Sabtu, 17 Oktober 2020

Pengetahuan Bahasa Indonesia






 Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia

oleh : Muh Hasyim

Imbuhan berdasarkan letaknya

Berdasarkan letak atau penempatan posisi terhadap kata dasar, imbuhan dibagi menjadi 4, yaitu :

  1. Awalan                                                                                                                                                           Awalan atau disebut juga prefiks adalah imbuhan yang penggunaannya terletak di depan atau di awal sebuah kata dasar. Contohnya ter-, pe-, se-, ke-, ber, dan lainnya.
  2. Sisipan                                                                                                                                                                Sisipan atau biasa disebut juga dengan infiks merupakan imbuhan yang digunakan di tengah atau disisipkan pada kata dasar. Contohnya: -el-, -er-, -em-, -in- dan lainnya.
  3. Akhiran                                                                                                                                                                Akhiran atau biasa juga disebut dengan sufiks merupakan sebuah penggunaan imbuhan yang digunakan di akhir sebuah kata dasar. Contohnya: -I, -kan, -nya dan lainnya.
  4. Konfiks (awalan-akhiran)                                                                                                                            Konfiks atau disebut juga dengan simulfiks adalah penggunaan imbuhan pada kata dasar di mana letaknya ada di awal dan di akhir sekaligus. Contohnya : ke-an, ber-an, se-nya, peng-an dan lainnya.

Imbuhan Serapan

Imbuhan serapan adalah imbuhan yang awalnya diserap dari bahasa asing. Beberapa imbuhan serapan ini berasal dari :

  • Serapan dari bahasa Arab. Contohnya: -I, -wi, -at dan lainnya
  • Serapan dari bahasa Sansakerta. Contohnya: -man, -wan, -wati
  • Serapan dari bahasa Inggris. Contohnya: -al, -if, -is

Makna Imbuhan

Imbuhan dalam penggunaannya dapat merubah makna dan kelas dari suatu kata dasar. Berikut adalah contoh dari makna kata yang sudah diberi imbuhan.

  1. Makna awalan ter-

  • Bermakana paling, contoh : tercantik, tercepat, terhebat.
    • Dia adalah gadis tercantik di desa.
    • Erika adalah siswi tercantik di kelasnya.
    • Rudi adalah pelari tercepat di kotanya.
    • Semua pelari tercepat dari berbagai Negara bersiap mengikuti lomba lari tahunan.
    •  Firman adalah orang terhebat dalam urusan matematika.
    • Yudi adalah pemain terhebat dalam timnya.
  • Bermakna sudah di- atau dapat di-, contoh : tertutup, terbuka, terlihat, terdengar.
    • Semua pintu sudah tertutup.
    • Pintunya tertutup dari dalam.
    • Pintu gerbang itu terbuka secara otomatis bila ada mobil yang akan masuk.
    • Pintu lift di lantai 3 itu tidak bisa terbuka.
    • Pemandangannya terlihat indah dari dekat.
    • Dari kejauhan semua terlihat sama saja.
    • Suara ledakannya itu terdengar sampai ke ujung desa.
    • Suara tangisannya terdengar sampai ke rumah tetangga.
  • Bermakana tidak sengaja, contoh : terbawa, tertendang.
    • Pensil Rudi terbawa oleh temannya.
    • Kaki Yudi tertendang saat bermain sepak bola.
  • Bermakna tiba-tiba, contoh : teringat, tertidur, terjatuh.
    • Rudi baru teringat kalau hari ini sekolahnya libur.
    • Amin tertidur setelah seharian bekerja.
    • Karena kurang hati-hati Anton terjatuh dari sepedanya.
  • Bermakna hasil dari sebuah tindakan, contoh : tercemar, tersebar.
    • Sungai di desa sebelah kini tercemar limbah pabrik.
    • Berita kebohongan itu sudah tersebar luas ke masyarakat.

  1. Makna awalan pe-

Dalam penggunaannya awalan pe- ini bisa berubah bentuk menjadi per-, peny-, atau pel- menyesuaikan dengan kata dasarnya. dan beberapa makna yang dihasilkan dari awalan ini, adalah :

  • Bermakna profesi atau pekerjaan seseorang, contoh : pelajar, pelari, perawat, penulis.
    • Widia adalah seorang pelajar.
    • Mereka yang sedang berkumpul adalah para pelari yang akan mengikuti lomba.
    • Kakak Iwan adalah seorang perawat.
    • Cita-cita Dea adalah menjadi seorang penulis yang terkenal.
  • Bermakna pelaku atas suatu tindakan, contoh : pembeli, penjual, pembunuh.
    • Semenjak dibuka minggu lalu, toko itu sudah ramai oleh pembeli.
    • Banyak penjual sayur di pasar itu.
    • Polisi telah menangkap pembunuh tersebut.
  • Bermakna sifat, contoh : penyabar, pemalas, pemarah.
    • Ibu Andi adalah orang yang penyabar.
    • Adi adalah seorang pemalas, kerjanya hanya tidur saja di kelas.
    • Iwan adalah orang paling pemarah di kelas.
  • Bermakna alat, contoh : penggaris, pembuka.
    • Adi membeli penggaris di toko buku.
    • Aldi mencari pembuka tutup botolnya yang hilang.
  • Bermakna sebab, contoh : pemanis, pewarna.
    • Makanan itu diberi pemanis buatan yang berlebihan sehingga menjadi tidak sehat.
    • Air minum itu diberi pewarna sehingga berwarna kehijau-hijauan.
  • Bermakna satuan hitung, contoh : perkilogram, perkilometer.
    • Harga daging sapi sekarang 100 ribu rupiah perkilogram.
    • Rata-rata mobil ini menghabiskan bensin 1 liter perkilometer.
  • Membentuk kata kerja, contoh : perbuatan, permainan.
    • Mereka tidak mengakui kalau keributan kemarin adalah perbuatan mereka.
    • Kedua tim menampilkan permainan yang indah.

  1. Makna awalan se-

  • Bermakna sebuah bilangan, contoh : seratus, seribu.
    • Aldi adalah pengunjung yang ke seratus di restoran tersebut.
    • Ada seribu orang yang akan menonton pertandingan itu nanti malam.
  • Bermakna seluruh atau semua, contoh : sekampung, sekantor.
    • Orang sekampung telah pergi mengungsi untuk menghindari gempa susulan.
    • Orang sekantor panik saat terdengar bunyi ledakan siang itu.
  • Bermakna melakukan bersama-sama, contoh : seangkatan, seperjuangan.
    • Aldi dan Imam adalah teman seangkatan waktu sma dulu.
    • Ayahnya dan Ayahku adalah rekan seperjuangan waktu kuliah dulu.
  • Bermakna Satu atau tunggal, contoh : seekor, sebuah, sebutir.
    • Kebun binatang baru saja mendapat seekor harimau baru.
    • Aldi berhasil membuat sebuah karya lukis yang indah.
    • Ibu menambah sebutir telur ke dalam adonan kue yang sedang ia buat.
  • Bermakna sama dengan atau setara, contoh : setinggi, seluas.
    • Gantungkan mimpimu setinggi langit.
    • Halaman rumahnya seluas lapangan basket.
  • Bermakna menyatakan waktu, contoh : sesudah, sebelum.
    • Gosok gigi mu sesudah makan.
    • Berdoalah sebelum tidur.

  1. Makna awalan ke-

  • Bermakna tingkatan, contoh : kedua, ketiga, keempat.
    • Aldi adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
    • Wildan menjadi juara ketiga lomba renang se kabupaten.
    • Suci mendapat urutan keempat pada lomba baca puisi besok.

  1. Makna awalan ber-

  • Bermakna menjadi, contoh : berpisah.
    • Mereka sedih karena akan berpisah untuk selamanya.
  • Bermakna memiiki, contoh : berteman, berpagar.
    • Mereka sudah berteman baik sejak kecil.
    • Rumah Wati berpagar besi yang berwarna perak.
  • Bermakna dalam keadaan atau kondisi, contoh : berduka, berbahagia, bersedih.
    • Eka Sedang berduka setelah kakeknya meninggal kemarin.
    • Wildan sedang berbahagia karena baru saja mendapat sepeda baru.
    • Ima sedang bersedih karena mainannya rusak.
  • Bermakna jumlah, contoh : berdua, bertiga, berempat.
    • Mereka berdua adalah anak kembar.
    • Mereka bertiga pergi memancing.
    • Mereka berempat merupakan saudara sekandung.
  • Bermakana mengeluarkan, contoh : beraroma, berbau.
    • Masakan ibu beraroma kayu manis.
    • Sampah yang sudah menggunung berbau busuk.

  1. Makna sisipan –el-

  • Membentuk kata kerja, contoh : melaju, jelajah.
    • Mobil putih itu melaju dengan cepatnya.
    • Ayahku termasuk salah satu tim penjelajah hutan Kalimantan.
  • Membentuk kata benda, contoh : telunjuk, telapak, leluhur.
    • Telunjuk kananku terluka.
    • Permen karet itu menempel di telapak sepatuku.
    • Mereka sedang mendoakan para leluhurnya.

  1. Makna sisipan -er

  • Membentuk kata benda, contoh : kerudung, seruling.
    • Ibu sedang berbelanja kerundung dan beberapa kain sarung di pasar tanah Abang.
    • Salsa sangat ahli dalam bermain seruling.

  1. Makna sisipan -em

  • Membntuk kata sifat, contoh : gemetar, kemilau, semilir.
    • Kakinya gemetar saat melihat kecelakaan itu.
    • Kemilau cahaya lampu tamannya sangat indah.
    • Agi sangat senang menikmati semilir angin di sore itu.

  1. Makna sisipan -in

  • Membentuk kata kerja, contoh : kinerja, sinmabung.
    • Perusahaan itu maju pesat, sebab kinerja karyawannya sangat bagus.
    • Mereka berharap kerja sama ini bisa berkesinambung untuk jangka panjang.

  1. Makna akhiran -i

  • Sebagai kata kerja, contoh : awali, akhiri, jauhi.
    • Awali semua pekerjaan dengan berdoa.
    • Sebaiknya akhiri pertemananmu dengan anak-anak pencandu itu.
    • Sebaiknya kau jauhi area terlarang itu.

  1. Makna akhiran -kan

  • Membentuk kata kerja, contoh : bersihkan, bacakan.
    • Ani sedang membersihkan halaman rumahnya
    • Ibu sedang membacakan dongeng untuk Adik.
  • Bermakna menjadi, contoh : tuntaskan, ramaikan.
    • Tuntaskan semua pekerjaanmu sekarang !
    • Mereka datang untuk meramaikan acara itu.
  • Bermakna melakukan, contoh : lemparkan, ambilkan.
    • Lemparkan bolanya pada Andi.
    • Tolong Ambilkan buku yang di atas meja itu.

  1. Makna akhiran -nya

  • Bermakna sesuatu yang telah terjadi, contoh : tidurnya, kerjanya, jalannya.
    • Karena kelelahan, tidurnya menjadi mendengkur.
    • Pak Wawan mendapat promosi jabatan, karena prestasi kerjanya.
    • Anggi tertinggal jauh karena jalannya sangat lambat.
  • Bermakna kepemilikan, contoh : bukunya, sepedanya, bajunya.
    • Aldi mengambil bukunya di atas meja.
    • Sepedanya rusak parah karena tertabrak mobil tadi pagi.
    • Karena hujan, Ivan segera mengangkat bajunya yang dijemur.
  • Bermakna keadaan yang sedang dialami, contohnya : gelapnya, tenangnya.
    • Gelapnya kaca hitam ini membuat mataku sedikit teduh.
    • Dengan sikap tenangnya, tidak ada yang menyangka jika ialah pembunuh sadis itu.
  • Bermakna pernyataan, contoh : sepertinya, selamanya.
    • Sepertinya Ira tidak tahu apa yang terjadi semalam.
    • Hanya ilmu yang ada diotakmu yang selamanya tidak bisa dicuri oleh siapapun.
  • Bermakna penunjuk, contoh : rumahnya, warnanya.
    • Walaupun kecil, rumahnya sangat bersih dan nyaman.
    • Setelah matang, rupanya warnanya berubah menjadi kebiru-biruan.
  • Bermakna tingkatan, contoh : sekaya-kayanya, sejauh-jauhnya.
    • Sekaya-kayanya Pak Imam dia tetap tidak lupa dengan tetangganya.
    • Sejauh-jauhnya dia pergi suatu saatnanti pasti akan kembali juga.

  1. Makna konfiks ber-an

  • Bermakna saling, contoh : berpandangan, bersahutan.
    • Mereka berdua saling berpandangan.
    • Suara burung-burung itu saling bersahutan satu sama lain.
  • Bermakna perbuatan yang dilakukan banyak orang, contoh : berlarian, berhamburan.
    • Siswa-siswa berlarian saat mendengar bel tanda masuk berbunyi.
    • Karena panik semua pengunjung berhamburan keluar dari supermarket itu.

  1. Makna konfiks se-nya

  • Bermakna tingkatan, contoh : seadil-adilnya, sepandai-pandainya.
    • Semua orang berharap hakim yang memimpin sidang dapat memutuskan perkara itu dengan seadil-adilnya.
    • Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya pasti jatuh juga.
  • Bermakna waktu, contoh : sesampainya, setibanya.
    • Sesampainya di pantai, Asri langsung berenang.
    • Setibanya di bandara semua atlet yang baru datang itu disambut dengan meriah.

  1. Makna konfiks pe-an

  • Bermakna cara, contoh : pengiriman, pencapaian.
    • Sudah yang kesekian kalinya pengiriman barang kami mengalami keterlambatan.
    • Atasannya bangga dengan pencapaian omzet perusahaan bulan ini.
  • Bermakna tempat, contoh : perumahan, pelabuhan.
    • Beberapa perumahan yang baru dibangun itu dilanda banjir setinggi pinggang orang dewasa.
    • Ayah mengantar Kakak ke pelabuhan merak tadi pagi.
  • Bermakna alat, contoh : pendengaran, penglihatan.
    • Alat pendengaran manusia adalah telinga.
    • Alat penglihatan manusia berbeda dengan kelelawar.

Pengetahuan Bahasa Indonesia

 


MAKNA DAN FUNGSI IMBUHAN DALAM BAHASA INDONESIA

oleh : Muh Hasyim


Pengimbuhan (afiksasi) dalam setiap bahasa di dunia berbeda. Dalam bahasa Indonesia dapat dijelaskan seperti berikut. Baca Juga di sini https://draft.blogger.com/blog/post/edit/2973569462107712601/5163899389947411540

Makna imbuhan (afiks):

Makna proses afiksasi atau pengimbuhan berhubungan dengan fungsi semantik pada suatu bentuk yang kompleks. Hal tersebut dapat kita lihat pada beberapa contoh makna pengimbuhan (afiksasi) pada imbuhan berikut ini:

1. makna-makna prefiks meng-

  • Mengandung makna melakukan perbuatan. Contoh :
    • Mengambil (berarti melakukan perbuatan ambil)
    • Menjual (berarti melakukan perbuatan jual)
  • Mengandung makna menjadi atau dalam keadaan. Contoh :
    • Menurun (berarti menjadi turun)
    • Melonjak (berarti dalam keadaan lonjak)
  • mengandung makna membuat. Contoh :
    • menyate (berarti membuat sate)
    • menggambar (berarti membuat gambar)
  • mengandung makna membuat dengan alat. Contoh :
    • menyabit (berarti membuat dengan alat sabit)
    • menyangkul (berarti membuat dengan alat cangkul)
  • mengandung makna menuju ke. Contoh :
    • melaut (berarti menuju ke laut)
    • menepi (berarti menuju ku tepi)
    • mendarat (berarti menuju ke darat)
  • mengandung makna memberi. Contoh :
    • menandai (berarti memberi tanda)
    • menopang (berarti memberi topang)
    • menomori (berarti memberi nomor)
  • mengandung makna mengeluarkan. Contoh :
    • membuih (berarti mengeluarkan buih)
    • menyanyi (berarti mengeluarkan nyanyian)
  • mengandung makna membuat kesan. Contoh :
    • mengalah (berarti membuat kesan salah)
    • membisu (berarti membuat kesan bisu)
  • mengandung makna berlaku seperti. Contoh :
    • merajalela (berarti berlaku seperti raja)
    • membabi buta (berarti berlaku seperti babi)

2. Makna-makna prefiks ber-:

  • mengandung makna mempunyai. Contoh :
    • beratap (berarti mempunyai atap)
    • beranak (berarti mempunyai anak)
    • berhasil (berarti mempunyai hasil)
  • mengandung makna mengeluarkan. Contoh :
    • bertelur (berarti mengeluarkan telur)
    • berbau (berarti mengeluarkan bau)
    • berkata (berarti mengeluarkan kata)
  • menyatakan sikap mental atau mengandung makna dalam keadaan. Contoh :
    • berbahagia (berarti dalam keadaan bahagia)
    • bersedih (berarti dalam keadaan sedih)
    • bernostalgia (berarti dalam keadaan nostalgia)
  • mengandung makna berjumlah. Contoh :
    • bertiga (berarti berjumlah tiga)
    • berempat (berarti berjumlah empat)
  • mengandung makna menggunakan. Contoh :
    • berbaju (berarti menggunakan baju)
    • bersepeda (berarti menggunakan sepeda)
  • mengandung makna menjadi. Contoh :
    • bertamu (berarti menjadi tamu)
    • berpisah (berarti menjadi pisah)

3. makna-makna prefiks ter-

  • mengandung makna superlatif (paling). Contoh :
    • tercantik (berarti yang paling cantik)
    • tertinggi (berarti yang paling tinggi)
  • mengandung makna tidak sengaja. Contoh :
    • tertidur (berarti tidak sengaja tidur)
    • tertunduk (berarti tidak sengaja tunduk)
  • mengandung makna dapat di-. Contoh :
    • tercium (berarti dapat dicium)
    • tercapai (berarti dapat dicapai)
  • mengandung hasil tindakan. Contoh :
    • tersebar (berarti hasil tindakan sebar)
    • terpecah (berarti hasil tindakan pecah)

4. makna-makna prefiks peng-

  • menyatakan sasaran atau mempunyai makna orang yang di-. Contoh :
    • petatar (berarti orang yang ditatar)
    • pesuruh (berarti orang yang disuruh)
  • menyatakan pekerjaan atau mempunyai makna orang yang berprofesi. Contoh :
    • pengajar (berarti orang yang berprofesi dalam hal mengajar)
    • perawat (berarti orang yang berprofesi dalam hal merawat)
    • pelaut (berarti orang yang berprofesi dalam hal kelautan)
  • menyatakan sifat atau mengandung makna orang yang bersifat. Contoh :
    • pemarah (berarti orang yang bersifat marah)
    • pemalas  (berarti orang yang bersifat malas)
    • pemaklum (berarti orang yang bersifat maklum)
    • penggembira (orang yang bersifat gembira)
  • menyatakan alat. Contoh :
    • pemukul (berarti alat pukul)
    • penggaris (berarti alat untuk mengaris)
  • menyatakan penyebab. Contoh :
    • pemanis (berarti sesuatu yang menyebabkan manis)
    • pemutih (berarti sesuatu yang menyebabkan putih)
  • mengandung makna pelaku tindakan. Contoh :
    • pencopet (berarti pelaku tindakan copet)
    • penjual (berarti pelaku tindakan jual)
    • perampok (berarti pelaku tindakan rampok)

5. makna – makna prefiks se-

  • mengandung makna satu. Contoh:
    • seeekor (berarti satu ekor)
    • sebutir (berarti satu butir)
  • Mengandung makna seluruh, seisi. Contoh:
    • serumah (berarti seluruh rumah)
    • sekampung (berarti seluruh kampung)
  • Mengandung makna sama-sama. Contoh:
    • sepermainan (berarti sama – sama bermain)
    • seperjuangan (berarti sama – sama berjuang)
  • Mengandung makna sama dengan. Contoh :
    • Setinggi (berarti sama tinggi dengan)
    • Selebar (berarti sama lebar dengan)
    • Seenaknya (berarti sama enaknya dengan)
    • Semaumu (berarti sama maunya dengan)
  • Mengandung makna menyatakan waktu. Contoh :
    • Sesudah (berarti waktunya setelah)
    • Selagi (berarti waktunya saat itu juga)

6. Makna – makna sufiks –an

(baca : macam macam imbuhan sufiks)

  • Mengandung makna tempat. Contoh :
    • Pangkalan (berarti tempat pangkal)
    • Kubangan (berarti tempat kubang)
  • Mengandung makna alat. Contoh :
    • Timbangan (berarti alat timbang)
    • Ayunan (berarti alat ayun)
  • Mengandung makna cara. Contoh :
    • Didikan (berarti cara mendidik)
    • Pimpinan (berarti cara memimpin)
  • Mengandung makna akibat atau hasil perbuatan. Contoh :
    • Hukuman (berarti akibat dari hukum)
    • Balasan (berarti akibat dari balas)
  • Mengandung makna sesuatu yang di. Contoh :
    • Catatan (berarti sesuatu yang dicatat)
    • Suruhan (berarti sesuatu yang disuruh)
  • Mengandung makna seluruh atau kumpulan. Contoh :
    • Lautan (berarti selurah laut)
    • Sayuran (berarti kumpulan sayur)

Fungsi imbuhan (afiks) :

(baca : macam macam imbuhan prefiks)

1. Fungsi prefiks me-, dan ber-

Prefik me- dan ber- fungsinya sebagai pembentuk kata kerja aktif, baik kata kerja aktif transitif maupun kata kerja aktif intransitif.

  • Contoh pembentukan kata kerja aktif transitif dengan menggunakan prefiks me- : memukul, memberi, membaca
  • Contoh pembentukan kata kerja aktif intransitif dengan menggunakan prefiks ber- : berbagi, berbohong, berbaring

2. Fungsi prefiks ter- dan di-

Prefiks ter- dan di- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan prefiks di- : dibeli, dibaca, dicerca, dipuja
  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks ter-: terbeli, tercantik, tertinggi, terpandang

3. Fungsi prefiks ke-

Prefiks ke- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan tingkat dan pembentuk kata bilangan kumpulan.

  • Contoh pembentukan kata bilangan tingkat dengan menggunakan prefiks ke- : kedua, ketiga, keempat dan seterusnya
  • Contoh pembentukan kata bilangan kumpulan dengan menggunakan prefiks ke- : ketiga, keempat, kelima dan seterusnya

4. Fungsi prefiks pe-

Prefiks pe- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks pe- : pelaut, pedagang, pembeli

5. Fungsi prefiks peN-

Prefiks peN- berfungsi sebagai pembentuk kata benda dan kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks peN- : penyanyi, penyapu, penyair
  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan prefiks peN- : pemaklum, penggembira.

6. Fungsi prefiks per-

Prefiks per- berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan prefiks per- : Perkilogram, perdetik, perjam
  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks per- : perbuatan, perebutan, pergerakan.

7. Fungsi prefiks se-

Prefiks se- berfungsi sebagai pembentuk kata bilangan.

  • Contoh pembentukan kata bilangan dengan menggunakan prefiks se- : sepuluh, seratus, seribu.

8. Fungai prefiks ter-

Prefiks ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan prefiks ter- : tercium, terbeli, terbawa, terangkat.

9. Fungsi infiks -er-

Infiks -er- berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan infiks -er- : gerigi

10. Fungsi infiks -em-

Infiks -em- berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan infiks -em- : gemetar

11. Fungsi infiks -el-

Infiks -el- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -el- : selidik

12. Fungsi infiks -in-

Infiks -in- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan infiks -in- : sinambung

13. Fungsi sufiks –i

Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –i : lempari, jauhi, lompati, kurungi

14. Fungsi sufiks –kan

Sufiks –kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja.

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan sufiks –kan : ambilkan, bawakan, matikan, nyalakan, dengarkan.

15. Fungsi sufiks –isme

Sufiks –isme berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –isme : monoteisme, radikalisme, mutualisme

16. Fungsi sufiks –wan

Sufiks –wan berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wan : pustakawan, wirausahawan, dermawan, wartawan.

17. Fungsi sufiks –wati

Fungsi sufiks –wati berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –wati : biarawati, pragawati, karyawati.

18. Fungsi sufiks –wi

Fungsi sufiks –wi berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –wi : manusiawi, duniawi, kimiawi.

19. Fungsi sufiks –sasi

Sufiks –sasi berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –sasi : organisasi,  biroktatisasi, urbanisasi

20. Fungsi sufiks –is

Sufiks –is berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –is : agamis, ateis, hedonis, heliosentris.

21. Fungsi sufiks –iah

Sufiks –iah berfungsi sebagai pembentuk kata sifat.

  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan sufiks –iah : ilmiah, alamiah, harfiah.

22. Fungsi sufiks –tas

Sufiks –tas berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan sufiks –tas : pubertas, sensitivitas, mobilitas, imunitas.

23. Fungsi konfiks me-i

Konfiks me-i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja

  • Contoh pembentukan kata kerja dengan menggunakan konfiks me-i : menaiki, menjauhi, mematuhi.

24. Fungsi konfiks ke-an

Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat dan kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks ke-an: keramaian, kedamaian
  • Contoh pembentukan kata sifat dengan menggunakan konfiks ke-an: kecantikan, kekecilan
  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ke-an: kedinginan, kehujanan, kepanasan

25. Fungsi konfiks ter-kan

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks ter-kan : terabaikan, tersakiti, terlampaui.

26. Fungsi konfiks di-i

Konfiks ter-kan berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif.

  • Contoh pembentukan kata kerja pasif dengan menggunakan konfiks di-i : disakiti, dilukai, dikaruniai

27. Fungsi konfiks peN-an

Konfiks peN-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks peN-an : penyatuan, pendapatan, penempatan, penyentuhan.

28. Fungsi konfiks pe-an

Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks pe-an : pelayaran, pelarian, pelajaran.

29. Fungsi konfiks per-an

Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda.

  • Contoh pembentukan kata benda dengan menggunakan konfiks per-an :  persatuan, perserikatan, perpaduan, perseroan, pernyataan.

Demikian kajian tentang jenis jenis imbuhan – fungsi, makna dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk anda, khususnya yang sedang menekuni Tata Aturan Bahasa Indonesia.

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...