Sabtu, 19 Agustus 2023

IBU HANYA MEMBERI TAK HARAP BALAS


 

ISI HATIKU UNTUK IBU PERTIWI

(dari hati untuk ibu pertiwi)

BY

Muh Hasyim

Ibu

Engkau Istana tumpuan segala harapan

Harapan buah hati cinta terabadi

Terabadi  jauh sebelum ibu dikenal

 

Ibu

Ketika cinta bersemi  dalam buaian

Buaian hatimu buat kami semua

Penuh cinta dan kasih

 

Ibu

Ketika kami semua bersemayam di rahimmu

Kami tak lihat dan paham deritamu

Deritamu buat kami di masa itu

 

Ibu

Dengan susah payahmu engkau bijaki kami semua

Satu per satu dengan tempat dan suasana berbeda

Berbeda dalam pelukanmu kami semua merasa nyaman

 

Ibu

Seiring usiamu beranjak manis memikat

Terpikat mata hati nafsu serakah

Nafsu serakah kaum lalim

Memecah belah anak kandung rahimmu nusantara

 

Ibu

Dengan gigih usaha menjaga martabatmu

Tujuh puluh delapan masa silam

Buah kasihmu memproklamirkan kebebasan deritamu dari kaum lalim

 

Ibu

Saudara kami dalam pangkuanmu merasa bahagia walau terbayang gelap

Gelap mata kaum lalim yang genggam kuat dirimu karena manismu

Mereka gigih dalam sifat lalim, saudara kami pun gigih dalam pendirian

Teguh abadi pendirian saudara kami, buahkan hasil kebebasan ibu pertiwi

 

Ibu

Ketika kami lahir dari rahimmu masih dalam genggaman kaum lalim yang lain

Sehingga tak ikut berjuang bersama, bebaskan dirimu dari kaum lalim

Menghirup kebebasan dengan sang saka merah putih berkibar di udara Indonesia

 

Ibu

Kami telah berjuang dengan cara  sendiri tuk satu dengan Ibu Pertiwi

Bercucuran air mata darah, relakan yang kami punya, tinggalkan tanah leluhur

Tuk membela sang merah putih berkibar di Nusantara

 

Ibu

Nusantara yang kami idamkan jauh sebelum Ibu Pertiwi digenggam kaum lalim

Dari gugusan pulau antara Asia Australia dan semenjung Malaya

Tapi kini terbelah, namun dalam genggaman  Asia Tenggara

Ibu

Mungkin kami dilupakan seiring putaran waktu

Tak lagi ingat akan kejadian tahun ’56 di ujung pulau Timor kekejaman kaum lalim

Tahun ’75 kesadisan perang saudara di batas Ibu Pertiwi karena tanggung jawab

Kenyamanan 24 tahun dalam pangkuan Ibu Pertiwi buah kasih sayangnya

Kepahitan rasa terlepasnya kami dari genggaman Ibu Pertiwi kekalahan diplomasi

 

Ibu

Walau yang kami punya dan leluhur terlepas karena kekalahan diplomasi politik

Diplomasi Politik negeri karena desakan dunia yang menguji kita semua

Takkan mampu pisahkan kami dari cita-cita

Cita-Cita tetap membara walau menunggu kucing bertanduk sekalipun

 

Ibu

Hati kami tetap teguh pendirian demi merah putih

Wujudkan Impian kami menyatunya Nusantara

Lahirkan pemimpin yang pandai dilpomasi dengan damai

Mimpin ibu pertiwi  adil Sentosa buat kami semua

 

Ibu

Di kau tumpuan doa dan harapan

Terwujudnya cita-cita Nusantara, kembalinya kepercayaan diplomasi luar negeri

Di hati kita semua demi masa depan nan jaya, Indonesia.

 

ATB,15082023

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...