Sabtu, 17 Oktober 2020

Pengetahuan Bahasa Indonesia






 Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia

oleh : Muh Hasyim

Imbuhan berdasarkan letaknya

Berdasarkan letak atau penempatan posisi terhadap kata dasar, imbuhan dibagi menjadi 4, yaitu :

  1. Awalan                                                                                                                                                           Awalan atau disebut juga prefiks adalah imbuhan yang penggunaannya terletak di depan atau di awal sebuah kata dasar. Contohnya ter-, pe-, se-, ke-, ber, dan lainnya.
  2. Sisipan                                                                                                                                                                Sisipan atau biasa disebut juga dengan infiks merupakan imbuhan yang digunakan di tengah atau disisipkan pada kata dasar. Contohnya: -el-, -er-, -em-, -in- dan lainnya.
  3. Akhiran                                                                                                                                                                Akhiran atau biasa juga disebut dengan sufiks merupakan sebuah penggunaan imbuhan yang digunakan di akhir sebuah kata dasar. Contohnya: -I, -kan, -nya dan lainnya.
  4. Konfiks (awalan-akhiran)                                                                                                                            Konfiks atau disebut juga dengan simulfiks adalah penggunaan imbuhan pada kata dasar di mana letaknya ada di awal dan di akhir sekaligus. Contohnya : ke-an, ber-an, se-nya, peng-an dan lainnya.

Imbuhan Serapan

Imbuhan serapan adalah imbuhan yang awalnya diserap dari bahasa asing. Beberapa imbuhan serapan ini berasal dari :

  • Serapan dari bahasa Arab. Contohnya: -I, -wi, -at dan lainnya
  • Serapan dari bahasa Sansakerta. Contohnya: -man, -wan, -wati
  • Serapan dari bahasa Inggris. Contohnya: -al, -if, -is

Makna Imbuhan

Imbuhan dalam penggunaannya dapat merubah makna dan kelas dari suatu kata dasar. Berikut adalah contoh dari makna kata yang sudah diberi imbuhan.

  1. Makna awalan ter-

  • Bermakana paling, contoh : tercantik, tercepat, terhebat.
    • Dia adalah gadis tercantik di desa.
    • Erika adalah siswi tercantik di kelasnya.
    • Rudi adalah pelari tercepat di kotanya.
    • Semua pelari tercepat dari berbagai Negara bersiap mengikuti lomba lari tahunan.
    •  Firman adalah orang terhebat dalam urusan matematika.
    • Yudi adalah pemain terhebat dalam timnya.
  • Bermakna sudah di- atau dapat di-, contoh : tertutup, terbuka, terlihat, terdengar.
    • Semua pintu sudah tertutup.
    • Pintunya tertutup dari dalam.
    • Pintu gerbang itu terbuka secara otomatis bila ada mobil yang akan masuk.
    • Pintu lift di lantai 3 itu tidak bisa terbuka.
    • Pemandangannya terlihat indah dari dekat.
    • Dari kejauhan semua terlihat sama saja.
    • Suara ledakannya itu terdengar sampai ke ujung desa.
    • Suara tangisannya terdengar sampai ke rumah tetangga.
  • Bermakana tidak sengaja, contoh : terbawa, tertendang.
    • Pensil Rudi terbawa oleh temannya.
    • Kaki Yudi tertendang saat bermain sepak bola.
  • Bermakna tiba-tiba, contoh : teringat, tertidur, terjatuh.
    • Rudi baru teringat kalau hari ini sekolahnya libur.
    • Amin tertidur setelah seharian bekerja.
    • Karena kurang hati-hati Anton terjatuh dari sepedanya.
  • Bermakna hasil dari sebuah tindakan, contoh : tercemar, tersebar.
    • Sungai di desa sebelah kini tercemar limbah pabrik.
    • Berita kebohongan itu sudah tersebar luas ke masyarakat.

  1. Makna awalan pe-

Dalam penggunaannya awalan pe- ini bisa berubah bentuk menjadi per-, peny-, atau pel- menyesuaikan dengan kata dasarnya. dan beberapa makna yang dihasilkan dari awalan ini, adalah :

  • Bermakna profesi atau pekerjaan seseorang, contoh : pelajar, pelari, perawat, penulis.
    • Widia adalah seorang pelajar.
    • Mereka yang sedang berkumpul adalah para pelari yang akan mengikuti lomba.
    • Kakak Iwan adalah seorang perawat.
    • Cita-cita Dea adalah menjadi seorang penulis yang terkenal.
  • Bermakna pelaku atas suatu tindakan, contoh : pembeli, penjual, pembunuh.
    • Semenjak dibuka minggu lalu, toko itu sudah ramai oleh pembeli.
    • Banyak penjual sayur di pasar itu.
    • Polisi telah menangkap pembunuh tersebut.
  • Bermakna sifat, contoh : penyabar, pemalas, pemarah.
    • Ibu Andi adalah orang yang penyabar.
    • Adi adalah seorang pemalas, kerjanya hanya tidur saja di kelas.
    • Iwan adalah orang paling pemarah di kelas.
  • Bermakna alat, contoh : penggaris, pembuka.
    • Adi membeli penggaris di toko buku.
    • Aldi mencari pembuka tutup botolnya yang hilang.
  • Bermakna sebab, contoh : pemanis, pewarna.
    • Makanan itu diberi pemanis buatan yang berlebihan sehingga menjadi tidak sehat.
    • Air minum itu diberi pewarna sehingga berwarna kehijau-hijauan.
  • Bermakna satuan hitung, contoh : perkilogram, perkilometer.
    • Harga daging sapi sekarang 100 ribu rupiah perkilogram.
    • Rata-rata mobil ini menghabiskan bensin 1 liter perkilometer.
  • Membentuk kata kerja, contoh : perbuatan, permainan.
    • Mereka tidak mengakui kalau keributan kemarin adalah perbuatan mereka.
    • Kedua tim menampilkan permainan yang indah.

  1. Makna awalan se-

  • Bermakna sebuah bilangan, contoh : seratus, seribu.
    • Aldi adalah pengunjung yang ke seratus di restoran tersebut.
    • Ada seribu orang yang akan menonton pertandingan itu nanti malam.
  • Bermakna seluruh atau semua, contoh : sekampung, sekantor.
    • Orang sekampung telah pergi mengungsi untuk menghindari gempa susulan.
    • Orang sekantor panik saat terdengar bunyi ledakan siang itu.
  • Bermakna melakukan bersama-sama, contoh : seangkatan, seperjuangan.
    • Aldi dan Imam adalah teman seangkatan waktu sma dulu.
    • Ayahnya dan Ayahku adalah rekan seperjuangan waktu kuliah dulu.
  • Bermakna Satu atau tunggal, contoh : seekor, sebuah, sebutir.
    • Kebun binatang baru saja mendapat seekor harimau baru.
    • Aldi berhasil membuat sebuah karya lukis yang indah.
    • Ibu menambah sebutir telur ke dalam adonan kue yang sedang ia buat.
  • Bermakna sama dengan atau setara, contoh : setinggi, seluas.
    • Gantungkan mimpimu setinggi langit.
    • Halaman rumahnya seluas lapangan basket.
  • Bermakna menyatakan waktu, contoh : sesudah, sebelum.
    • Gosok gigi mu sesudah makan.
    • Berdoalah sebelum tidur.

  1. Makna awalan ke-

  • Bermakna tingkatan, contoh : kedua, ketiga, keempat.
    • Aldi adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
    • Wildan menjadi juara ketiga lomba renang se kabupaten.
    • Suci mendapat urutan keempat pada lomba baca puisi besok.

  1. Makna awalan ber-

  • Bermakna menjadi, contoh : berpisah.
    • Mereka sedih karena akan berpisah untuk selamanya.
  • Bermakna memiiki, contoh : berteman, berpagar.
    • Mereka sudah berteman baik sejak kecil.
    • Rumah Wati berpagar besi yang berwarna perak.
  • Bermakna dalam keadaan atau kondisi, contoh : berduka, berbahagia, bersedih.
    • Eka Sedang berduka setelah kakeknya meninggal kemarin.
    • Wildan sedang berbahagia karena baru saja mendapat sepeda baru.
    • Ima sedang bersedih karena mainannya rusak.
  • Bermakna jumlah, contoh : berdua, bertiga, berempat.
    • Mereka berdua adalah anak kembar.
    • Mereka bertiga pergi memancing.
    • Mereka berempat merupakan saudara sekandung.
  • Bermakana mengeluarkan, contoh : beraroma, berbau.
    • Masakan ibu beraroma kayu manis.
    • Sampah yang sudah menggunung berbau busuk.

  1. Makna sisipan –el-

  • Membentuk kata kerja, contoh : melaju, jelajah.
    • Mobil putih itu melaju dengan cepatnya.
    • Ayahku termasuk salah satu tim penjelajah hutan Kalimantan.
  • Membentuk kata benda, contoh : telunjuk, telapak, leluhur.
    • Telunjuk kananku terluka.
    • Permen karet itu menempel di telapak sepatuku.
    • Mereka sedang mendoakan para leluhurnya.

  1. Makna sisipan -er

  • Membentuk kata benda, contoh : kerudung, seruling.
    • Ibu sedang berbelanja kerundung dan beberapa kain sarung di pasar tanah Abang.
    • Salsa sangat ahli dalam bermain seruling.

  1. Makna sisipan -em

  • Membntuk kata sifat, contoh : gemetar, kemilau, semilir.
    • Kakinya gemetar saat melihat kecelakaan itu.
    • Kemilau cahaya lampu tamannya sangat indah.
    • Agi sangat senang menikmati semilir angin di sore itu.

  1. Makna sisipan -in

  • Membentuk kata kerja, contoh : kinerja, sinmabung.
    • Perusahaan itu maju pesat, sebab kinerja karyawannya sangat bagus.
    • Mereka berharap kerja sama ini bisa berkesinambung untuk jangka panjang.

  1. Makna akhiran -i

  • Sebagai kata kerja, contoh : awali, akhiri, jauhi.
    • Awali semua pekerjaan dengan berdoa.
    • Sebaiknya akhiri pertemananmu dengan anak-anak pencandu itu.
    • Sebaiknya kau jauhi area terlarang itu.

  1. Makna akhiran -kan

  • Membentuk kata kerja, contoh : bersihkan, bacakan.
    • Ani sedang membersihkan halaman rumahnya
    • Ibu sedang membacakan dongeng untuk Adik.
  • Bermakna menjadi, contoh : tuntaskan, ramaikan.
    • Tuntaskan semua pekerjaanmu sekarang !
    • Mereka datang untuk meramaikan acara itu.
  • Bermakna melakukan, contoh : lemparkan, ambilkan.
    • Lemparkan bolanya pada Andi.
    • Tolong Ambilkan buku yang di atas meja itu.

  1. Makna akhiran -nya

  • Bermakna sesuatu yang telah terjadi, contoh : tidurnya, kerjanya, jalannya.
    • Karena kelelahan, tidurnya menjadi mendengkur.
    • Pak Wawan mendapat promosi jabatan, karena prestasi kerjanya.
    • Anggi tertinggal jauh karena jalannya sangat lambat.
  • Bermakna kepemilikan, contoh : bukunya, sepedanya, bajunya.
    • Aldi mengambil bukunya di atas meja.
    • Sepedanya rusak parah karena tertabrak mobil tadi pagi.
    • Karena hujan, Ivan segera mengangkat bajunya yang dijemur.
  • Bermakna keadaan yang sedang dialami, contohnya : gelapnya, tenangnya.
    • Gelapnya kaca hitam ini membuat mataku sedikit teduh.
    • Dengan sikap tenangnya, tidak ada yang menyangka jika ialah pembunuh sadis itu.
  • Bermakna pernyataan, contoh : sepertinya, selamanya.
    • Sepertinya Ira tidak tahu apa yang terjadi semalam.
    • Hanya ilmu yang ada diotakmu yang selamanya tidak bisa dicuri oleh siapapun.
  • Bermakna penunjuk, contoh : rumahnya, warnanya.
    • Walaupun kecil, rumahnya sangat bersih dan nyaman.
    • Setelah matang, rupanya warnanya berubah menjadi kebiru-biruan.
  • Bermakna tingkatan, contoh : sekaya-kayanya, sejauh-jauhnya.
    • Sekaya-kayanya Pak Imam dia tetap tidak lupa dengan tetangganya.
    • Sejauh-jauhnya dia pergi suatu saatnanti pasti akan kembali juga.

  1. Makna konfiks ber-an

  • Bermakna saling, contoh : berpandangan, bersahutan.
    • Mereka berdua saling berpandangan.
    • Suara burung-burung itu saling bersahutan satu sama lain.
  • Bermakna perbuatan yang dilakukan banyak orang, contoh : berlarian, berhamburan.
    • Siswa-siswa berlarian saat mendengar bel tanda masuk berbunyi.
    • Karena panik semua pengunjung berhamburan keluar dari supermarket itu.

  1. Makna konfiks se-nya

  • Bermakna tingkatan, contoh : seadil-adilnya, sepandai-pandainya.
    • Semua orang berharap hakim yang memimpin sidang dapat memutuskan perkara itu dengan seadil-adilnya.
    • Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya pasti jatuh juga.
  • Bermakna waktu, contoh : sesampainya, setibanya.
    • Sesampainya di pantai, Asri langsung berenang.
    • Setibanya di bandara semua atlet yang baru datang itu disambut dengan meriah.

  1. Makna konfiks pe-an

  • Bermakna cara, contoh : pengiriman, pencapaian.
    • Sudah yang kesekian kalinya pengiriman barang kami mengalami keterlambatan.
    • Atasannya bangga dengan pencapaian omzet perusahaan bulan ini.
  • Bermakna tempat, contoh : perumahan, pelabuhan.
    • Beberapa perumahan yang baru dibangun itu dilanda banjir setinggi pinggang orang dewasa.
    • Ayah mengantar Kakak ke pelabuhan merak tadi pagi.
  • Bermakna alat, contoh : pendengaran, penglihatan.
    • Alat pendengaran manusia adalah telinga.
    • Alat penglihatan manusia berbeda dengan kelelawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...