ISI HATIKU UNTUK IBU PERTIWI
(dari hati untuk ibu
pertiwi)
BY
Muh Hasyim
Ibu
Engkau Istana tumpuan segala harapan
Harapan buah hati cinta terabadi
Terabadi jauh
sebelum ibu dikenal
Ibu
Ketika cinta bersemi
dalam buaian
Buaian hatimu buat kami semua
Penuh cinta dan kasih
Ibu
Ketika kami semua bersemayam di rahimmu
Kami tak lihat dan paham deritamu
Deritamu buat kami di masa itu
Ibu
Dengan susah payahmu engkau bijaki kami semua
Satu per satu dengan tempat dan suasana berbeda
Berbeda dalam pelukanmu kami semua merasa nyaman
Ibu
Seiring usiamu beranjak manis memikat
Terpikat mata hati nafsu serakah
Nafsu serakah kaum lalim
Memecah belah anak kandung rahimmu nusantara
Ibu
Dengan gigih usaha menjaga martabatmu
Tujuh puluh delapan masa silam
Buah kasihmu memproklamirkan kebebasan deritamu dari kaum
lalim
Ibu
Saudara kami dalam pangkuanmu merasa bahagia walau
terbayang gelap
Gelap mata kaum lalim yang genggam kuat dirimu karena
manismu
Mereka gigih dalam sifat lalim, saudara kami pun gigih
dalam pendirian
Teguh abadi pendirian saudara kami, buahkan hasil
kebebasan ibu pertiwi
Ibu
Ketika kami lahir dari rahimmu masih dalam genggaman kaum
lalim yang lain
Sehingga tak ikut berjuang bersama, bebaskan dirimu dari
kaum lalim
Menghirup kebebasan dengan sang saka merah putih berkibar
di udara Indonesia
Ibu
Kami telah berjuang dengan cara sendiri tuk satu dengan Ibu Pertiwi
Bercucuran air mata darah, relakan yang kami punya,
tinggalkan tanah leluhur
Tuk membela sang merah putih berkibar di Nusantara
Ibu
Nusantara yang kami idamkan jauh sebelum Ibu Pertiwi
digenggam kaum lalim
Dari gugusan pulau antara Asia Australia dan semenjung
Malaya
Tapi kini terbelah, namun dalam genggaman Asia Tenggara
Ibu
Mungkin kami dilupakan seiring putaran waktu
Tak lagi ingat akan kejadian tahun ’56 di ujung pulau
Timor kekejaman kaum lalim
Tahun ’75 kesadisan perang saudara di batas Ibu Pertiwi
karena tanggung jawab
Kenyamanan 24 tahun dalam pangkuan Ibu Pertiwi buah kasih
sayangnya
Kepahitan rasa terlepasnya kami dari genggaman Ibu
Pertiwi kekalahan diplomasi
Ibu
Walau yang kami punya dan leluhur terlepas karena
kekalahan diplomasi politik
Diplomasi Politik negeri karena desakan dunia yang
menguji kita semua
Takkan mampu pisahkan kami dari cita-cita
Cita-Cita tetap membara walau menunggu kucing bertanduk
sekalipun
Ibu
Hati kami tetap teguh pendirian demi merah putih
Wujudkan Impian kami menyatunya Nusantara
Lahirkan pemimpin yang pandai dilpomasi dengan damai
Mimpin ibu pertiwi
adil Sentosa buat kami semua
Ibu
Di kau tumpuan doa dan harapan
Terwujudnya cita-cita Nusantara, kembalinya kepercayaan
diplomasi luar negeri
Di hati kita semua demi masa depan nan jaya, Indonesia.
ATB,15082023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar