Senin, 29 Juni 2020

Pengetahuan Agama

Hakikat Hidup Manusia
oleh: Muh Hasyim

Tahap Penciptaan Manusia
Tidak ada yang pungkiri bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa. Selain itu, kita tidak pungkiri bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari ada perintah dan larangan. Perintah dan larangan itulah yang dilanggar oleh kedua manusia pertama ini sehingga kita kenal dunia hingga saat ini. Lalu dari mereka berdua manusia berkembangbiak dengan segala seluk-beluknya.
Bagaimana proses berkembangbiaknya manusia. Berikut penjelasan umumnya.
Ada lima tahap dalam penciptaan manusia.
Tahap pertama: Al-Nutfah berarti tetesan air yang sangat kecil atau sejumlah kecil air. Air yang dimaksudkan adalah 200-300 juta sel sperma dari seorang laki-laki. Dari sejumlah itu, hanya sekitar 1.000 sel yang berhasil mencapai sel telur. Dan hanya satu sel terbaik di antaranya yang berhasil membuahi sel telur.
Air yang dimaksudkan adalah air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan sel telur dari tulang dada perempuan. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14). 

Tahap Kedua: Alaqah merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel ini disebut zigot sebagai "segumpal darah", istilah 'alaqah ini juga tersebut dalam firman Allah SWT : "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya". (QS. Al Qiyamah : 38). 
Penyatuan air mani dan sel telur itu disebut embrio dalam ilmu pengetahuan biologi. Waktu pemrosesan seperti penjelasan berikut ini. "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi 'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh padanya dan ditetapkan empat perkara : ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia.”

Tahap ketiga: Al-Mudhgah yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur.

Embrio yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu Asid : "Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, .." (HR. Muslim).

Pada tahap ini pembentukan telinga dan anggota-anggota yang lain berproses. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup.

Tahap keempat: Al-‘Idham. Pada peringkat ini yaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.

Firman Allah SWT :

"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" al-Mukminun : 14

Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.

Tahap kelima: Al-lahmPara ulama Islam menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka terhitung sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telah mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172. "dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (al-A'raf : 172.)

Dengan ini roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan di sisi Allah SWT.

Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang ruh ini Allah Ta`ala berfirman : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra' : 85)

Para ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan. Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada embrio tersebut ketika berumur 120 hari sebagaimana disebutkan pada hadits dari  Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud RA. yang sudah tersebut di atas.

Hal lain yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin tsalats". Para pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah ; 1. Dinding bagian dalam perut ibu, 2. Dinding uterus, dan 3. Membran amniokorionik. Maha benar Allah Ta`ala dengan firmanNya : "…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…". (QS. Az Zumar : 6).

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. 
Itulah penjelasan tentang bagaimana proses penciptaan manusia.

Tujuan Penciptaan Manusia

Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz Zariyat :56).
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya.
Di bagian akhir tulisan ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, jin diciptakan dari api, malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka memikul tugas masing-masing dari Sang Pencipta. 
Setelah Adam diciptakan, oleh Sang Pencipta memerintahkan jin untuk sujud pada Adam. Namun jin menolak perintah Sang Pencipta, maka jin dikutuk oleh Sang Pencipta di dalam neraka. Sebelum dikutuk, jin memohon kepada Sang Pencipta untuk menggoda manusia sampai kiamat. Permohonan jin dikabulkan oleh Sang Pencipta untuk menggoda manusia. Adam dilarang mendekati pohon larangan, namun Adam melanggar. Kemudian Sang Pencipta melemparnya ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya. Setelah itu, manusia akan kembali ke surga sesuai tujuan penciptaannya sebagaimana dijelaskan di atas.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa: 1. Manusia yang melanggar perintah Sang Pencipta akan dikutuk di neraka bersama jin selamanya. 2. Manusia yang melanggar larangan Sang Pencipta lalu ia bertobat akan dikabulkan pertaubatanya.
Moga bermanfaat.

Atambua, 29 Juni 2020

1 komentar:

  1. Perintah dsn larangan perbedaannya terasa pada pengalaman diri seseorang. Perintah tidak dilaksanakan akan dilaknat oleh Allah dan dikutuk masuk nereka bersama jin selamanya. Sedangkan larangan Allah yang dilanggar oleh manusia akan diberi kesempatan bertobat ketika di dunia untuk mendapatkan pengampunan Allah di akhirat. Siapa yang tidak mendapatkan pengampunan Allah akan masuk neraka bersama jin selama-lamanya.

    BalasHapus

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...