamati        : ...

         Pengamat                        : …

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00     = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

 

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

  1. Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

  1. Instrumen Penilain

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3)       Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

 

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah                                      :  ……………………………………………..

Kelas/Semester                         :  ……………………………………………..

Mata Pelajaran                         :  ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke                  :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian        :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian          :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian           :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                        :  ……………………………………………..

KKM                                           :  ……………………………………………..

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4)       Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.


                                                                                             Atambua,       Juli 2020/2021

 

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Atambua                                                     Tim Penyusun

 

 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                                             Muh, Hasyim, S.Pd

NIP. 196203051994121001                                                    NIP. 19690207 199802 1 003

                                                                                                 

 

                                                                                                

Catatan Kepala Sekolah

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

 


Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...