KHUTBAH PERTAMA
IKHTIAR HADAPI VIRUS CORONA
Oleh : Muh Hasyim
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً. أما بعد
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya.
Aku bersaksi bahwa tak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan utusanNya.
Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluk-Nya. Baik yang berupa kesehatan, kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jum’at.
Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita Nabi Muhammad, yang melalui perjuangannyalah, cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan, dan kehinaan. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah semuanya, agar kita selalu berikhtiar untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Karena dengan kesehatan yang prima segala aktifitas dapat terlaksana tentu atas ridho Allah SWT.
Hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah
Ikhtiar menurut makna KBBI V 2. n pilihan (pertimbangan, kehendak, pendapat, dan sebagainaya) bebas: hal itu terserah kepada—masing-masing. Menurut Islam “bersungguh-sungguh, bekerja keras, pantang menyerah dan putus asa.
Dari makna-makna kata ikhtiar tersebut menjelaskan kepada kita bahwa ikhtiar merupakan usaha sungguh-sungguh manusia untuk mencapai suatu tujuan. Saat ini (mulai akhir tahun 2019--akhir Mei 2020)) dunia dikejutkan dengan virus corona (sering disebut demikian). Virus ini awalnya muncul dari Wuhan Cina lalu menyebar ke seluruh dunia. Seluruh media terutama media tanah air memberitakan hal ini. Awalnya pemerintah kita belum merenspon baik bahaya virus ini dengan segera melakukan tindakan. Belakangan setelah virus ini menyerang ibukota baru ada usaha untuk memutus mata rantai perkembangannya. Sebenarnya sudah terlambat, tapi masyarakat bersama pemerintah berusaha dengan cara masing-masing dan sebagian terutama pemerintah mengikuti aturan yang dibuat oleh WHO tentang penanganan covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Per tanggal 28 Mei Gugus tugas Covid-19 Indonesia melaporkan positif 24.538 orang, sembuh 6.240 orang, meninggal 1.496 orang.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Perbandingan yang mengalami sembuh dan meninggal berbeda, lebih banyak yang sembuh daripada yang meninggal. Ini membuktikan bahwa manusia ada usaha. Usaha untuk sembuh tentunya. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Ar Ra’d ayat 11 berikut ini.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ ١١
Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkanNya itu dan tidak ada sesiapapun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripadaNya.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa kalau kita mau memutus mata rantai penyebaran virus yang ditularkan dari orang ke orang tidak akan reda kalau tidak ada usaha dari orang atau bangsa itu sendiri menuju kesembuhannya.
Masyarakat bersama pemerintah telah berusaha dengan caranya masing-masing untuk sembuh. Dan sebagian, terutama pemerintah mengikuti aturan yang dibuat oleh WHO tentang penanganan covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Ini menunjukkan bahwa kita telah memahami dan mengamalkan ayat tersebut.
Adapun ikhtiar atau usaha menuju kesembuhan atau pemutus mata rantai virus corona sebagai berikut:
Kenali gejala sakitnya: radang tenggorokan; batuk kering; demam; sesak nafas, maka pengobatannya : berikut resep dokter yang bisa dijadikan salah satu ikhtiar memutus mata rantai virus corona.
1. Istirahat total paling kurang 7 hari (ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi).
2. Supplay vitamin dengan dosis tinggi, (resep dokter misalnya kena flu minum farmaton vit 2x sehari, ester C 1000mg 2x sekali, Madu 5 Sendok, Habbatus Cair 5 Kapsul, Zaitun 3 Sendok).
3. Jika sesak nafas pengobatannya yang mujarab adalah pakai alat uap nebulizer + Ventolin cair + cairan infus (dilakukan sendiri dirumah, sangat mudah dan tidak berbahaya). Diuap sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membakar kondisi tubuh. Jika batuk ada dahaknya, dengan diuap ikutan sembuh batuknya.
4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metylpredynoasolon dan pereda nyeri nya asame fenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh.
5. Kalau demam diturunkan dengan paracetamol (perlu diingat demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan).
6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon 🍈, nanas, semangka. Jeruk bagus.
7. Selama pengobatan, tubuh diistirahatkan total dgn mengisolasi diri.
Walaupun demikian usaha kita menghadapi musibah besar ini, tapi semua tentu dikembalikan kepada Allah SWT, Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh mata.
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ
Artinya: “Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah [2]: 156).
Adapun secara aqidah kita kepada Allah, hadirin yang berbahgia
Tentu kita menghayatinya, bahwa segala urusan di muka bumi ini, semua yang berlangsung di atas dunia ini, adalah atas izin dan kehendak Allah. Seperti firman-Nya:
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar) dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.(QS. Attaghabun:11)
Maka, sepantasnyalah kita mengucapkan, kalimat pujian, “Subhaanallaah, walhamdulillaah, walaailaaha illaah, Allaahu Akbar.”
Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, bisa jadi musibah, termasuk wabah virus corona, bisa jadi karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku berlebihan, tidak menjaga kebersihan, ceroboh, dan sejenisnya.
Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya:
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Ruum [30] : 41).
Sidang Jumat rahimakumullah
Jika ada yang meninggal setelah terdampak virus corona, maka sesungguhnya kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun. Namun semata-mata karena ajal yang sudah Allah tentukan. Maka, bagi yang tertimpa wabah corona, atau apapun, tetap berharap dan bergantungnya mutlak kepada Allah.
Jangan takut berlebihan yang menyebabkan tidak mau kumpul di majelis ta’lim dengan alasan takut corona. Jumatan libur karena khawatir terjangkiti corona, tabligh akbar digagalkan, dan sebagainya.
Masalah mati Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗ وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS Al-Anbiya [21]: 35).
Sisi lainnya adalah bahwa setiap penyakit, termasuk wabah virus, pasti ada obatnya. Kita manusia tinggal mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya. Dengan tetap berkeyakinan bahwa hakikatnya Allah-lah yang menyembuhkan. Pengobatan adalah usahanya. Dan memang terbukti sebagian dari yang terkena voirus corona dapat disembuhkan secara medis dan laboratorium.
وَ إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS Asy Syu’ara: 80).
Pada ayat lain dikatakan :
وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS Al-An’am : 17).
بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
Sidang Jumat rahimakumullah
Dalam usaha memutus mata rantai corona (covid-19) sebagaimana resep dokter di atas kita ikuti, tentu juga harus menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, Seperti berwudhu dengan sempurna, bersiwak atau gosok gigi setiap akan shalat, mandi janabat minimal setiap Jumat sekali, mandi pagi sebelum shalat tahajud, memotong kuku, dan sebagainya. Insya-Allah itu akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit. Mari kita berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit lain yang mengerikan.” (HR Abu Daud dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).
اللهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الغَلا وَالوَبَاء وَالرِّبا وَالزِّنا وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ، وَسُوءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَما بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلادِ المُسْلِمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أِرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
Artinya: “Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa bumi, bencana, dan segala cobaan yang buruk, baik yang nyata maupun yang tersembunyi, dari negeri kami ini khususnya, dan dari semua negeri kaum muslimin, dengan Rahmat-Mu, Duhai Yang Maha Penyayang.”
Ya Allah jika di antara kami ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus corona, mohon Allah sembuhkan. Ya Allah mampukan kami untuk menghadapi musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat yaitu musibah agama, manakala kami enggan lagi shalat berjamaah di masjid, malas bertadarus Al-Quran dan berat shalat malam, kikir bersedekah di jalan Allah, takut berjuang di jalan Allah, serta jauh dari petunjuk Allah. Mampukan kami ya Allah. Aamiin ya rabbalaalamiin.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.