Sabtu, 22 Agustus 2020

Pengetahuan Agama

 

Mari Alkatiri, kepala Delegasi External Fretilin di Maputo sekitar tahun 1980. [Archives & Museum of East Timorese Resistance] Timor Leste, Antara, 1970 An, Museum, Lotus, Lotus Flower, Museums, Lily

Tuhan Mengatur Alam Semesta Tanpa Sepengetahuan Manusia

(sebuah renungan)

oleh : Muh Hasyim, S.Pd

Jepang merupakan satu-satunya negara di Asia yang tercatat dalam sejarah penjajahan di bumi nusantara dengan waktu yang paling singkat (Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi.) dari 6 negara yang menjajah bumi nusantara yaitu: Portugis (1509 - 1595), Spanyol (1521 - 1692), Belanda (1602 - 1942), Prancis (1806 - 1811), Inggris (1811 - 1816), Jepang (1942 – 1945). Mengapa harus negara-negara ini yang menjadi penjajah di nusantara ini?

Apakah kita tahu mengapa harus ada penjajahan di atas bumi? Kali ini saya mengajak kita merenung sejenak sesuai judul kali 'Tuhan Mengatur Alam Semesta Tanpa Sepengetahuan Manusia'. Kita mencoba dari satu sisi yang mungkin tidak pernah kita berpikir itu adalah kehendak ilahi yang tidak pernah diberitahukan kepada kita sebelum itu terjadi. (Sesuai ajaran Ilahi semua sudah tercipta lima puluh ribu tahun sebelum semua ada).
Kita tidak pernah berpikir mengapa Bapak Arnaldo dos Reis de Araujo (almarhum gubernur Timor Timur) semasa hidupnya pernah melakukan kontak dengan Jepang (masa penjajahan Jepang di Nusantara). Hingga beliau mengenal orang Jakarta yang kemudian memberi kemudahan bagi beliau menyelamatkan rakyat Timor Timur dari perang saudara tahun 1975. (perang antara elit politik partai Fretelin (ASDT) dengan elit politik partai UDT. Mengapa Partai UDT mau bergabung dengan elit politik APODETI dan TRABALISTA membuat kesepakatan meminta bergabung dengan Indonesia melawan Trobas yang diklaim oleh ASDT? Masih ingat bukan, pemerintah Jakarta memegang hasil Deklarasi Balibo sebagai bukti mengamankan perang saudara di Timor Timur 7 Desember 1975? Apakah kalian merasakan betapa nyawa partisipan UDT, KOTA, APODETI, TRABALISTA sedang di ujung tanduk, seandainya TNI tidak tiba di DILI 7 Desember 1975? Apa yang akan dirasakan oleh mereka dari kekejaman yang dilakukan oleh elit partai Fretelin? )
Sekarang mungkin baru kita berpikir, mengapa waktu penjajahan Portugis di Timor Portugis  selama 450 tahun orang yang berpendidikan dapat dihitung dengan jari dan lain-lain hingga jalan raya yang beraspal hanya dapat diukur dengan jari?
Mungkin juga sekarang baru kita menyadari apa yang terjadi di pulau timor bagian timur sejak 1976 hingga 1999 dan waktu diantara itu hingga 2002 sampai sekarang di Timor Timur.
Mungkin juga kita berkata dalam hati mengapa waktu bergerilya maun Xanana Gusmao memakai batina (jubah) partor untuk mengelabui TNI. Bisa juga kita berkata bodohnya intelijen yang menangkap maun Xanana Gusmao di Dili dari lubang persembunyiannya di rumah anggota polisi Indonesia tidak langsung ditembak mati. Seandainya ditembak mati saat itu apakah masalah selesai?

JIKA TAKDIR TIMOR PORTUGIS ADALAH JAJAHAN PORTUGIS MENGAPA ALLAH MENGIZINKAN INDONESIA MENGAMANKAN DARI PERANG SAUDARA 1975?

 Apakah kita pernah berpikir hanya berselang 9 hari setelah Fretilin secara unilateral memproklamirkan berdirinya RDTL (Republica Democratica Timor Leste) pada 28 November 1975, Otoritas Jakarta, atas dukungan penuh penguasa Gedung Putih, mengangkut Batalyon Linud (Lintas Udara) 501 dari Lapangan Terbang Iswahyudi Madiun Jawa Timur (menggunakan Pesawat Hercules buatan Amerika) dan menerjunkannya di Kota Dili, pada Minggu pagi, 7 Desember 1975.

Menurut Anda, saat Presiden Gerald Ford dan Menlu Henry Kissinger mengunjungi Jakarta pada 6 Desember 1975 dan sehari setelah kunjungan tersebut, TNI (Tentara Nasional Indonesia) melakukan pengamanan atas wilayah Timor Portugis, ALLAH tahu tidak?

Jika ALLAH tahu, kenapa ALLAH membiarkan pengamanan itu terjadi, yang di kemudian hari menyebabkan, lebih dari 200 ribu jiwa rakyat sipil melayang? Lebih dari 30,000 (tiga puluh ribu) Prajurit TNI gugur. Belum terhitung ribuan lainnya yang mengalami cacat seumur hidup.  

Apakah korban yang begitu besar hanya karena demi sebuah "RDTL yang ultra sekuler (dari 170 pasal Konstitusi RDTL, tidak ada satu pasal pun yang menyebutkan Nama TUHAN").  Saya berharap Konstitusi RDTL yang ultra sekuler adalah karena kehendak ALLAH. Tapi jika korban yang begitu besar harus terjadi, dan tujuannya bukan untuk mendirikan sebuah "Negara Republik yang ultra sekuler", maka "Drama Besar" harus terjadi. RDTL sedang bergerak mendekati jurang yang amat dalam.

Karena ketegaran hati dan kecongkakan tengkuk, menyebabkan kita-kita (termasuk saya yang menulis catatan ini), ibarat "anjing yang kembali makan muntah dan babi yang kembali mandi di kubangan". Orang Timor Timur, baru pada tahap belajar tentang sejarah. Belum sampai pada level belajar dari sejarah. 

"Ita foin hahu hatena hirtoria, laos hatene tamba mai husi historia".

Tapi ngomong-ngomong, jika Indonesia tidak mengamankan Timor Portugis pada 1975, kira-kira akan ada orang Timor Timur yang dianugerahi Nobel Perdamaian atau tidak? Pak Xanana Gusmao akan jadi tokoh terkenal atau tidak? Akan ada nama-nama besar seperti Nicolau Lobato, Taur Matan Ruak, Francisco Lu-Olo, Lere Anan Timur, Joao Tavares, Fransisco Lopes da Cruz, Arnaldo dos Reis de Araujo, Salim Musalam Syagran, Mar'i Al Katiri, dan yang lainnya yang sudah dikenal tapi tidak sempat disebut di sini atau tidak akan ada? 

Apakah akan ada ribuan Sarjana atau tidak? Apakah akan ada Patung Kristus Raja atau tidak? Karena selama 460 tahun (1515 - 1975) menjajah Timor, bangsa Portugis hanya bisa memproduksi Sarjana yang bisa dihitung dengan jari. Dan sayangnya, Portugis tidak pernah membangun Patung Kistus Raja, mendatangkan Paus di Dili dan kejadian lainnya.

KESIMPULAN 

Keterlibatan Indonesia atas sejarah Timor Timur yang berdarah-darah, bukan hanya membawa Musibah, tetapi juga menghasilkan Mujizat. Semoga orang Timor Timur bukan hanya rajin menghitung Musibah. Tapi juga pandai menghitung Mujizat. 

Saya mengucapkan "Dirgahayu Indonesia ke-75". Semoga Indonesia makin jaya dan makmur. Dengan demikian, Timor Timur sebagai bagian dari nusantara ikut menikmati kemakmuran Indonesia.


Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...