Jumat, 03 Juli 2020

Bahasa Indonesia


Apa Itu Kata Depan?
Oleh,: Muh Hasyim
Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata dalam bagian kalimat. Dalam istilah asing (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat"). Ketika kata depan itu digunakan Selalu diikuti nomina atau pronomina.
Bagaimana cara penulisan kata depan? 
1.Kaidah penulisan kata depan “di”, “ke” dan “dari” ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali bila kata tersebut tidak berperan sebagai kata depan seperti daripada, kepada, kemarin. 
Contoh penulisan:
1.Bermalam saja di sini, kau tak cukup sehat untuk pulang malam ini.
2. Siang nanti acara ramah   di gedung b.
3. Ananda Aril berangkat besok pagi saja ya, ke Kupang!
4. Air mengalir dari weluli sampai Atambua sangat lancar saat hujan.
5. Mari santap bersama di ruang makan.

2. Untuk kata depan “di”, ” ke” dan “dari”, apabila bertemu dengan kata yang bukan menyatakan tempat maka penulisan yang benar adalah digabung.
Contoh penulisan:
1. Selain petugas dilarang masuk.
2. Kemari nak, masuk!
3. Daripada penasaran lebih baik langsung menyaksikan.
4. Dimakan ya kuenya!
5. Kenakan baju yg berkerah!


Senin, 29 Juni 2020

Pengetahuan Agama

Hakikat Hidup Manusia
oleh: Muh Hasyim

Tahap Penciptaan Manusia
Tidak ada yang pungkiri bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa. Selain itu, kita tidak pungkiri bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari ada perintah dan larangan. Perintah dan larangan itulah yang dilanggar oleh kedua manusia pertama ini sehingga kita kenal dunia hingga saat ini. Lalu dari mereka berdua manusia berkembangbiak dengan segala seluk-beluknya.
Bagaimana proses berkembangbiaknya manusia. Berikut penjelasan umumnya.
Ada lima tahap dalam penciptaan manusia.
Tahap pertama: Al-Nutfah berarti tetesan air yang sangat kecil atau sejumlah kecil air. Air yang dimaksudkan adalah 200-300 juta sel sperma dari seorang laki-laki. Dari sejumlah itu, hanya sekitar 1.000 sel yang berhasil mencapai sel telur. Dan hanya satu sel terbaik di antaranya yang berhasil membuahi sel telur.
Air yang dimaksudkan adalah air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan sel telur dari tulang dada perempuan. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14). 

Tahap Kedua: Alaqah merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel ini disebut zigot sebagai "segumpal darah", istilah 'alaqah ini juga tersebut dalam firman Allah SWT : "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya". (QS. Al Qiyamah : 38). 
Penyatuan air mani dan sel telur itu disebut embrio dalam ilmu pengetahuan biologi. Waktu pemrosesan seperti penjelasan berikut ini. "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi 'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh padanya dan ditetapkan empat perkara : ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia.”

Tahap ketiga: Al-Mudhgah yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur.

Embrio yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu Asid : "Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, .." (HR. Muslim).

Pada tahap ini pembentukan telinga dan anggota-anggota yang lain berproses. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup.

Tahap keempat: Al-‘Idham. Pada peringkat ini yaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.

Firman Allah SWT :

"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" al-Mukminun : 14

Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.

Tahap kelima: Al-lahmPara ulama Islam menyatakan kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka terhitung sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telah mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172. "dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (al-A'raf : 172.)

Dengan ini roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan di sisi Allah SWT.

Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang ruh ini Allah Ta`ala berfirman : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra' : 85)

Para ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan. Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada embrio tersebut ketika berumur 120 hari sebagaimana disebutkan pada hadits dari  Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud RA. yang sudah tersebut di atas.

Hal lain yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin tsalats". Para pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah ; 1. Dinding bagian dalam perut ibu, 2. Dinding uterus, dan 3. Membran amniokorionik. Maha benar Allah Ta`ala dengan firmanNya : "…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…". (QS. Az Zumar : 6).

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. 
Itulah penjelasan tentang bagaimana proses penciptaan manusia.

Tujuan Penciptaan Manusia

Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz Zariyat :56).
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya.
Di bagian akhir tulisan ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, jin diciptakan dari api, malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka memikul tugas masing-masing dari Sang Pencipta. 
Setelah Adam diciptakan, oleh Sang Pencipta memerintahkan jin untuk sujud pada Adam. Namun jin menolak perintah Sang Pencipta, maka jin dikutuk oleh Sang Pencipta di dalam neraka. Sebelum dikutuk, jin memohon kepada Sang Pencipta untuk menggoda manusia sampai kiamat. Permohonan jin dikabulkan oleh Sang Pencipta untuk menggoda manusia. Adam dilarang mendekati pohon larangan, namun Adam melanggar. Kemudian Sang Pencipta melemparnya ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya. Setelah itu, manusia akan kembali ke surga sesuai tujuan penciptaannya sebagaimana dijelaskan di atas.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa: 1. Manusia yang melanggar perintah Sang Pencipta akan dikutuk di neraka bersama jin selamanya. 2. Manusia yang melanggar larangan Sang Pencipta lalu ia bertobat akan dikabulkan pertaubatanya.
Moga bermanfaat.

Atambua, 29 Juni 2020

Sabtu, 27 Juni 2020

Demokrasi

Demokrasi di Negara Pluralisme
Oleh: Muh Hasyim

Berdasarkan KBBIV 
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.[1]
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Karena praktik demokrasi diterapkan di sana untuk masyarakat elite pertama kalinya. Kemudian kata ini mengalami perkembangan mulai dari abab-5 sampai abad-20 sekarang.
Di negara kepulauan seperti Indonesia, demokrasi sudah dikenal di awal kemerdekaan Indonesia. Indonesia mencapai kemerdekaan 17 Agustus 1945 berkat demokrasi. Para pahlawan sebelum kemerdekaan NKRI tentu sudah bergelut dengan demokrasi. Lalu dilanjutkan oleh pahlawan sesudah kemerdekaan sampai sekarang.
Kita sebagai warga negara Indonesia baik usia muda maupun usia tua tentunya telah mengenal baik demokrasi di negara kita. Saya mengutip pernyataan pakar tata negara kita Refli Harun "Saya lebih baik hidup di daerah yang banyak singa dan harimaunya dari pada hidup di daerah yang aman tapi tidak ada demokrasinya". Dalam acara ILC yang ditayangkan di tvOne dengan tema pro-kontra Soeharto menjadi pahlawan nasional. 
Refli Harun mencontohkan perbandingan negera yang sudah maju karena menerapkan demokrasi dengan negara kita. "Kita jauh tertinggal dari Singapura, Jepang yang memulai demokrasi tidak jauh dengan kita". Artinya kita masih tertinggal dari negara tersebut karena demokrasi di negara kita mati suri.
Era orde lama demokrasi  kurang berkembang karena pemimpin saat itu terkungkung dengan Nasakom. Karena ide Nasakom Soekarno yang akan mendunia tidak diterima baik oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ini bertanda demokrasi kurang berkembang di Indonesia saat itu.
Era orde baru demokrasi mati suri. Selama pemimpin kita berkuasa keamanan warga negara terjamin. Sandang pangan cukup, malahan surplus pangan. Pemimpin membangun bangsa secara terencana dan terprogram. Pelita menjadi ciri khas pemimpin kita saat itu. Tapi warga tidak boleh mengkritik kerja pemerintahan. Hukum tajam ke bawah, korupsi menjadi ciri khas (amplop di bawah map). Semua terbungkus rapi.
Era reformasi kran demokrasi terbuka namun pembangunan tidak terencana. Menurut Pakar Hukum Prof Mahfud MD dalam acara ILC TV one dengan tema pro kontra Soeharto menjadi pahlawan nasional. Korupsi di era reformasi sangat banyak, utang negara bertambah banyak.
Demikianlah perkembangan demokrasi di negara kepulauan terbesar di dunia. Dapat kita simpulkan bahwa:
  1. Demokrasi di era orba kurang berkembang karena hanya ada satu ide yaitu Nasakom ide tunggal pemimpin dan panglima besar revolusi bung Karno. Akibatnya negara tersendat dalam pembangunan dalam dekade itu.
  2. Demokrasi di era orba mati suri karena adanya bakokamtibmas orang tidak berani mengkritik pemerintah. Keadaan negara aman terkendali. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan pelita dengan rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Namun pelaksanaan pembangunan: hukum  tajam ke bawah, korupsi oleh aparatur menjadi rahasia umum.
  3. Demokrasi di era reformasi ibarat kran air lancar mengalir. Namun kebablasan dalam praktiknya. Etika kurang diutamakan akhirnya adat ketimuran kurang terawat. Akibatnya identitas bangsa tak teridentifikasi lagi oleh generasi muda sebagai penerus bangsa. Pembangunan dilaksanakan sesuai ide siapa yang berkuasa. Utang negara bertambah banyak. Pembangunan dilaksanakan tanpa arah hanya meninggalkan identitas siapa yang berkuasa.

Kamis, 25 Juni 2020

Pengetahuam Umum

85 Persen Pelajar ”Kecanduan” Gadget | RADAR BOGOR | Berita Bogor Terpercaya

FAKTOR MENJADIKAN ANAK SHOLEH

Diedit oleh: Muh Hasyim

Kesholehan anak manusia ditentukan oleh beberapa faktor.
Pertama faktor taufiq dan karunia dari Allah semata. Bila Allah dengan hikmah dan keadilann-Nya inginkan anak tumbuh besar menjadi baik dan berkah maka jadilah  anak yang sholeh. Sebaliknya bila Allah tahu anak tak layak menjadi hamba yang sholeh, maka ia akan tumbuh menjadi hamba yang kufur, sombong, pembangkang, bergelimang maksiat dan dosa, sebagaimana putera Nuh-Alaihissalam yang tak berguna sama sekali, bahkan menjadi musuh sang ayah.

Kedua faktor modal doa, contoh suri tauladan dan didikan orang tua. Dengan doa yang tak putus dipanjatkan, suri tauladan dan didikan orang tua yang baik, semoga kelak anak akan terwarnai dan terpengaruh menjadi lebih baik.

Faktor ketiga adalah guru, sekolah, teman-teman dan lingkungan yang membentuk. Bila gurunya baik, sekolah nya bagus, kawan dan lingkungan yang mengitari anak bagus, insyaallah harapannya anak kelak akan bagus pula.

Anak-anak terlahir di atas fitrah kesucian tauhid dan taat pada Allah. Sebagaimana ungkapan baginda Nabi "setiap anak terlahir di atas fitrah, kedua orang tuanyalah yang mengubah anak menjadi, Yahudi, Nashrani maupun majusi”.

Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman: "Aku menciptakan hamba-hambaku dalam fitrah yang lurus, kemudian syetan-syetanlah yang mengubah mereka”.

Tugas orang tua, dan para pendidik adalah menjaga kemurnian fitrah mereka yang lurus agar tidak menyimpang.

HP SARANA PERUSAK

Perusak berat fitrah anak di era milenial ini, adalah handphone android, gadget, laptop, dan sejenisnya. Jenis-jenis tersebut menjadi jembatan mulus bagi anak-anak pelajar untuk membuang-buang waktu, lalai dengan game-gamenya, bermedia sosial dengan yang lain, untuk main bareng, janjian bertemu, nonton bareng, pacaran, mengakses porongrafi dan sebagainya.

Hp yang membuat anak- anak pelajar bahkan orang dewasa menjadi bak kelelawar, yang hidup dan beraktivitas di malam hari dan tidur panjang di siang hari. Bagaikan burung hantu yang hanya bisa menikmati malam dan tidak berkativitas di siang hari.
Perumpamaan tersebut merupakan sebuah ilustrasi nyata yang terjadi dewasa ini. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa HP telah menggantikan semua peran termasuk peran Tuhan Yang Maha Esa. Manusia enggan beribadah kepada Sang Pencipta dirinya.
Lihatlah tubuh-tubuh yang kurus dan loyo karena badan tidak bergerak, mata yang sembab karena kurang tidur malam, warna kulit yang pucat karena tidak terkena sinar matahari, semua dampak dari HP.
Belum lagi sifat malas, tak peka lingkungan, tak mau tahu kerja, berkurung di kamar, menambah kesal para orang tua.
Dari hp lah mereka berdusta, alasan belajar ke rumah teman, nyatanya pacaran, hura-hura, foya-foya, ngebut-ngebutan yang tak jarang memakan korban. Ada yang hamil diluar nikah, tewas tabrakan dengan kepala pecah, geger otak , kepala bocor dan seterusnya.
Apalagi di masa pandemi covid 19 sekarang ini, terpaksa orang tua merogo kocek lebih banyak untuk membeli pulsa, paket data bahkan hp untuk kepentingan belajar di rumah. Aleh-aleh ngerjain PR, setor hafalan, eh malah semangat belajar melemah dikalahkan dengam game maupun bersosialita dengan WA, FB, IG dan semacamnya.
Hp terkadang merubah anak jadi durhaka, tak patuh orang tua, bahkan melawan mereka. Hp yang membuat mereka menjadi robot-robot yang gagal berinteraksi dengan manusia sekitarnya. 
Hp yang membuat mereka menggerogoti harta orang tua untuk beli paket, belanja, bergaya, bahkan berhutang online.
Ya Tuhan
Peliharalah diri kami, keluarga dan anak-anak kami dari bencana Hp ini. Jadikan kami orang-orang yang bijak dalam menggunakannya ya Rabbal Alamin.
Moga dapat dipetik sebagai pelajaran berharga bagi semua pembaca.
Penggagas Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan Lc, MA حفظه الله تعالى

Rabu, 24 Juni 2020

Pendidikan

 Kembalikan Hak Guru
Oleh: Muh Hasyim
Setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ini bunyi pasal 31 UUD 45. Pasal ini menjelaskan bahwa pemerintah bertanggungjawab ataupun Negara bertanggungjawab dalam kemajuan pendidikan bangsa ini. Tanggung jawab dimaksud adalah pembiayaan. 
Salah satu ayat dari pasal pendidikan  menjelaskan bahwa "Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional'.
Penjelasan tersebut merupakan amanat UU yang harus diemban oleh pemerintah dalam menjalankan tugas membangun bangsa Indonesia dari berbagai bidang. Tugas membangun bidang pendidikan Indonesia sudah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya dan sekarang. Secara bertahap hasil pembangunan bidang pendidikan mulai dirasakan oleh rakyat Indonesia. Fakta menjelaskan bahwa dewasa ini pemerintah sedang melaksanakan amanat pendidikan dasar sembilan tahun bagi warga negara Indonesia. Sebelumnya sudah ditetapkan pendidikan dasar enam tahun. Artinya pendidikan dasar yang harus ditempuh oleh setiap warga negara minimal sembilan tahun atau paling kurang tamat SMP. Sebelumnya Pendidikan dasar yang diwajibkan kepada setiap warga negara enam tahun atau paling kurang tamat SD. Malah sekarang diwajibkan pendidikan setiap warga negara Indonesia paling kurang tamat SMA.
Keterangan tentang pembangunan bidang pendidikan oleh pemerintah tersebut tentu sudah kita rasakan bukan.
Yang menjadi sorotan kali ini tentang bagaimana cara penerapan pendidikan wajib SMA bagi rakyat Indonesia?
Mendengar sebutan kata SMA tidak asing lagi di telinga kita. SMA merupakan tingkatan pendidikan dasar yang paling tinggi (High School). Tentu cara menempuhnya juga berbeda dengan tingkatan di bawahnya yaitu SD dan SMP. Awal kemerdekaan perlakuan untuk tingkatkan SMA jauh lebih baik. Misalnya dari segi penyaringan masuk SMA. Panitia penerimaan siswa baru tidak tanggung-tanggung menyusun syarat. Salah satu syarat calon peserta harus lulus SMP dan harus mengikuti  tes masuk SMA. Masih ada lagi berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa baru dinyatakan diterima untuk diajar, dididik, dan dilatih. Diajarkan ilmu pengetahuan umum yang menjadi bekal kelak masuk ke Perguruan Tinggi. Juga siswa didik etika dan sebagainya dalam memanfaatkan ilmu. Bukan hanya itu, siswa juga dilatih agar terampil dalam berilmu.
Dari hasil mengajar, mendidik, dan melatih keluaran SMA dapat bersaing bebas masuk perguruan tinggi. Itu sudah ditetapkan sejak dulu. Namun dengan kemajuan teknologi sekarang, bangsa Indonesia berusaha untuk menyesuaikan. Hanya hasilnya banyak pihak yang merasa kecewa untuk era teknologi sekarang. Siswa di satu sisi banyak tahu tapi di sisi lain banyak kekurangan. Etika terhadap orang tua dan guru tidak dipedulikan.
Bahkan karena terlalu ngotot menyesuaikan diri dengan dunia teknologi. Etika bangsa menjadi merosot. Siswa dan guru  seolah teman bahkan tidak saling kenal. Guru dan orang tua tidak kenal, tidak akur, bahkan dilecehkan. Keadaan tersebut baru terjadi di era sekarang. Ditambah lagi dengan syarat penerimaan siswa baru yang turut diatur oleh pemerintah membuat semua menjadi kebablasan. Misalnya penerimaan siswa baru di seluruh pelosok ditetapkan zonasi. Padahal kondisi setiap wilayah punya spesifikasi yang berbeda. Sekarang ditambah lagi dengan syarat diutamakan usianya. Maksudnya agar seluruh warga negara dapat mengenyam pendidikan. Tapi malah menimbulkan konflik. Guru di sekolah hanya jadi boneka. Bahan pajangan bagi penguasa dalam menjalankan tugas. Guru dewasa ini hanya sebagai alat pelengkap di sekolah.  Tugas mengajar, mendidik, melatih bagi guru tidak seefektif awal kemerdekaan. Sikap guru masa bodoh terhadap siswa semakin meningkat. Karena guru tidak mau berurusan dengan hukum yang mengkebiri hak mendidik dan melatih. Mendidik dengan budaya lokal dianggap melanggar hukum, padahal sesungguhnya dengan kebiasaan di daerah itulah yang akan melahirkan orang bisa beretika di masyarakat.
Kalau hasil pendidikan itu mau dijadikan aset moral bangsa ke depan, maka proses pendidikan harus diserahkan ke guru sebagai ahlinya. Pemerintah kembali menjadi fasilitator pembangunan bidang pendidikan.

Selasa, 23 Juni 2020

Puisi

Menyesal
Karya: Muh Hasyim

Jabatan dan perempuan juga harta
hiasan terindah sementara dunia
Ketika jabatan menghiasi hidupku aku menyesal  berakhirnya
Menyesal tak berkarya bila jabatan menyelimuti pundakku
Menyesal tak memberi bila bijaksana memayungiku
Ketika kulihat perempuan cantik aku lupa melihat hatinya
Aku lupa kenal adatnya
Aku lupa bebetnya
Aku lupa arah kiblatnya
Ketika hartaku banyak aku lupa akan berkurang
Aku lupa menabung tuk akhirat



Minggu, 21 Juni 2020

Cerpen

KEJAR BILA TAK MAU BILA MAU HARUS BAYAR

Matahari pagi merangsak masuk. Diiringi tiupan angin pagi sepoi-sepoi menambah kesejukan pagi itu. Tatanan kursi sofa di atas keramik warna coklat dan karpet berwarna merah bermotif tergelar menambah keindahan pagi itu.
Ada suara orang memanggil dari belakang "Abah sarapan!" Terdengar beberapa kali. Namun lelaki itu tidak segera menjawab. Ia kelihatannya serius memperhatikan sesuatu di HP Opponya sehingga mengarahkan kakinya menuju ruang tamu bukan menuju arah datangnya suara.
Segera saja ia mendudukkan pantatnya di kursi sofa sambil menatap tulisan yang muncul di HP Opponya. Serius ia membacanya. Saking seriusnya, ya tidak rasa kalau bentuk bibirnya mirip pembaca berita di televisi. Bukan hanya bentuk bibirnya, bahkan roman mukanya juga mirip Jeremy Teti.
Setelah selesai membacanya, nampaknya berita menggembirakan. Ia langsung menutup HP Opponya, sambil merenungkan sesuatu. 
Sementara dalam proses perenungan, tiba-tiba ada seorang ibu memegangi pundaknya dari belakang sambil bertanya. "Serius amat bah, baca apa sih?" Dengan sedikit gaget, ia menoleh lalu berkata, "Eh, maafkan aku Bu. Ini barusan membaca tulisan di sini." Sambil membuka kembali HP Opponya dan menunjukkan kepada si ibu tentang tulisan yang dibaca. "Ini Bu, berita pagi ini, di-posting dari kemarin" so ibu juga kelihatan serius memperhatikan tulisan itu. Ternyata tulisan itu memuat tentang sebuah paradoks  yang diberi judul seperti ini.

KH Cholil Nafis: Paradoks! Orang Tidak Tes Disuruh Tes, Mau Tes Diminta Bayar

Sepertinya menarik bagi mereka berdua. Ibu itu sambil mendengar sambil membaca dari layar HP yang dinyalakan oleh lelaki itu.  Lelakiitu membacakan inti-intinya dari cerita berikut.

JAKARTA - Metode skrining awal melalui menjadi salah satu syarat wajib bagi mereka yang hendak pergi ke luar daerah. Namun biaya tes yang mencapai ratusan ribu rupiah menjadi persoalan banyak dikeluhkan, termasuk oleh kalangan santri.

Sementara, di sisi lain, pemerintah telah menaikkan anggaran penanganan Covid-19 dari Rp405,1 triliun menjadi Rp695,2 triliun. Hal inilah yang membuat Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis terheran dan mempertanyakan beban biaya rapid test bagi para santri itu.

“Belajar dari berbagai negara yang sukses menangangi Covid-19, rapid test dilakukan secara masif, terstruktur, dan sistematis,” ujar KH Cholil kepada SINDOnews, Minggu (21/6/2020).

Kalau orang mau tes saja disuruh bayar, sementara anggaran kita banyak, apakah ini tidak lebih urgen dibandingkan lainnya? Kalau orang tidak tes, dikejar-kejar (untuk) disuruh tes. Sementara orang mau tes (malah) disuruh bayar. Ini kan paradoks sebenarnya,” celetuknya.

Hal itu dikemukan lantaran berbagai keluhan yang didengarnya dari para santri. Bahkan, hal itu juga dialami anaknya saat hendak berangkat ke Malang, Jawa Timur pekan lalu yang harus mengeluarkan Rp400 ribu untuk rapid test.

Karena itu dirinya mempertanyakan perihal kenaikan anggaran penanganan Covid-19. Dengan harapan, ada kelonggaran dari pemerintah untuk menggratiskan biaya rapid test bagi para santri. Terlebih lagi, Kementerian Keuangan juga sudah menyetujui usulan dari Kementerian Agama senilai Rp2,3 triliun untuk bantunan operasional pesantren (BOP) dan mendukung pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi virus corona.

“Orang ke pesantren disuruh rapid test. Bagus kalau ada kesadaran, kalau enggak? Dia langsung masuk kan lebih berbahaya. Semestinya digratiskan bagi seluruh santri dari semua zona,” pintanya.

Setelah mereka berdua mengakhiri bacaannya bersama, si ibu berdoa "moga pemerintah mendengar, dan membaca tulisan ini. Ketika anak kita kembali  nanti tidak ada lagi tes-tes yang mengeluarkan uang, sehingga kita hanya menyiapkan uang tiket saja aamiin. Disambung juga oleh si lelaki "aamiin".

Mereka berdua melihat ke langit dan mengangkat kedua tangan lalu sama-sama mengucapkan aamiin dengan penuh harap kepada Sang Ilahi. Lalu bergandengan tangan menuju ke belakang.

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...