Tuhan Mengatur Alam Semesta Tanpa Sepengetahuan Manusia
(sebuah renungan)
oleh : Muh Hasyim, S.Pd
Jepang merupakan satu-satunya negara di Asia yang tercatat dalam sejarah penjajahan di bumi nusantara dengan waktu yang paling singkat (Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi.) dari 6 negara yang menjajah bumi nusantara yaitu: Portugis (1509 - 1595), Spanyol (1521 - 1692), Belanda (1602 - 1942), Prancis (1806 - 1811), Inggris (1811 - 1816), Jepang (1942 – 1945). Mengapa harus negara-negara ini yang menjadi penjajah di nusantara ini?
JIKA TAKDIR TIMOR PORTUGIS ADALAH JAJAHAN PORTUGIS MENGAPA ALLAH MENGIZINKAN INDONESIA MENGAMANKAN DARI PERANG SAUDARA 1975?
Apakah kita pernah berpikir hanya berselang 9 hari setelah Fretilin secara unilateral memproklamirkan berdirinya RDTL (Republica Democratica Timor Leste) pada 28 November 1975, Otoritas Jakarta, atas dukungan penuh penguasa Gedung Putih, mengangkut Batalyon Linud (Lintas Udara) 501 dari Lapangan Terbang Iswahyudi Madiun Jawa Timur (menggunakan Pesawat Hercules buatan Amerika) dan menerjunkannya di Kota Dili, pada Minggu pagi, 7 Desember 1975.
Menurut Anda, saat Presiden Gerald Ford dan Menlu Henry Kissinger mengunjungi Jakarta pada 6 Desember 1975 dan sehari setelah kunjungan tersebut, TNI (Tentara Nasional Indonesia) melakukan pengamanan atas wilayah Timor Portugis, ALLAH tahu tidak?
Jika ALLAH tahu, kenapa ALLAH membiarkan pengamanan itu terjadi, yang di kemudian hari menyebabkan, lebih dari 200 ribu jiwa rakyat sipil melayang? Lebih dari 30,000 (tiga puluh ribu) Prajurit TNI gugur. Belum terhitung ribuan lainnya yang mengalami cacat seumur hidup.
Apakah korban yang begitu besar hanya karena demi sebuah "RDTL yang ultra sekuler (dari 170 pasal Konstitusi RDTL, tidak ada satu pasal pun yang menyebutkan Nama TUHAN"). Saya berharap Konstitusi RDTL yang ultra sekuler adalah karena kehendak ALLAH. Tapi jika korban yang begitu besar harus terjadi, dan tujuannya bukan untuk mendirikan sebuah "Negara Republik yang ultra sekuler", maka "Drama Besar" harus terjadi. RDTL sedang bergerak mendekati jurang yang amat dalam.
Karena ketegaran hati dan kecongkakan tengkuk, menyebabkan kita-kita (termasuk saya yang menulis catatan ini), ibarat "anjing yang kembali makan muntah dan babi yang kembali mandi di kubangan". Orang Timor Timur, baru pada tahap belajar tentang sejarah. Belum sampai pada level belajar dari sejarah.
"Ita foin hahu hatena hirtoria, laos hatene tamba mai husi historia".
Tapi ngomong-ngomong, jika Indonesia tidak mengamankan Timor Portugis pada 1975, kira-kira akan ada orang Timor Timur yang dianugerahi Nobel Perdamaian atau tidak? Pak Xanana Gusmao akan jadi tokoh terkenal atau tidak? Akan ada nama-nama besar seperti Nicolau Lobato, Taur Matan Ruak, Francisco Lu-Olo, Lere Anan Timur, Joao Tavares, Fransisco Lopes da Cruz, Arnaldo dos Reis de Araujo, Salim Musalam Syagran, Mar'i Al Katiri, dan yang lainnya yang sudah dikenal tapi tidak sempat disebut di sini atau tidak akan ada?
Apakah akan ada ribuan Sarjana atau tidak? Apakah akan ada Patung Kristus Raja atau tidak? Karena selama 460 tahun (1515 - 1975) menjajah Timor, bangsa Portugis hanya bisa memproduksi Sarjana yang bisa dihitung dengan jari. Dan sayangnya, Portugis tidak pernah membangun Patung Kistus Raja, mendatangkan Paus di Dili dan kejadian lainnya.
KESIMPULAN
Keterlibatan Indonesia atas sejarah Timor Timur yang berdarah-darah, bukan hanya membawa Musibah, tetapi juga menghasilkan Mujizat. Semoga orang Timor Timur bukan hanya rajin menghitung Musibah. Tapi juga pandai menghitung Mujizat.
Saya mengucapkan "Dirgahayu Indonesia ke-75". Semoga Indonesia makin jaya dan makmur. Dengan demikian, Timor Timur sebagai bagian dari nusantara ikut menikmati kemakmuran Indonesia.