MENGENAL TANAH TIMOR
Asal-usul nama T I M O R (Sebuah
Studi Sistematis P. EMANUEL LELO TALOK, Perwakilan Budayawan Timor pada
Acara Temu Alumni FTW Kentungan USD Yogyakarta, Mei 2017)
Diedit tambah oleh: Muh Hasyim
PENGANTAR
Kata Timor, telah melekat pada
tanah, laut, suku, bangsa, orang dan budaya Pulau Timor. Namun arti kata itu
sendiri, masih terus berada dalam masa pencarian. Ada baiknya kita menyimak
bersama beberapa catatan berikut ini, kiranya dapat membantu kita guna memperdalam
pemahaman kita tentang arti Timor.
1. NAMA TIMOR DARI PIHAK LUAR DI
NUSANTARA DAN ASIA BERDASARKAN “LETAK GEOGRAFIS”
Pulau Timor, terletak di ujung timur
kepulauan Sunda Kecil atau Kepulauan Bali-Nusa Tenggara. Konon karena letaknya
yang di timur, Tanah Timor diberi julukan Timur dalam Bahasa Melayu. Jadi kata
Timur, itulah yang mengasalkan nama bagi Timor. Artinya Timor itu berarti
Timur. Timor yang berarti Timur, sebenarnya cukup masuk akal karena Timor
memang terletak di bagian Timur Sunda Kecil. Lalu, kenapa sampai Timur berubah
menjadi Timor? Apakah karena logat atau dialek lokal yang mengubah kata Timur
menjadi Timor? Ya, kadang logat Kupang-Timor bisa membuktikan hal ini. Kata
Saudara, diubah menjadi Sodara. Kurban diubah menjadi Korban, Dulu menjadi
Dolo. Timur menjadi Timor. Kira-kira demikian. Oh ya, bukan hanya di Kupang,
huruf u berubah menjadi o. Kata Timur pun sering mengalami perubahan menjadi
Timor ketika disebutkan oleh orang Larantuka dan Ambon. Angin Timur sering
disebut Angi Timo di Larantuka, Flores Timur. Bisa dilihat dalam lagu Nagi,
Bale Pasa Waiwadang yang dinyanyikan oleh Bobby Tunya. Demikian juga di Maluku.
Sering huruf u diubah menjadi o. Angin Timur sering menjadi Anging Timor. Hal
ini dituturkan oleh Tokoh Masyarakat Maluku di Dili, Maxmilian Laimeheriwa.
Dalam pengkategorian Bahasa Indonesia, ada logat Ambon-Timor, yang membuat
hadirnya Bahasa Melayu versi Ambon, Larantuka dan Kupang. Di abad ke-13 pun,
Timor sudah masuk dalam cacatan para Saudagar China, yakni dalam Buku Cu-Fan
Shih, karangan Cao Yu Kua (1225), disebutlah Timor dengan kata Tiwu, atau Timu.
Tentu pelafalan ini sesuai dengan lidah mereka.
2. NAMA TIMOR BERDASARKAN “KEASLIAN
ASALI” DARI DALAM DIRI ORANG TIMOR SENDIR, BERDASARKAN KATA TIMUR DALAM BAHASA
BAHASA TETUN
Namun, selain itu, berdasarkan
tulisan Puplius MBL Berek, seorang Antropolog asal Timor berdomisili di Eropa,
terungkaplah sebuah arti mendalam dari kata Timur, yakni, bukan saja letak di
arah matahari terbit, tetapi juga kata Timur itu merupakan sebutan bagi suatu
hal atau persona yang lebih gelap, lebih tua, lebih awal, lebih sederhana,
lebih pure, lebih natural, lebih original dan lebih tradisional. Lawan kata
Timur, dalam Bahasa Tetun, adalah Malae. Kata Malae berarti lebih cerah, lebih
terang, tapi sekaligus lebih baru, lebih modern, sesuatu yang datang dari luar
bahkan pendatang. Misalkan karau timur, kerbau asli Timor. Sedangkan karau baka
atau karau malae, artinya sapi impor. Bibi Timur, kambing; dan Bibi Malae,
domba. Ema Timur artinya pribumi, tradisional, lebih tua, proto, lebih awal;
sedangkan ema malae artinya pendatang, lebih kemudian, lebih modern, deutero.
Misalnya kita orang timur, mereka malae. Ema timur artinya asli, orang lokal;
ema malae artinya pendatang. Uma Timur, Uma Malae. Uma timur artinya rumah adat
yang memakai materi serta bentuk bangunannya tradisional atau bergaya lokal.
Uma malae pasti lebih bergaya luar, materinya pun modern dan arsitekturanya
lebih rumit. Ya, Timur lebih sebagai sebuah identitas keaslian lokal pribumi.
Tapi kapan Timur berubah menjadi Timor, perlu pendalaman berikutnya.
Berkaitan dengan kata Timur, versi
Bahasa Tetun ini, Kelompok Bunaq pun mengenal istilah Timul. Artinya persis
sama dengan Timur versi Bahasa Tetun di atas. Bahasa Tetun, telah tampil
sebagai Bahasa besar di Pulau Timor, selain Bahasa Dawan. Bunaq juga memiliki
penutur yang cukup banyak, walau tidak sebanyak penutur Tetun. Kata Timur dalam
Tetun, sangat kuat diduga menjadi asal-muasal nama Timor.
Tambahan : Suri Ikun”, Cerita Rakyat Dari Pulau Timor Tentang Ketulusan
https://voxntt.com/2016/09/28/suri-ikun-cerita-rakyat-dari-pulau-timor-tentang-ketulusan/916/#
3. NAMA TIMOR BERDASARKAN BEBERAPA
NAMA ORANG DAN TEMPAT DI TIMOR
Oh ya, selain itu, beberapa tempat
di Timor, ada kaitan dengan Timur, misalnya Naetimu, di Belu, Haitimuk di
Malaka, Taetimu di Timor Tengah Selatan. Apakah ketiga contoh di atas berkaitan
dengan Timur atau Timul? Juga, ada nama orang khususnya Orang Dawan berkaitan
dengan Timur adalah Timu, Timo, Tium, Tiumlafu, Timuneno. Apakah mereka
berkaitan dengan Timur yang dimaksudkan di atas?
4. NAMA TIMOR BERDASARKAN PENUTURAN
PENJAJAH EROPA
Ada konsep lain tentang arti Timor,
yang dikaitkan dengan kedatangan penjajah Eropa khususnya Portugis di Timor.
Portugis mencatat resmi tahun kedatangan di Pulau Timor, tepatnya di Pantai
Utara, yakni di Lifau, Ambenu, Oekusi, tahun 1515.
Konon, ketika orang kulit putih
mendarat, orang pribumi ketakutan melihat orang bule yang tinggi, putih,
pirang, bermata biru tajam, berhidung mancung seperti. Nah, ketakutan (fear)
orang lokal itulah yang menimbulkan kata Timor. Timor, berawal kata Timere,
artinya Takut. Timor artinya Ketakutan. Mungkinkah karena kejadian seperti itu,
muncul ungkapan Timor? Ini cuman sebuah asumsi.
Mari kita lihat sedikit sejarah
Bahasa Portugis. Bahasa ini akarnya Latin semenjak di abad ke-3 Masehi, mulai
dibangun Bahasa Latin di Portugal, oleh pasukan Romawi di sana. Namun letak
yang berjauhan dengan pusat Latin, Portugis menjadi sebuah sub-bahasa baru di
abad-abad selanjutnya. Dan baru pada abad ke-13 benar-benar menjadi sebuah
bahasa, Bahasa Portugis, yang jelas sudah tidak sama persis dengan bahasa
induknya Latin. Nah, ketika tiba di Timor awal abad ke-16, tepatnya tahun 1515
di Lifau, Oekusi, Pantai Utara Pulau Timor, orang Portugis tentu sudah
berbahasa Portugis, dan bukan lagi Latin. Istilah timere (takut) dan timor
(ketakutan), memang kata-kata Latin, tetapi tidak dipakai di Portugal. Justru
mereka memakai kata receoso untuk takut dan medo untuk ketakutan. Jelas-jelas
berbeda bukan? Jadi mari kita belajar melupakan kalau Timor ini berasal dari
kata Latin yang berarti Ketakutan. Kecuali, kalau ditelusuri lebih jauh kalau
di abad ke-16 di Portugal masih dipakai Bahasa Latin murni. Namun Natalia
Ferreira, misionaris Fransiskan (FFDP) asal Portugal di Timor dan Vitor
Carvalho, profesor Bahasa Portugis di Timor asal Portugal menjamin bahwa Bahasa
Portugis sudah kuat sejak abad ke-8 dan ketika abad ke-13 menjadi Bahasa
Ofisial. Ketika Portugis tiba Brazil tahun 1500 saja, sudah dipakai Bahasa
Portugis, apalagi ke Timor, 1515, ya jelaslah bahwa Bahasa Portugislah yang
dipakai. Apalagi sebagai sebuah bahasa resmi baru, Portugis waktu itu
benar-benar mau mengabaikan Latin sebagai induknya.
5. NAMA TIMOR MENURUT BUDAYA LOKAL
PERTANIAN DAERAH LOSPALOS
Lospalos, Lautem, sebuah distrik di
ujung timur Pulau Timor memiliki sebuah kata tersendiri yang bisa juga dikaitkan dengan kata Timor.
Kemungkinan nama Timor berasal dari kata Temur yang berarti musim tanam kali
kedua dalam dunia pertanian. Ada kebiasaan unik di sana, yakni adanya budaya
tanam dua kali. Pertama sekitaran Oktober sampai Desember. Kedua sekitaran
April sampai Juni. Musim tanam kedua ini disebut Temur. Periode itu boleh
dibilang sebagai musim semi di sana. Temur ini adalah memanfaatkan embun atau
hujan kecil kiriman dari arah Benua Australia. Dan ketika saya mewawancarai
Justino Galvão, seorang Tokoh Gereja asli Lospalos, terungkaplah bahwa dalam
budaya Fataluku, suku di Lautem/Lospalos, ada kebiasaan menanam dua kali,
disebut Temur. Apakah kelak Temur ini yang mengasalkan kata Timor? Beliau
mengatakan bahwa Temur ini pun tidak dilakukan di semua wilayah Lospalos. Kecuali
di pedalaman dan selatan Lospalos, tergantung datangnya embun dan hujan gerimis
di musim semi tersebut. Jujur, kata Temur versi Lospalos ini memang kurang
akrab di telinga orang Timor pada umumnya.
Tambahan: menurut cerita, orang
Lospalos nenek moyangnya berasal dari Makassar. Ini dibuktikan dengan alat
leluhur seperti pakaian adat, postur tubuh orang di lospalos mirip di Makassar. Demikian pun
jenis tanaman seperti lontar sama ,
termasuk kata timo yang menurut orang di Makassar artinya angin dari timor. Hubungannya
dengan uraian tentang menanam di atas, di Makassar juga mengalami musim tanam
dua kali. Musim tanam kedua biasa disebut timo yang artinya angin bertiup dan membawa
hujan dari timur (matahari terbit). Saat itu masyarakat petani dalam percakapan
menyebut (wettu timo) artinya musim tanam kedua antara bulan April sampai Juni.
6. NUSA CENDANA
Timor pun karena keharuman
cendananya menjadi incaran bangsa-bangsa lain. Timor dan sekitarnya, termasuk
Sumba, terkenal sebagai kawasan bertumbuh suburnya pohon cendana. Sampai
Universitas Negeri di Kupang, Timor Barat diberi nama Nusa Cendana. Istana Presiden
di Jakarta pun diberi nama Cendana. Dan untuk melengkapi Cendana di istana,
mobil presiden pun dinamakan Mobil Timor. Di Timor sendiri, memang ditemukan
banyak tumbuhan cendana. Orang Dawan menyebutnya Haumeni. Orang Tetun
menyebutnya Kamelin, kameli, kmelin, kmeli atau meli saja. Salah satu nama
acuan cendana di Timor dalam bahasa Tetun adalah Natarmeli Bauho, pusat
Kerajaan Fehalaran di Belu. Natarmeli sedikit tidaknya menggambarkan bahwa
Timor merupakan daerah yang (sempat) rimbun dengan tanaman cendana. Haumeni
malah lebih heboh. Tercatat tiga desa di Pulau Timor diberi nama Haumeni. Dua
di Kecamatan Bikomi Utara, TTU, dan satu di Kecamatan Nunkolo, TTS. TTS juga
dijuluki Sonaf Haumeni artinya Istana Cendana.
Cari tahu cendana baca di sini:https://sains.kompas.com/
7. PULAU BUAYA
Bentuk luar Pulau Timor mirip seekor
Buaya sedang tidur. Orang Tetun menyebut Lafaek dengan sebutan “Leluhur” atau
Kakek, atau Avo, atau Na’i Bei. Memang tidak serba kebetulan. Karena nyatanya
Lafaek atau Buaya memang sangat dihargai oleh Orang Timor. Karena dipercaya,
Pulau Timor adalah jelmaan seeokor buaya raksana. Kepalanya di Lospalos dan
ekornya di Kupang. Dan ketika kita mendengar kata Lafaekfera, sebuah kampung di
Atambua, bisakah kita menyebutkan kisah sedih terpisahnya Pulau Timor atas dua
negara? Lafaekfera artinya Buaya membelah. Apakah Atambua merupakan tempat Sang
Buaya membelah Timor menjadi dua? Tentu ini perlu diteliti lebih lanjut.
Tambahan:Mitologi Asal Usul Pulau Timor selengkapnya baca di sini:http://daonlontar.blogspot.com/search/label/Pulau%20Timor
Legenda Pulau Timor dari Buaya
selengkapnya baca di sini http://www.netralnews.com/news/tag/pulau%20timor
8. SUMATERA TERBALIK
Bentuk Pulau Timor juga nyaris mirip
Pulau Sumatera. Hanya posisinya terbalik. Ekor Buaya Timor di Kupang, sedangkan
ekor buaya Sumatera di Lampung? Walau tampilan kedua pulau ini mirip, toh Timor
lebih kecil, dan Sumatera sangat besar. Kenapa dua pulau ini mirip seperti ibu
dan anak? Perlu penelitian lebih lanjut.
9. BEBERAPA GUYONAN KURANG PENTING
TENTANG NAMA TIMOR.
Pernah terdengar guyonan di sekitar
Kupang bahwa Timor adalah singkatan dari Tanah Ini Milik Orang Rote. Guyonan
ini bisa diduga berasal dari orang Rote untuk menyindir orang Dawan yang
merupakan suku mayoritas di sekitar Kupang bahkan Timor Barat, namun kurang
berperan dalam pemerintahan modern sekarang atau dinilai kurang cekatan. Rote
adalah sebuah pulau di barat-daya Pulau Timor. Secara wajar dan kurang tegas,
orang Rote pun menamakan diri Orang Timor, khususnya, ketika berada jauh di
perantauan. Namun tentu cara Rote ini bisa berbahaya karena menimbulkan rasa
permusuhan antarsuku khususnya di Timor Barat. Dan coba saja orang Rote datang
ke SoE khususnya Amanatun, atau ke Belu khususnya Mande’u, atau ke Malaka,
khususnya Biudukfoho, apalagi di Wilayah Timor Leste dan mengatakan Tanah Ini
Milik Orang Rote, berarti mau kena potong dari surik panjang ko? Hahaha.
Sebenarnya Timor khususnya Belu bersaudara kandung dengan Rote dan Sabu. Itu
tertuang dalam sumpah setia antarketiga saudara yakni Belu Mau, Sabu Mau dan
Rote Mau. Kata Mau selalu mengingatkan kita pada nama leluhur orang Timor pada
umumnya yakni Maubere dan Buibere. Timor Leste memakai julukan Maubere Buibere
untuk menggambarkan diri pria dan wanita orang Timor itu sendiri. Sabu, Rote,
Alor bahkan Sumba dan Flores, dulu ketika di perantauan, kadang menyebut diri
orang Timor juga. Walau sekarang jaman lebih terbuka, daerah lebih kecil pun
mulai dikenal dengan mudah. Tinggal cari google. Haha.
Singkatan lain adalah Timor Ini Milik Orang Rawan. Ya mungkin ini lebih bisa diterima karena orang Dawan, yang kadang dalam dialek tertentu disebut Rawan (Bahasa Bunaq misalnya). Ya, suku Dawan atau Kenu Rawan atau Laban, lebih mayoritas di Timor dibandingkan Rote. Tapi tentu orang Timor asli dari mana pun lebih suka kalau Timor ini diartikan sebagai Tanah Ini Milik Orang Raioan. Raioan adalah satu istilah Bahasa Tetun Belu, yang menunjuk pada arti Anak Negeri atau Anak Tanah. Ya, setiap anak negeri, yang lahir, tinggal, besar dan mengabdi serta berkarya di Timor, merekalah yang berhak atas Tanah Timor ini.
PENUTUP
Dari studi sistematis terhadap arti
Nama TIMOR, rupanya lebih berkaitan dengan sebutan dari orang lain di Nusantara
ini, karena mereka memandang Timor yang memang terletak di arah matahari terbit,
yakni di arah timur. Namun yang kuat juga adalah Timur dalam Bahasa Tetun
sendiri yang diartikan sebagai asali, pribumi, ketika dihadapkan dengan yang
baru datang atau Malae. Toh, segala kemungkinan lain bisa tetap terbuka.
Intinya Orang Timor, dari kedalaman
hatinya, dan itu disetujui oleh banyak orang, nah itulah arti Timor yang
sesungguhnya. Marilah kita semua menjadikan Tanah Ini Milik Orang Raioan Timor
seluruhnya, siapa pun dia, yang kini dan di sini, mengabdikan dirinya untuk
kemajuan Nusa dan Bangsa Timor.