Senin, 29 Juni 2020

Pengetahuan Agama

Hakikat Hidup Manusia
oleh: Muh Hasyim

Tahap Penciptaan Manusia
Tidak ada yang pungkiri bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa. Selain itu, kita tidak pungkiri bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari ada perintah dan larangan. Perintah dan larangan itulah yang dilanggar oleh kedua manusia pertama ini sehingga kita kenal dunia hingga saat ini. Lalu dari mereka berdua manusia berkembangbiak dengan segala seluk-beluknya.
Bagaimana proses berkembangbiaknya manusia. Berikut penjelasan umumnya.
Ada lima tahap dalam penciptaan manusia.
Tahap pertama: Al-Nutfah berarti tetesan air yang sangat kecil atau sejumlah kecil air. Air yang dimaksudkan adalah 200-300 juta sel sperma dari seorang laki-laki. Dari sejumlah itu, hanya sekitar 1.000 sel yang berhasil mencapai sel telur. Dan hanya satu sel terbaik di antaranya yang berhasil membuahi sel telur.
Air yang dimaksudkan adalah air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan sel telur dari tulang dada perempuan. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14). 

Tahap Kedua: Alaqah merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel ini disebut zigot sebagai "segumpal darah", istilah 'alaqah ini juga tersebut dalam firman Allah SWT : "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya". (QS. Al Qiyamah : 38). 
Penyatuan air mani dan sel telur itu disebut embrio dalam ilmu pengetahuan biologi. Waktu pemrosesan seperti penjelasan berikut ini. "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi 'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh padanya dan ditetapkan empat perkara : ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia.”

Tahap ketiga: Al-Mudhgah yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur.

Embrio yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu Asid : "Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, .." (HR. Muslim).

Pada tahap ini pembentukan telinga dan anggota-anggota yang lain berproses. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup.

Tahap keempat: Al-‘Idham. Pada peringkat ini yaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.

Firman Allah SWT :

"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" al-Mukminun : 14

Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.

Tahap kelima: Al-lahmPara ulama Islam menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka terhitung sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telah mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172. "dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (al-A'raf : 172.)

Dengan ini roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan di sisi Allah SWT.

Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang ruh ini Allah Ta`ala berfirman : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra' : 85)

Para ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan. Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada embrio tersebut ketika berumur 120 hari sebagaimana disebutkan pada hadits dari  Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud RA. yang sudah tersebut di atas.

Hal lain yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin tsalats". Para pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah ; 1. Dinding bagian dalam perut ibu, 2. Dinding uterus, dan 3. Membran amniokorionik. Maha benar Allah Ta`ala dengan firmanNya : "…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…". (QS. Az Zumar : 6).

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. 
Itulah penjelasan tentang bagaimana proses penciptaan manusia.

Tujuan Penciptaan Manusia

Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz Zariyat :56).
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya.
Di bagian akhir tulisan ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, jin diciptakan dari api, malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka memikul tugas masing-masing dari Sang Pencipta. 
Setelah Adam diciptakan, oleh Sang Pencipta memerintahkan jin untuk sujud pada Adam. Namun jin menolak perintah Sang Pencipta, maka jin dikutuk oleh Sang Pencipta di dalam neraka. Sebelum dikutuk, jin memohon kepada Sang Pencipta untuk menggoda manusia sampai kiamat. Permohonan jin dikabulkan oleh Sang Pencipta untuk menggoda manusia. Adam dilarang mendekati pohon larangan, namun Adam melanggar. Kemudian Sang Pencipta melemparnya ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya. Setelah itu, manusia akan kembali ke surga sesuai tujuan penciptaannya sebagaimana dijelaskan di atas.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa: 1. Manusia yang melanggar perintah Sang Pencipta akan dikutuk di neraka bersama jin selamanya. 2. Manusia yang melanggar larangan Sang Pencipta lalu ia bertobat akan dikabulkan pertaubatanya.
Moga bermanfaat.

Atambua, 29 Juni 2020

Sabtu, 27 Juni 2020

Demokrasi

Demokrasi di Negara Pluralisme
Oleh: Muh Hasyim

Berdasarkan KBBIV 
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.[1]
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Karena praktik demokrasi diterapkan di sana untuk masyarakat elite pertama kalinya. Kemudian kata ini mengalami perkembangan mulai dari abab-5 sampai abad-20 sekarang.
Di negara kepulauan seperti Indonesia, demokrasi sudah dikenal di awal kemerdekaan Indonesia. Indonesia mencapai kemerdekaan 17 Agustus 1945 berkat demokrasi. Para pahlawan sebelum kemerdekaan NKRI tentu sudah bergelut dengan demokrasi. Lalu dilanjutkan oleh pahlawan sesudah kemerdekaan sampai sekarang.
Kita sebagai warga negara Indonesia baik usia muda maupun usia tua tentunya telah mengenal baik demokrasi di negara kita. Saya mengutip pernyataan pakar tata negara kita Refli Harun "Saya lebih baik hidup di daerah yang banyak singa dan harimaunya dari pada hidup di daerah yang aman tapi tidak ada demokrasinya". Dalam acara ILC yang ditayangkan di tvOne dengan tema pro-kontra Soeharto menjadi pahlawan nasional. 
Refli Harun mencontohkan perbandingan negera yang sudah maju karena menerapkan demokrasi dengan negara kita. "Kita jauh tertinggal dari Singapura, Jepang yang memulai demokrasi tidak jauh dengan kita". Artinya kita masih tertinggal dari negara tersebut karena demokrasi di negara kita mati suri.
Era orde lama demokrasi  kurang berkembang karena pemimpin saat itu terkungkung dengan Nasakom. Karena ide Nasakom Soekarno yang akan mendunia tidak diterima baik oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ini bertanda demokrasi kurang berkembang di Indonesia saat itu.
Era orde baru demokrasi mati suri. Selama pemimpin kita berkuasa keamanan warga negara terjamin. Sandang pangan cukup, malahan surplus pangan. Pemimpin membangun bangsa secara terencana dan terprogram. Pelita menjadi ciri khas pemimpin kita saat itu. Tapi warga tidak boleh mengkritik kerja pemerintahan. Hukum tajam ke bawah, korupsi menjadi ciri khas (amplop di bawah map). Semua terbungkus rapi.
Era reformasi kran demokrasi terbuka namun pembangunan tidak terencana. Menurut Pakar Hukum Prof Mahfud MD dalam acara ILC TV one dengan tema pro kontra Soeharto menjadi pahlawan nasional. Korupsi di era reformasi sangat banyak, utang negara bertambah banyak.
Demikianlah perkembangan demokrasi di negara kepulauan terbesar di dunia. Dapat kita simpulkan bahwa:
  1. Demokrasi di era orba kurang berkembang karena hanya ada satu ide yaitu Nasakom ide tunggal pemimpin dan panglima besar revolusi bung Karno. Akibatnya negara tersendat dalam pembangunan dalam dekade itu.
  2. Demokrasi di era orba mati suri karena adanya bakokamtibmas orang tidak berani mengkritik pemerintah. Keadaan negara aman terkendali. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan pelita dengan rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Namun pelaksanaan pembangunan: hukum  tajam ke bawah, korupsi oleh aparatur menjadi rahasia umum.
  3. Demokrasi di era reformasi ibarat kran air lancar mengalir. Namun kebablasan dalam praktiknya. Etika kurang diutamakan akhirnya adat ketimuran kurang terawat. Akibatnya identitas bangsa tak teridentifikasi lagi oleh generasi muda sebagai penerus bangsa. Pembangunan dilaksanakan sesuai ide siapa yang berkuasa. Utang negara bertambah banyak. Pembangunan dilaksanakan tanpa arah hanya meninggalkan identitas siapa yang berkuasa.

Kamis, 25 Juni 2020

Pengetahuam Umum

85 Persen Pelajar ”Kecanduan” Gadget | RADAR BOGOR | Berita Bogor Terpercaya

FAKTOR MENJADIKAN ANAK SHOLEH

Diedit oleh: Muh Hasyim

Kesholehan anak manusia ditentukan oleh beberapa faktor.
Pertama faktor taufiq dan karunia dari Allah semata. Bila Allah dengan hikmah dan keadilann-Nya inginkan anak tumbuh besar menjadi baik dan berkah maka jadilah  anak yang sholeh. Sebaliknya bila Allah tahu anak tak layak menjadi hamba yang sholeh, maka ia akan tumbuh menjadi hamba yang kufur, sombong, pembangkang, bergelimang maksiat dan dosa, sebagaimana putera Nuh-Alaihissalam yang tak berguna sama sekali, bahkan menjadi musuh sang ayah.

Kedua faktor modal doa, contoh suri tauladan dan didikan orang tua. Dengan doa yang tak putus dipanjatkan, suri tauladan dan didikan orang tua yang baik, semoga kelak anak akan terwarnai dan terpengaruh menjadi lebih baik.

Faktor ketiga adalah guru, sekolah, teman-teman dan lingkungan yang membentuk. Bila gurunya baik, sekolah nya bagus, kawan dan lingkungan yang mengitari anak bagus, insyaallah harapannya anak kelak akan bagus pula.

Anak-anak terlahir di atas fitrah kesucian tauhid dan taat pada Allah. Sebagaimana ungkapan baginda Nabi "setiap anak terlahir di atas fitrah, kedua orang tuanyalah yang mengubah anak menjadi, Yahudi, Nashrani maupun majusi”.

Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman: "Aku menciptakan hamba-hambaku dalam fitrah yang lurus, kemudian syetan-syetanlah yang mengubah mereka”.

Tugas orang tua, dan para pendidik adalah menjaga kemurnian fitrah mereka yang lurus agar tidak menyimpang.

HP SARANA PERUSAK

Perusak berat fitrah anak di era milenial ini, adalah handphone android, gadget, laptop, dan sejenisnya. Jenis-jenis tersebut menjadi jembatan mulus bagi anak-anak pelajar untuk membuang-buang waktu, lalai dengan game-gamenya, bermedia sosial dengan yang lain, untuk main bareng, janjian bertemu, nonton bareng, pacaran, mengakses porongrafi dan sebagainya.

Hp yang membuat anak- anak pelajar bahkan orang dewasa menjadi bak kelelawar, yang hidup dan beraktivitas di malam hari dan tidur panjang di siang hari. Bagaikan burung hantu yang hanya bisa menikmati malam dan tidak berkativitas di siang hari.
Perumpamaan tersebut merupakan sebuah ilustrasi nyata yang terjadi dewasa ini. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa HP telah menggantikan semua peran termasuk peran Tuhan Yang Maha Esa. Manusia enggan beribadah kepada Sang Pencipta dirinya.
Lihatlah tubuh-tubuh yang kurus dan loyo karena badan tidak bergerak, mata yang sembab karena kurang tidur malam, warna kulit yang pucat karena tidak terkena sinar matahari, semua dampak dari HP.
Belum lagi sifat malas, tak peka lingkungan, tak mau tahu kerja, berkurung di kamar, menambah kesal para orang tua.
Dari hp lah mereka berdusta, alasan belajar ke rumah teman, nyatanya pacaran, hura-hura, foya-foya, ngebut-ngebutan yang tak jarang memakan korban. Ada yang hamil diluar nikah, tewas tabrakan dengan kepala pecah, geger otak , kepala bocor dan seterusnya.
Apalagi di masa pandemi covid 19 sekarang ini, terpaksa orang tua merogo kocek lebih banyak untuk membeli pulsa, paket data bahkan hp untuk kepentingan belajar di rumah. Aleh-aleh ngerjain PR, setor hafalan, eh malah semangat belajar melemah dikalahkan dengam game maupun bersosialita dengan WA, FB, IG dan semacamnya.
Hp terkadang merubah anak jadi durhaka, tak patuh orang tua, bahkan melawan mereka. Hp yang membuat mereka menjadi robot-robot yang gagal berinteraksi dengan manusia sekitarnya. 
Hp yang membuat mereka menggerogoti harta orang tua untuk beli paket, belanja, bergaya, bahkan berhutang online.
Ya Tuhan
Peliharalah diri kami, keluarga dan anak-anak kami dari bencana Hp ini. Jadikan kami orang-orang yang bijak dalam menggunakannya ya Rabbal Alamin.
Moga dapat dipetik sebagai pelajaran berharga bagi semua pembaca.
Penggagas Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan Lc, MA حفظه الله تعالى

Rabu, 24 Juni 2020

Pendidikan

 Kembalikan Hak Guru
Oleh: Muh Hasyim
Setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ini bunyi pasal 31 UUD 45. Pasal ini menjelaskan bahwa pemerintah bertanggungjawab ataupun Negara bertanggungjawab dalam kemajuan pendidikan bangsa ini. Tanggung jawab dimaksud adalah pembiayaan. 
Salah satu ayat dari pasal pendidikan  menjelaskan bahwa "Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional'.
Penjelasan tersebut merupakan amanat UU yang harus diemban oleh pemerintah dalam menjalankan tugas membangun bangsa Indonesia dari berbagai bidang. Tugas membangun bidang pendidikan Indonesia sudah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya dan sekarang. Secara bertahap hasil pembangunan bidang pendidikan mulai dirasakan oleh rakyat Indonesia. Fakta menjelaskan bahwa dewasa ini pemerintah sedang melaksanakan amanat pendidikan dasar sembilan tahun bagi warga negara Indonesia. Sebelumnya sudah ditetapkan pendidikan dasar enam tahun. Artinya pendidikan dasar yang harus ditempuh oleh setiap warga negara minimal sembilan tahun atau paling kurang tamat SMP. Sebelumnya Pendidikan dasar yang diwajibkan kepada setiap warga negara enam tahun atau paling kurang tamat SD. Malah sekarang diwajibkan pendidikan setiap warga negara Indonesia paling kurang tamat SMA.
Keterangan tentang pembangunan bidang pendidikan oleh pemerintah tersebut tentu sudah kita rasakan bukan.
Yang menjadi sorotan kali ini tentang bagaimana cara penerapan pendidikan wajib SMA bagi rakyat Indonesia?
Mendengar sebutan kata SMA tidak asing lagi di telinga kita. SMA merupakan tingkatan pendidikan dasar yang paling tinggi (High School). Tentu cara menempuhnya juga berbeda dengan tingkatan di bawahnya yaitu SD dan SMP. Awal kemerdekaan perlakuan untuk tingkatkan SMA jauh lebih baik. Misalnya dari segi penyaringan masuk SMA. Panitia penerimaan siswa baru tidak tanggung-tanggung menyusun syarat. Salah satu syarat calon peserta harus lulus SMP dan harus mengikuti  tes masuk SMA. Masih ada lagi berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa baru dinyatakan diterima untuk diajar, dididik, dan dilatih. Diajarkan ilmu pengetahuan umum yang menjadi bekal kelak masuk ke Perguruan Tinggi. Juga siswa didik etika dan sebagainya dalam memanfaatkan ilmu. Bukan hanya itu, siswa juga dilatih agar terampil dalam berilmu.
Dari hasil mengajar, mendidik, dan melatih keluaran SMA dapat bersaing bebas masuk perguruan tinggi. Itu sudah ditetapkan sejak dulu. Namun dengan kemajuan teknologi sekarang, bangsa Indonesia berusaha untuk menyesuaikan. Hanya hasilnya banyak pihak yang merasa kecewa untuk era teknologi sekarang. Siswa di satu sisi banyak tahu tapi di sisi lain banyak kekurangan. Etika terhadap orang tua dan guru tidak dipedulikan.
Bahkan karena terlalu ngotot menyesuaikan diri dengan dunia teknologi. Etika bangsa menjadi merosot. Siswa dan guru  seolah teman bahkan tidak saling kenal. Guru dan orang tua tidak kenal, tidak akur, bahkan dilecehkan. Keadaan tersebut baru terjadi di era sekarang. Ditambah lagi dengan syarat penerimaan siswa baru yang turut diatur oleh pemerintah membuat semua menjadi kebablasan. Misalnya penerimaan siswa baru di seluruh pelosok ditetapkan zonasi. Padahal kondisi setiap wilayah punya spesifikasi yang berbeda. Sekarang ditambah lagi dengan syarat diutamakan usianya. Maksudnya agar seluruh warga negara dapat mengenyam pendidikan. Tapi malah menimbulkan konflik. Guru di sekolah hanya jadi boneka. Bahan pajangan bagi penguasa dalam menjalankan tugas. Guru dewasa ini hanya sebagai alat pelengkap di sekolah.  Tugas mengajar, mendidik, melatih bagi guru tidak seefektif awal kemerdekaan. Sikap guru masa bodoh terhadap siswa semakin meningkat. Karena guru tidak mau berurusan dengan hukum yang mengkebiri hak mendidik dan melatih. Mendidik dengan budaya lokal dianggap melanggar hukum, padahal sesungguhnya dengan kebiasaan di daerah itulah yang akan melahirkan orang bisa beretika di masyarakat.
Kalau hasil pendidikan itu mau dijadikan aset moral bangsa ke depan, maka proses pendidikan harus diserahkan ke guru sebagai ahlinya. Pemerintah kembali menjadi fasilitator pembangunan bidang pendidikan.

Selasa, 23 Juni 2020

Puisi

Menyesal
Karya: Muh Hasyim

Jabatan dan perempuan juga harta
hiasan terindah sementara dunia
Ketika jabatan menghiasi hidupku aku menyesal  berakhirnya
Menyesal tak berkarya bila jabatan menyelimuti pundakku
Menyesal tak memberi bila bijaksana memayungiku
Ketika kulihat perempuan cantik aku lupa melihat hatinya
Aku lupa kenal adatnya
Aku lupa bebetnya
Aku lupa arah kiblatnya
Ketika hartaku banyak aku lupa akan berkurang
Aku lupa menabung tuk akhirat



Minggu, 21 Juni 2020

Cerpen

KEJAR BILA TAK MAU BILA MAU HARUS BAYAR

Matahari pagi merangsak masuk. Diiringi tiupan angin pagi sepoi-sepoi menambah kesejukan pagi itu. Tatanan kursi sofa di atas keramik warna coklat dan karpet berwarna merah bermotif tergelar menambah keindahan pagi itu.
Ada suara orang memanggil dari belakang "Abah sarapan!" Terdengar beberapa kali. Namun lelaki itu tidak segera menjawab. Ia kelihatannya serius memperhatikan sesuatu di HP Opponya sehingga mengarahkan kakinya menuju ruang tamu bukan menuju arah datangnya suara.
Segera saja ia mendudukkan pantatnya di kursi sofa sambil menatap tulisan yang muncul di HP Opponya. Serius ia membacanya. Saking seriusnya, ya tidak rasa kalau bentuk bibirnya mirip pembaca berita di televisi. Bukan hanya bentuk bibirnya, bahkan roman mukanya juga mirip Jeremy Teti.
Setelah selesai membacanya, nampaknya berita menggembirakan. Ia langsung menutup HP Opponya, sambil merenungkan sesuatu. 
Sementara dalam proses perenungan, tiba-tiba ada seorang ibu memegangi pundaknya dari belakang sambil bertanya. "Serius amat bah, baca apa sih?" Dengan sedikit gaget, ia menoleh lalu berkata, "Eh, maafkan aku Bu. Ini barusan membaca tulisan di sini." Sambil membuka kembali HP Opponya dan menunjukkan kepada si ibu tentang tulisan yang dibaca. "Ini Bu, berita pagi ini, di-posting dari kemarin" so ibu juga kelihatan serius memperhatikan tulisan itu. Ternyata tulisan itu memuat tentang sebuah paradoks  yang diberi judul seperti ini.

KH Cholil Nafis: Paradoks! Orang Tidak Tes Disuruh Tes, Mau Tes Diminta Bayar

Sepertinya menarik bagi mereka berdua. Ibu itu sambil mendengar sambil membaca dari layar HP yang dinyalakan oleh lelaki itu.  Lelakiitu membacakan inti-intinya dari cerita berikut.

JAKARTA - Metode skrining awal melalui menjadi salah satu syarat wajib bagi mereka yang hendak pergi ke luar daerah. Namun biaya tes yang mencapai ratusan ribu rupiah menjadi persoalan banyak dikeluhkan, termasuk oleh kalangan santri.

Sementara, di sisi lain, pemerintah telah menaikkan anggaran penanganan Covid-19 dari Rp405,1 triliun menjadi Rp695,2 triliun. Hal inilah yang membuat Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis terheran dan mempertanyakan beban biaya rapid test bagi para santri itu.

“Belajar dari berbagai negara yang sukses menangangi Covid-19, rapid test dilakukan secara masif, terstruktur, dan sistematis,” ujar KH Cholil kepada SINDOnews, Minggu (21/6/2020).

Kalau orang mau tes saja disuruh bayar, sementara anggaran kita banyak, apakah ini tidak lebih urgen dibandingkan lainnya? Kalau orang tidak tes, dikejar-kejar (untuk) disuruh tes. Sementara orang mau tes (malah) disuruh bayar. Ini kan paradoks sebenarnya,” celetuknya.

Hal itu dikemukan lantaran berbagai keluhan yang didengarnya dari para santri. Bahkan, hal itu juga dialami anaknya saat hendak berangkat ke Malang, Jawa Timur pekan lalu yang harus mengeluarkan Rp400 ribu untuk rapid test.

Karena itu dirinya mempertanyakan perihal kenaikan anggaran penanganan Covid-19. Dengan harapan, ada kelonggaran dari pemerintah untuk menggratiskan biaya rapid test bagi para santri. Terlebih lagi, Kementerian Keuangan juga sudah menyetujui usulan dari Kementerian Agama senilai Rp2,3 triliun untuk bantunan operasional pesantren (BOP) dan mendukung pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi virus corona.

“Orang ke pesantren disuruh rapid test. Bagus kalau ada kesadaran, kalau enggak? Dia langsung masuk kan lebih berbahaya. Semestinya digratiskan bagi seluruh santri dari semua zona,” pintanya.

Setelah mereka berdua mengakhiri bacaannya bersama, si ibu berdoa "moga pemerintah mendengar, dan membaca tulisan ini. Ketika anak kita kembali  nanti tidak ada lagi tes-tes yang mengeluarkan uang, sehingga kita hanya menyiapkan uang tiket saja aamiin. Disambung juga oleh si lelaki "aamiin".

Mereka berdua melihat ke langit dan mengangkat kedua tangan lalu sama-sama mengucapkan aamiin dengan penuh harap kepada Sang Ilahi. Lalu bergandengan tangan menuju ke belakang.

Sabtu, 20 Juni 2020

Pengetahuan Umum

Manfaat Corona
Oleh: Muh Hasyim
Setelah membolak-balik kamus mencari arti kata 'Corona' tidak ditemukan, saya mengutip sebuah simpulan umum. Virus Corona merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Penyakit flu sudah dikenal manusia sejak lama. Entah mengapa, apa perubahan cuaca atau hasil analisa manusia di era teknologi sekarang menjadikan istilah Corona ini menjadi momok yang menakutkan manusia di dunia di akhir tahun 2019 hingga pertengahan tahun 2020. 
Memasuki awal tahun 2020, dunia semakin gempar dengan sering diperdengarkannya kata covid-19. Covid-19 istilah yang digunakan oleh badan dunia WHO untuk menginformasikan kepada dunia tentang dampak yang ditimbulkan oleh virus Corona.
Saya menyimak berita tentang Corona dari media elektronik. Selain itu, informasi langsung dari pimpinan saya setelah tiba dari dinas luar, beliau mengatakan sekarang ada penyakit yang menakutkan namanya Corona. Mendengar itu sikap saya biasa saja, saya pikir pimpinan saya hanya bercanda. 
Esoknya saya bertemu pimpinan di sekolah tempat mengajar. Seperti biasanya, setelah memberi ucapan selamat beliau berjabat tangan. Namun pagi itu, beliau tidak lagi mengulurkan tangannya tapi hanya mengangkat di dada sambil berkata mulai sekarang tidak boleh berjabat tangan. Kita harus menjaga diri dari penyebaran virus Corona. Kegiatan belajar mengajar di sekolah saya  masih berjalan seperti biasa.
Tanggal 19 Maret 2020 sekolah saya mengumumkan anak-anak belajar di rumah saja, nanti tanggal 6 April baru masuk kembali. Sebelum pengumuman itu, Pimpinan saya dengan dewan guru lebih dahulu mengadakan pertemuan singkat membahas tentang agenda belajar anak-anak di rumah.
Tapi karena waktu dirumahkan anak-anak hanya lebih kurang dua Minggu saja, maka pembahasan tentang agenda belajar anak-anak di rumah tidak mendetail. Agendanya hanya berupa pemberian tugas oleh guru mapel untuk dikerjakan oleh anak-anak di rumah. Lalu saya bersama teman-teman mengajar di rumah dengan cara masing-masing.
Mulai dari tanggal 20 Maret sampai 6 Juni 2020 saya mengajar dari rumah dengan menggunakan WA dan Google Clasroom. Tanpa tatap muka langsung dengan anak-anak. Itu alat bantu yang saya gunakan. Teman lainnya mungkin sama dengan saya mungkin juga berbeda. Selama itu tidak terjadi saling kontak dengan teman dan pimpinan, kecuali saat rapat. Rapat yang digunakan rapat online dengan media 'zoom meeting'. Saat itu, kami membahas banyak hal termasuk alat bantu mengajar daring.
Dalam rentang waktu tersebut, saya sering juga membaca surat edaran menteri, gubernur, kepala dinas tentang masa belajar di rumah dari 6 April masuk diperpanjang sampai 22 April. Kemudian diperpanjang lagi sampai 
29 Mei berlanjut sampai masuknya era baru (new normal).
Seiring dengan itu, KBM daring saya terapkan jadwal sekolah. Untuk efisiensi waktu dan sarana, kelas yang jadwal belajar di sekolah sama saya gabungkan di satu group.  Dari enam kelas XI yang saya asuh jadi 3  group  WA. Pertama; group sosial 7 dan 8 jadwal setiap Senin dan Kamis. Kedua; group alam 2 dan 3 jadwal setiap Rabu dan Jumat. Ketiga; group alam 1 dan 4 jadwal setiap Selasa dan Sabtu.
KBM berjalan sesuai rencana pembelajaran yang saya susun. Bedanya, biasanya saya menggunakan berbagai metode di kelas.  Tapi daring saya baru  menggunakan metode membaca dan penugasan. Saya menggunakan tiga sesi. Pertama; kepada  anak-anak saya berikan topik setelah apersepsi. Lalu mereka mencari di internet untuk dibaca. Waktu dibatasi 90 sampai 120 menit. Sesi kedua; mereka bergabung kembali di WA untuk menjawab soal evaluasi yang sudah saya siapkan. Waktu pengerjaan 30 sampai 45 menit. Selesai, saya tentukan teknik pengumpulan. Terkadang langsung japri ke WA saya. Terkadang lewat ketua kelas di-pdf-kan baru dijapri ke WA saya. Sesi ketiga; penutup, setelah saya menyimpulkan kegiatan hari itu, lalu informasi dan pr ditutup dengan doa masing-masing.
Kendala yang saya temukan selama belajar mengajar lewat daring antara lain. Anak-anak tidak semua punya HP Android, punya terkadang tidak punya pulsa data. Selama dirumahkan anak-anak tinggal bersama keluarga di kampung yang jauh dari koneksi internet (tidak ada sinyal). Selain itu, ada anak yang memang tidak punya semangat untuk belajar. Serta komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua anak-anak tidak terjalin baik.
Bukan hanya anak-anak, tetapi ada juga guru yang tidak melakukan daring karena keterbatasan seperti tersebut di atas. Guru yang mengalami keterbatasan dimaksud termasuk yang tinggal di kampung.  Ada beberapa anak yang memberikan informasi bahwa guru A hanya memberikan tugas sebelum dirumahkan, guru B hanya sekali mengajar lewat daring, guru C belum pernah menemui kami. Ketika ditanya kalian senang? Anak-anak mempunyai jawaban beragam. Ada yang menjawab senang dan juga yang tidak senang. 
Solusi yang saya berikan ketika hambatan itu saya temui antaranya menambah waktu dalam mengumpulkan tugas. Memberikan kesempatan absensi kepada anak-anak yang terlambat mengisi daftar hadir. Mengulang pokok-pokok materi bagi anak-anak yang baru selesai isi pulsa data. Mengusulkan kepada sekolah untuk menugaskan guru BP menemui anak-anak yang tidak ada keterangan selama dirumahkan.
Saya sebagai guru dan anak-anak sebagai siswa bahkan kita semua baru pertama kali mendengar dan mengalami yang namanya covid-19. Sebelumnya kita semua sudah tahu yang namanya flu sebagaimana disebutkan di awal tulisan ini.
Sebagaimana jawaban anak-anak tersebut di atas. Guru bahkan kita semua, pasti ada yang punya jawaban sama dengan anak-anak.  Ada yang senang dengan adanya Corona dan ada yang tidak senang dengan Corona.
Di akhir tulisan ini saya simpulkan bahwa: 
  1. Corona dapat memasang memori di benak kita dan anak-anak. Bagi anak-anak baik SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi yang tamat dan wisuda tahun 2020 mereka secara otomatis terpasang memori sebagai angkatan Corona. 
  2. Corona dapat meningkatkan presentasi kelulusan anak-anak tahun 2020 menjadi 100%.
  3. Corona dapat meningkatkan presentasi kenaikan kelas menjadi 100% .
  4. Corona dapat menghimpun keluarga yang sebelumnya hidup berjauhan di satu rumah saja.
  5. Corona dapat mengajarkan kita terbiasa hidup bersih.
  6. Corona dapat menurunkan pendapatan keluarga yang sebelumnya mencari nafkah di luar rumah.
  7. Corona dapat meningkatkan pendapatan keluarga yang berkreasi hidup di rumah saja dengan jualan online.
  8. Corona dapat merenggangkan hubungan keluarga karena tidak boleh mudik.
  9. Corona dapat mengubah pendapatan dan pengeluaran keluarga.
  10. Corona dapat mencetak pemakaman baru kuburan Corona.


Minggu, 14 Juni 2020

Pengetahuan Sastra

Apa yang harus dicari ketika menganalisis puisi - Lainnya | Juli 2020

10 Cara Memahami Puisi

Oleh: Muh Hasyim

Puisi merupakan karya sastra yang unik dilihat dari fisiknya. Karena puisi menggunakan pilihan kata yang unik pula dalam membentuknya. Dibentuk sesuai situasi yang membangun lahirnya puisi itu sendiri. Demikian pula kata-kata yang dipilih oleh penyair disesuaikan dengan situasi.
Puisi yang dibentuk dengan rangkaian kata-kata tersebut, terkadang sulit dan terkadang mudah untuk dimengerti oleh pembaca atau penikmat puisi. Menurut pengalaman penikmat sastra, terutama puisi, apabila seseorang ingin memahami makna puisi, maka ia harus mengenali jenis-jenis puisi yang akan dianalisis maknanya.
Pertama puisi transparan, merupakan puisi yang mudah dikenali maknanya. Jenis puisi ini hanya sekali dibaca langsung diketahui maknanya.
Kedua puisi buram, merupakan puisi yang agak sedikit sulit untuk diketahui maknanya. Jenis puisi ini harus dibaca berulang-ulang baru dimengerti maknanya.  Bukan hanya dibaca berulang-ulang  melainkan juga harus mencari makna kata. Karena terkadang kata-kata yang digunakan susah ditebak maknanya.
Ketiga puisi gelap, merupakan puisi yang sulit untuk dimengerti maknanya. Terkadang membuat pembaca atau penikmat puisi menjadi bosan. Tapi ada juga yang menganggapnya sebagai tantangan. Mengapa? Karena hampir sembilan puluh sembilan persen kata yang terangkai tidak dapat dimengerti sama sekali oleh  pembaca puisi.
Tentu pembaca bertanya-tanya, bagaimana pembaca dapat memahami ketiga jenis puisi tersebut?
Penulis artikel ini pernah berguru dengan seorang pengajar sastra di Universitas Timor Timur (UNTIM 1993) tentang analisis puisi. Beliau dikenal dengan nama dan gelar  Professor Doktor Doktorandus Yoseph Yapi Tawum dosen sastra di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (sekarang (2020)) mengatakan bahwa ada sepuluh cara yang harus diketahui dalam memahami puisi dikutip dari buku 10 cara memahami isi puisi menurut Prof. Dr. Mursal Esten.
  1. Perhatikanlah judulnya. Judul adalah sebuah lubang kunci untuk menengok keseluruhan makna puisi. Melalui lubang kunci itu bisa terlihat apa yang ada di dalam puisi. Bahkan melaui lubang kunci itu bisa terbuka rahasia makna yang ada di dalam sebuah puisi. Berdasarkan uraian tersebut, pembaca puisi dapat memaknai puisi dengan menganalisis kata-kata  yang terdapat pada judul. Kalau belum mengerti maka langkah selanjutnya...
  2. Perhatikan kata-kata yang dominan. Kata-kata yang sering diulang di dalam sebuah puisi bisa menjadi kata-kata yang dominan. Kata-kata yang dominan itu dapat pula memberi suasana yang dominan terhadap sebuah puisi. Dengan melihat kata-kata yang dominan itu akan terbuka pula kemungkinan untuk memahami makna keseluruhan puisi. Dengan memperhatikan kata-kata dominan belum juga ada titik terang memahami isi puisinya maka langkah selanjutnya...
  3. Selami makna konotataif. Bahasa puisi adalah bahasa yang melewati batas-batas maknanya yang lazim. Melewati maknanya yang harfiah. Dengan makna yang konotatif itu ingin dibentuk suatu imaji atau citra tertentu di dalam sebuah puisi. Setelah menyelami makna konotatif belum juga ada menemukan makna puisinya maka selanjutnya...
  4. Mengenali sturktur bahasa puisi. Bagian ini membutuhkan perhatian pembaca atau penikmat puisi untuk mengenali struktur bahasa yang digunakan penyair dalam menciptakan puisi. Setelah itu selanjutnya...
  5. Ubahlah bait-bait puisi menjadi prosa/memparafrasekan puisi. Setelah memparafrase puisinya tentu akan ada titik terang memahami puisi tersebut. Kemudian...
  6. Usut siapa yang dimaksud kata ganti yang ada dan siapa yang mengucapkan kalimat yang ada di dalam tanda kutip (jika ditemukan di dalam sebuah puisi). Setelah menemukan yang dimaksudkan dalam kata ganti pembaca boleh menentukan pertalian mananya.
  7. Antara satu unit dengan unit yang lain (larik dengan larik yang lain, bait dengan bait yang lain) di dalam sebuah puisi, membentuk satu kesatuan (keutuhan makna). Temukanlah pertalian makna antara unit tersebut. Dan jangan lupa untuk...
  8. Cari dan kejar makna yang tesembunyi!  Sebuah puisi yang baik selalu punya makna tambahan dari apa yang tersurat. Makna tambahan itu hanya akan bisa didapatkan sesudah membaca dan memahami puisi itu. Sesudah merenung, melaui proses kontrasi dan intensifikasi. Maka selanjutnya...
  9. Perhatikan corak sebuah sajak. Ada puisi yang lebih mementingkan unsur formal dan yang lebih mementingkan unsur puitis. Pembaca dengan mudah membedakan unsur formal dan unsur puitis.
  10. Apa pun tafsiran (interpretasi) terhadap sebuah puisi, maka tafsiran tersebut harus bisa dikembalikan kepada teks.  Dengan arti kata, setiap tafsiran harus berdasarkan teks. Harus bisa ditunjukkan kata mana, larik mana, ataupun bait mana yang menjadi sumber tafsiran tersebut. Demikian sepuluh cara memahami puisi yang pernah penulis pelajari dari dosen penulis semasa kuliah, dan saat ini dibagikan kepada pembaca.  Moga bermanfaat.                                             


Sabtu, 13 Juni 2020

Puisi

  Dilemaku Dilemamu
   Karya: Muh Hasyim

Maret super awal angkatku
Kekuatan lima lima tengah langkah
Mendadak merunduk puyerkan semangat ke nol langkah
Mendengar berita pilu di hati
Anak tinggal belajar di rumah saja
Guru mengajar lewat daring saja
Cukup empat belas hari saja
Aku kira semangat lima lima akan kembali
Mendadak belajar dan daring diperpanjang di rumah saja
Hatiku melepuh dengarnya 
Tatap muka langsung saja sulit
Apalagi tatap muka tidak langsung
Nasib belajar anakku tiada terhirau
Yang besar saja lulus tak terurus
Rasa senang mulai berkembang 
Dengar di rumah saja segera berakhir
Mendadak belajar dan daring diperpanjang di rumah saja
Hatiku melepuh dengarnya
Tatap muka langsung saja sulit
Apalagi tatap muka tidak langsung
Nasib belajar anakku tiada terhirau
Yang besar saja lulus tak terurus
Gimana nasib belajar anakku ke depan
Sebagai generasi penerus Indonesiaku

Juni '20


Kamis, 11 Juni 2020

Puisi

     Aku Alami Kamu...
 Karya: Muh Hasyim

Hari sabat hari beristirahat-Ku 
Jangan kerja apa saja datang dan dengar firman  di rumah-Ku
Masa pandemi jangan berkumpul di rumah-Nya kalian dengar firman di rumah sendiri
Lurus dan rapatkan saf untuk sujud setiap waktu di rumah-Ku
Masa pandemi jangan berkumpul untuk sujud di rumah-Nya
Buatlah walimah tanda resmi berdua pada kerabat
Masa pandemi jangan undang kerabat cukuplah kamu berdua jaga jarak
Sembahyangkanlah lalu antar beramai ke makam umum
Masa pandemi jangan beramai cukup antar petugas ke makam covid
Sesak nafas dan gula tinggi dok 
Buka mulut Sus bawa ke ruang karantina
Dok ia sudah tidak bergerak
Buat laporan Corona.

Juni '20



Rabu, 10 Juni 2020

Puisi

          AKHIR ZAMAN 1
     Karya: Muh Hasyim





Kata arah pada anak cucu sebelum jadi.
Siapa arahmu jawabmu!
Engkau arahku jawab tegas pada-Nya.
Hidup mati jodohmu pada-Ku!
Tapaki semua coba dengan-Ku di sana!
Kelak engkau temui coba di ujung pikir.
Bunda lahirkan raja di tengah lindung.
Besi terbang sekilat waktu menjangkau landasan.
Kayu besi berjalan beralas samudra menjangkau tepi.
Cobaan datang kelak tiada pilih siapa
Ajal menyapa siapa dengan ketentuan-Nya
Sakit menyapa siapa dengan ketentuan-Nya
Pagi siang malam berganti dengan ketentuan-Nya
Ombak beriak angin menghembus matahari menerpa dalam ketentuan-Nya
Sombongan yang mengikat diri itu ujian-Ku padamu
Kelak lelaki berwajah cantik balikan wanita ganteng
Kelak anak ingusan berpikir dewasa balikan pikir ingusan
Kelak tenagaku berubah ke tenaga super mesin
Tanda akhir zaman sudah di mata

Atambua, 10 Juni 2020

Senin, 08 Juni 2020

Puisi

Ada Sebelum Dunia Ada 2
   Karya:Muh Hasyim

































Dimana keyakinan hakikimu?
Pedoman sepuluh perintah-Nya
Jangan menyembah berhala jangan sujud pada yang menyerupai selain pada-Ku
Jangan sembarangan bersumpuh  dengan nama-Ku
Bekerjalah selama enam hari tapi hari sabat dengarkan seruan-Ku
Hormati sayangilah kedua orang tuamu karena restu mereka restu dari-Ku
Jangan membunuh sesama dalam perencanaanmu karena engkau akan Ku-laknat dalam api abadi
Jangan berzina hiasi syahwatmu dengan menikahi
Buah cinta zina bahan bakar api abadi buah cinta nikah penghias taman firdaus balasan untuknya ridho-Ku
Jangan paksa ambil hak orang lain kelak Aku-paksamu masuk api abadi
Jangan menjadi saksi palsu membenarkan kebohongan 
Kelak mulutmu tiada berkata pancaindramu bersaksi benar pada-Ku
Engkau Ku-perintahkan malaikat melempar ke api abadi
Jangan berselingkuh suami atau istri jika engkau langgar sengsara dunia akhirat balasan-Ku
Jangan berniat memiliki milik orang lain jika engkau langgar murka-Ku berat dunia akhirat bagimu

Atambua, 9 Juni '20



Ada Sebelum Dunia Ada 1
  •         Karya: Muh Hasyim

Butuh keyakinan hakiki dari ada
Lima puluh ribu tahun sudah ada sebelum dunia ada
Hidup mati jodoh ada sejak itu
Ada pertama Adam kemudian Hawa
Tinggal di singgah sana baru belakangan ada
Dunia dikunfayakun dalam batas waktu
Hawa tergoda tergelincir nafsu 
Sanksi keras jatuh tertimpa terbuang ke dunia
Sepuluh perintah-Nya ikut pedomani 
Adam hawa dan cucu kelak di dunia
Dengan keras kerja sebagai ujian memuju nirwana abadi
Kamu hidup harus kelompok berdampingan 
Ada bermacam suku tersebut jauh sebelum ada
Ada berwarna nada bahasa terdengar nyaring sebelum ada
Terdiam dalam tanah berupa bentuk sebelum ada
Bersama bermacam makhluk makan bernafas dari air dan udara sebelum ada
Api membakar nafsu manusia dari tanah pun sebelum ada
Awan berarak berbentuk gugusan pulau di langit sebelum ada
Ranting patah daun gugur pun sebelum ada
Seluruh jebakan indah menghiasi bumi menggoda nafsu ingin milikinya sebelum ada
Takkan habis dibilang sebelum ada
Dimana keyakinan hakikimu?

Atambua, 9 Juni '20

Jumat, 05 Juni 2020

Puisi '20

          Niatmu Setulus Salju
           Karya: Muh Hasyim

Ketika aku dalam buaian rahasiamu
Hanya firasat alam akan terwujud kelak
Dari hati tembus awan putih tak berharap
Mendung esok hari terpikirkan dengan matang
Timbul dari kegelapan di belakang dapur yang penuh nafsu
Belakang dapur dari dinding putih berilmu yang membagimu
Menjadi pecahan yang rapuh tak berilmu
Tapi nasib hidup mati telah terdata
Lima puluh ribu tahun sebelum dunia tercipta
Aku kini berniat membereskan belakang dapur
Dan dari dinding putih yang berilmu
Bahkan dari jendela sipitku
Merapikan dengan usaha ilmu
Di atas landasan tanah di bawah anyaman lontar dan alang
Tutwuri mengembara di pelosok
Berarak anak dusun dari kampung
Menganyam tali silaturahmi anak pelosok
Kelak menggapai niatku tercapai di akanan
Menit terakhir rapuhkan niatku
Kelak aku harus terpaksa lihat jendela sipitku 
menghias di setiap sudut pelosok
Dengan tertawa belakang dapur dari dinding putih berkata dia bisa
Aku gigit jari menyaksikannya?
                  Atambua Juni '20


Senin, 01 Juni 2020

Puisi

  Kukenang 
Karya: Muh Hasyim

Dia bahagia di sisi-Nya bapak
Tabungan taman firdaus orang tuanya kelak

Bebonuk menyimpan sejuta kenangan
Romantisme bapak dan ibu
Juga kenangan kampus biru tak pernah hilang
dariku
Mahasiswa bapak waktu itu
Mengenang kami
lugu dan idealis

Untuk menata bumi bebonuk menjadi taman surga
Surga di atas batu putih impian

Namun hawa nafsu dunia telah merampas impian itu dari kita
Walau secuil harapan tetap di hati sampai kini
Roda selalu berputar bapak
Putus disambung sakit diobati sesal dahulu petik hasil di kemudian
Atambua 2 Juni 2020

PTK



POHON ILMU SEBAGAI ALAT PERAGA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA

Oleh: Muh Hasyim

Kata media berasal dari bahasa latin. Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Arti kata media secara harfiah adalah antara, perantara atau pengantar pesan dari guru sebagai pendidik dan sumber belajar kepada siswa sebagai peserta didik dalam lingkungan belajar. Dalam pembahasan ini media digunakan untuk pembelajaran bahasa kedua kepada siswa sekolah menengah atas. Untuk itu, diperlukan pembahasan media yang lebih mendalam sehingga diperoleh pemahaman dan prosedur operasional untuk penggunaannya.

Terkait dengan harapan tersebut, maka disajikan secara berurutan pembahasan perihal:

1. Batasan media pembelajaran bahasa kedua.

2. Peranan media dalam pembelajaran bahasa kedua.

3. Jenis media dalam pembelajaran bahasa kedua.

 Batasan Media Pembelajaran Bahasa Kedua

Batasan media pembelajaran bahasa kedua ini dijelaskan menurut sejumlah pandangan pakar dan sumber pustaka yang relevan. Menurut Gagne (1970), media dipandang sebagai segala jenis komponen dalam lingkungan siswa atau peserta didik yang dapat memberikan motivasi untuk belajar. Briggs (1970) membatasi bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menjadikan pesan dalam berkomunikasi dan merangsang anak untuk belajar. NEA (National Education Association) membatasi media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.

 Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Selanjutnya AECT (Association of Education and Communication Technology) menyatakan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyatakan atau menyampaikan pesan atau informasi. Dari batasan tersebut disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber atau narasumber kepada peserta didik dengan tujuan untuk merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Dhieni, 2008; Hamalik, 1997).

Dihubungkan dengan pembelajaran bahasa kedua, media harus menjadi penyampai pesan atau informasi dari guru maupun sumber belajar kepada siswa dalam melaksanakan belajar Bahasa Indonesia. Bahasa kedua yang dijadikan fokus pembelajaran kepada siswa SMA adalah bahasa Indonesia. Untuk itu, media harus berfungsi untuk merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa SMA dalam belajar Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Media hendaknya dapat meningkatkan potensi siswa dalam melaksanakan kegiatan berbahasa Indonesia secara lisan maupun tulis. Dengan media tersebut, pembelajaran bahasa kedua menjadi lebih berhasil dalam meningkatkan potensi siswa dalam berbahasa.

Peranan Media dalam Pembelajaran Bahasa Kedua

 Pembelajaran bahasa kedua merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan guru sebagai pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Menurut Hamalik (1979), peran media dalam proses interaksi tersebut antara lain:

1) Memperjelas penyajian konsep dan mengurangi verbalitas.

2) Memperdalam pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar atau sumber belajar.

3) Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang konkret.

4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia.

5) Mengatasi perbedaan karakteristik siswa (peserta didik) yang diakibatkan oleh pengalaman maupun lingkungan yang berbeda.

Belajar bahasa merupakan suatu proses meningkatkan kompetensi kebahasaan dan kompetensi performasi komunikasi berdasarkan potensi (pengetahuan dan pengajaran) individu. Dalam proses tersebut, dituntut strategi produktif, kompetensi mekanisme psikofisik dan kompetensi pemilihan konteks. Seluruh proses tersebut harus mengacu kepada kaidah (EYD) Bahasa Indonesia. Kondisi siswa dalam belajar bahasa tersebut berperan sebagai subjek belajar dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Apabila belajar bahasa tersebut dilengkapi dengan media, maka media dapat berperan mengatasi masalah interaksi belajar Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Peran tersebut adalah:

a. Media berperan memperjelas penyajian konsep bahasa dan mengurangi verbalitas belajar bahasa.

b. Media berperan memperdalam pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar bahasa dan sumber belajar bahasa.

c. Media berperan memperagakan pengertian bahasa yang bersifat abstrak kepada pengertian bahasa yang lebih nyata (konkret).

d. Media berperan mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia.

e. Media berperan mengatasi perbedaan karakteristik siswa (peserta didik) yang diakibatkan oleh pengalaman maupun lingkungan yang berbeda.

Apabila media tersebut dihubungkan dengan masalah pembelajaran aspek kebahasaan, maka media harus berperan dalam mengatasi belajar aspek kebahasaan. Masalah dalam aspek kebahasaan dapat dibedakan menjadi bentuk dan makna. Masalah bentuk bahasa dapat dibedakan menjadi unsur segmental dan unsur suprasegmental (intonasi dan jeda). Masalah dalam unsur segmental dapat dibedakan menjadi masalah: (1) fonem/grafem, (2) suku kata, (3) morfem, (4) kata, (5) frase, (6) klausa, (7) kalimat, dan (8) wacana. Sedangkan masalah dalam makna (isi) dapat dibedakan menjadi masalah: (1) makna leksikal, (2) makna morfemis, dan (3) makna sintaksis. Apabila media digunakan dalam pembelajaran bahasa, masalah tersebut berpeluang diatasi. Apabila peran media dihubungkan dengan keterampilan bahasa yang dijadikan fokus belajar, maka media berperan untuk mengatasi masalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Apabila peran media dihubungkan dengan kompetensi komunikasi yang dijadikan fokus belajar, maka media berperan untuk mengatasi masalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Apabila peran media dihubungkan dengan kompetensi komunikasi yang dijadikan fokus Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Bahasa Kedua pembelajaran (belajar) maka media dapat mengatasi masalah kemampuan berbahasa lisan dan kemampuan berbahasa tulis. Demikian penting peran media dalam pembelajaran maupun belajar bahasa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua hendaknya selalu menggunakan media.

Jenis Media dalam Pembelajaran Bahasa Kedua

Secara umum jenis media dalam pembelajaran bahasa kedua dibedakan menjadi 2 (dua), yakni: (1) media alami (natural) dan (2) media buatan (artifisial). Media alami (natural) dibatasi bahwa media tersebut sudah ada demikian adanya (tanpa harus dibuat atau diciptakan) dan tinggal digunakan dalam pembelajaran. Misalnya: lingkungan, peristiwa, dan fenomena alam. Sedangkan media buatan (artifisial) dibatasi bahwa media tersebut belum ada namun dibuat atau diciptakan sebelum media tersebut digunakan dalam pembelajaran. Misalnya: gambar, film, video, buku, kamus atau ensiklopedi. Kedua media tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa kedua di sekolah menengah. Seperti pohon ilmu yang sengaja diciptakan sedemikian unik sebagai alat peraga mengajar di kelas untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa terutama dalam empat keterampilan berbahasa siswa sekolah menengah di daerah 3T.

Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Bahasa Kedua Penggunaan media dalam pembelajaran bahasa kedua hendaknya disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Langkah-langkah penggunaan media tersebut harus sudah dirumuskan dalam rencana pembelajaran tersebut. Langkah-langkah penggunaan tersebut berfungsi sebagai pedoman atau acuan guru menggunakan media di kelas. Apabila penggunaan tidak sesuai dengan rencana pembelajaran, maka efektivitas media menjadi di luar harapan oleh karena jenis media apapun yang akan digunakan perlu dirumuskan langkah-langkah penggunaannya dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) bahasa kedua.

Rangkuman

Media merupakan komponen pembelajaran. Media perlu digunakan dalam pembelajaran bahasa kedua. Media memiliki peran solutif dalam mengatasi masalah pembelajaran bahasa. Media berfungsi meningkatkan pencapaian hasil belajar bahasa kedua. Media dibedakan jenisnya berdasarkan sifat alamiah dan sifat artificial (buatan), berdasarkan aspek kebahasaan, keterampilan berbahasa dan kemampuan berbahasa. Penggunaan media harus direncanakan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan langkah-langkah penggunaan tersebut berfungsi sebagai pedoman di kelas. Untuk itu, media dapat dipandang sebagai segala bentuk alat, situasi, peristiwa, atau fenomena yang mendukung pembelajaran bahasa kedua.

Tes Formatif 1

Petunjuk: Anda ditugaskan untuk mengerjakan tes formatif ini dengan cara memilih a, b, c, atau d sebagai jawabannya.

1. Media dalam pembelajaran bahasa kedua dapat dipandang sebagai ….

a. komponen pembelajaran

b. pelengkap pembelajaran

c. sumber pembelajaran

d. alat bantu belajar bahasa

2. Salah satu penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA adalah ….

a. mengatasi perbedaan potensi siswa

b. mengatasi perbedaan kurikulum

c. mengatasi perbedaan buku paket

d. mengatasi perbedaan lokasi SMA

3. Contoh media pembelajaran bahasa kedua yang bersifat artifisial adalah ….

a. film

b. gambar seri

c. teks dialog

d. lingkungan pasar

4. Media pembelajaran bahasa kedua yang cocok untuk mengajarkan bahasa lisan.

a. Teks percakapan

b. Video recording

c. Radio

d. Buku cerita bergambar

5. Kamus dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa kedua, terutamauntuk mengajarkan ….

a. makna kata

b. bentuk kata

c. jenis kata

d. aspek kebahasaan

6. Media gambar dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa kedua terutama untuk mengajarkan ….

a. fonologi

b. morfologi

c. kosakata

d. semantik

7. Dasar pemilihan media pembelajaran bahasa kedua adalah ….

a. keluasan bahan ajar

b. kedalaman bahan ajar

c. kompetensi siswa

d. (a), (b), dan (c) benar

8. Praktibilitas media pembelajaran bahasa kedua perlu dijadikan pertimbangan. Praktibilitas disejajarkan maknanya dengan ….

a. kesesuaian penggunaan

b. kebermaknaan penggunaan

c. kemudahan penggunaan

d. kondisi penggunaan

9. Kelemahan penggunaan media pembelajaran bahasa kedua adalah ….

a. tidak sesuai dengan tujuan

b. tidak dirumuskan dalam RPP

c. tidak sesuai dengan penggunaan

d. tidak sesuai dengan potensi siswa

10. Guru memiliki peran penting dalam hal media pembelajaran, terutama ….

a. sebagai penyedia

b. sebagai perencana

c. sebagai pembuat

d. sebagai penilai

 

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada; hitunglah jawaban anda yang benar dan tentukan nilainya dengan rumus sebagai berikut.

Tingkat Penguasaan Anda =10=Jawaban yang benar x 100%

Arti tingkat penguasaan:

90% – 100% = Sangat Baik

80% – 89% = Baik

70% – 79% = Cukup Baik

0% – 69% = Kurang Baik

Anda dapat melanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya apabila anda mencapai tingkat penguasaan di atas 80%. Apabila tingkat penguasaan anda di bawah 80%, anda perlu mempelajari kegiatan belajar ini, sebelum anda melanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya.

Kunci jawaban tes formatif ini adalah:

1. a                                   2. a

3. d                                   4. d

5. d                                   6. c

7. d                                  8. c

9. b                                   10. a                            

 

Daftar Pustaka

Alwasilah, A. Chaedar. (1985). Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Badudu, J.S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Dulay, Heidi; Burt, Marina; Krashen, Stephen, 1982. Language Two. Oxford:Oxford University Press.

Hidayat, Kosadi; Jazir Burhan; Undang Misdan. (1990). Strategi Belajar–Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta

Huda, Nuril. 1987. Hipotesis Input. Makalah disajikan dalam kuliah umum jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Malang, 12 September 1987.

Husein, H. Akhlan dan Yayat Sudaryat. 1996. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Krashen, Stephen D. dan Tracy D. Terrell. 19853. The Natural Approach Language Acquisition in the Classroom. New York: Pergamon Press.

Krashen, S. 1976. Formal and Informal Linguistic Environments in Language Acquisition and Language Learning. TESOL Quarterly 10.

Nurhadi, Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung: Sinar Baru.

Syafi’ie Iman, dkk. 1981. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Penerbit UT.

Syafi’ie Iman. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, Guntur H. (1988). Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1990). Proses Belajar Mengajar Pragmatik. Bandung:Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1990). Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.

 

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...