PERBEDAAN BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
oleh
Muh. Hasyim
KOMPETENSI DASAR
3.7. Menilai isi
dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku
pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.7. Menyusun
laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis
3.8. Menafsir
pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca
4.8. Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis
Materi
Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi dua kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal pelatihan dan soal evaluasi berkaitan dengan menilai buku pengayaan.
Pertama : Menggali nilai moral dalam buku fiksi
(berupa kumpulan cerpen atau
kumpulan puisi)
Kedua : Melaporkan hasil penilaian membaca buku fiksi (kumpulan cerpen ) dan
nonfiksi
Modul
ini akan sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat memahami perbedaan buku
fiksi dan nonfiksi. Kalian juga akan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
buku fiksi (novel, kumpulan cerpen atau kumpulan puisi), serta dapat mengambil pesan atau ilmu
pengetahuan dari buku-buku nonfiksi sebagai pengayaan. Selanjutnya, kalian akan dapat memetik
nilai-nilai atau pesan yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menarik bukan? Karena dengan membaca
akan memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan. Itu semua adalah tugas dan
kewajiban kita sebagai hamba Tuhan di muka bumi ini.
Selamat membaca untuk menjadikan kalian sebagai generasi yang literat.
Rangkuman
1
1. Yang
termasuk ke dalam karya fiksi adalah novel,
cerpen, dan roman. Karya fiksi terbagi menjadi tiga macam, yakni fiksi yang
bersumber pada sejarah disebut fiksi
historis, yang bersumber dari kisah atau biografi disebut fiksi biografis, dan
yang bersumber dari fakta-fakta ilmu pengetahuan disebut fiksi sains.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya
sastra fiksi maupun sastra fiksi
nonfiksi meliputi nilai hedonik, yakni nilai yang memberi kesenangan
secara langsung; nilai artistik yaitu nilai yang memanifestasikan keterampilan
seseorang; nilai kultural adalah nilai yang mengandung hubungan dengan
masyarakat; nilai etis-religius adalah
nilai yang berhubungan dengan ajaran moral, etika, dan religious; serta nilai praktis yaitu nilai yang dapat
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
3. Nilai moral dalam karya fiksi dan fiksi nonfiksi meliputi nilai moral dalam aspek kehidupan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan nuraninya, dan manusia dengan alam.
Rangkuman 2
1. Antologi
atau kumpulan karya dapat berupa kumpulan cerpen maupun kumpulan puisi.
Keduanya tergolong karya atau buku fiksi.
2. Buku
antologi cerpen misalnya, Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis, Jodoh karya
A.A. Navis, Senyum Karyamin karya Amat Tohari, Dari Ave Maria Ke Jalan Lain ke
Roma karya Idrus, Cerita dari Blora karya Pramodya Ananta Toer, Perempuan di Titik
Nol, karya Nawal El Saadawi, dan lain lain.
3. Untuk menilai kumpulan cerpen dapat diawali dengan menganalisis tema setiap cerita, tema yang paling menonjol, tokoh –tokoh yang ditampilkan dalam setiap cerita, latar yang dominan, pesan dari setiap cerita, sudut pandang, gaya bahasa, serta keunggulan dan kelemahan dari setiap cerita.
Rangkuman 3
1. Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang
dalam novel:
a. membaca novel dengan seksama;
b. menentukan nilai-nilai kehidupan;
c. menafsirkan pandangan pengarang terhadap
nilai-nilai itu.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel:
a.
Nilai sosial
b.
Nilai agama
c.
Nilai moral
d. Nilai budaya
Rangkuman 4
1. Sudut
pandang dalam novel
a.
Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama(tokoh utama)
Sudut pandang orang pertama(tokoh sampingan)
b.
Sudut Pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga (serba tahu)
Sudut pandang orang ketiga (pengamat)
2. Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel
yaitu :
a.
Latar Belakang Tempat Tinggal
b.
Latar Belakang Sosial dan Budaya
c.
Latar Belakang Agama (Religi)
d.
Latar Belakan Ekonomi
e. Latar Belakang Pendidikan
A. Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita rekaan, khayalan, atau tidak
berdasarkan kenyataan. Dalam buku fiksi, ide ceritanya berasal
dari khayalan atau imajinasi penulis. Buku fiksi menggunakan bahasa
kiasan atau tidak bermakna sebenarnya (konotatif). Tujuannya mengajak pembaca
agar seolah-olah masuk ke dalam cerita.
Oleh karena itu, penulis buku fiksi harus mampu menjelaskannya dengan
baik, sehingga pembaca bisa tertarik dan seakan terbawa alur cerita. Dalam
menulis cerita fiksi memang dibutuhkan pengetahuan yang luas dan daya imajinasi
yang bebas.
https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-efektif
Ciri-Ciri Buku
Fiksi
Ciri khas utama dari buku fiksi, yakni kejadiannya merupakan bukan kisah nyata, melainkan hanya karangan fiktif. Sang penulis harus mampu
menciptakan alur cerita yang sangat menarik. Alur cerita yang menarik itu ditulis berdasarkan kejadian yang tidak lazim atau
terjadi di kehidupan nyata. Selain itu, terdapat ciri-ciri buku fiksi lainnya.
Di antaranya sebagai berikut:
- Imajinatif
Buku fiksi bersifat imajinatif dan ditulis
berdasarkan rekaan dari penulis.
- Kebenaran yang relatif
Karena buku ini ditulis secara imajinatif, maka
unsur benar atau salah dari buku fiksi cenderung relatif tergantung penilaian
pembaca.
- Bahasa konotatif
Dalam karangan fiksi, bahasa konotatif sangat
sering digunakan oleh penulis buku fiksi. Hal ini untuk menambah imajinasi
pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup.
- Tanpa sistem yang baku
Jika kamu ingin bebas berekspresi dalam menulis, tulislah karangan fiksi. Buku fiksi tidak memiliki aturan yang rigid atau baku. Diksi dan gaya penulisan relatif lebih bebas.
Contoh Buku
Fiksi berdasarkan Jenisnya
Ada beberapa jenis buku fiksi di antaranya:
- Cerita pendek (cerpen)
Cerpen atau
cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan berasal
dari kejadian nyata (fiksi). Contoh buku fiksi berjenis cerpen, antara lain Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis,
Nadira dan Malam Terakhir karya Leila S.
Chudori, Corat-Coret Di Toiletkarya Eka Kurniawan, Tikus dan
Manusia karya Jacob Sumardjo, dan masih
banyak lagi.
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-cerpen-singkat-dan-strukturnya
- Novel
Novel juga
merupakan karangan prosa yang berisi cerita kehidupan tokoh bergenre fiksi,
namun memiliki alur yang lebih kompleks dibandingkan cerpen. Contoh buku fiksi
pada kategori novel, yaitu Daun Yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, Bumi
Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Laut
Bercerita karya Leila S. Chudori, dan masih
banyak lagi.
- Komik
Nah, kamu
suka baca komik? Komik adalah cerita bergambar dalam susunan panel-panel yang
berdekatan secara berurut. Contoh buku fiksi berbentuk komik, di
antaranya One Piece, Naruto Shippuden, Bleach, Detective
Conan, Crayon Shinchan, dan lain sebagainya.
- Cerita bergambar
(cergam)
Seperti
namanya, cerita bergambar adalah cerita yang dilengkapi dengan gambar-gambar.
Jadi, kalau cergam, isinya masih berupa cerita (teks), sedangkan komik lebih ke
kumpulan gambar-gambar yang berisi cerita. Contoh buku fiksi berbentuk cergam,
antara lain Kampungan Romansa, Si Cacing dan Cerita
Kesayangannya, cerita bergambar dari majalah anak, dan lain sebagainya.
B. Pengertian
Buku Nonfiksi
Berkebalikan dari buku fiksi, buku nonfiksi
adalah karangan yang dibuat berdasarkan kejadian nyata, atau disusun
berdasarkan fakta. Contoh buku nonfiksi yang umumnya kita ketahui,
yakni esai, jurnal, karangan ilmiah atau biografi.
Buku nonfiksi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Dari
segi persiapan menulis buku nonfiksi, penulis juga harus mempersiapkan data
atau melakukan kajian fakta dan riset ilmiah terlebih dahulu. Agar karangan
nonfiksi dapat bersifat objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-ciri-struktur-kritik-sastra-dan-esai
Ciri-Ciri Buku
Nonfiksi
- Menggunakan bahasa formal
Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian
sebenarnya dan bersifat informatif. Karena informatif, buku nonfiksi harus
menggunakan bahasa formal, agar dapat diterima oleh pembaca dari kalangan yang
berbeda-beda.
- Ditulis berdasarkan fakta
Buku nonfiksi ditulis dengan fakta sesuai kejadian
yang ada. Dalam buku nonfiksi, penulis membutuhkan pengamatan dan data sebagai
bahan penulisan, sehingga isi buku ini dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu
melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai. Jadi, informasi dapat bersifat
objektif dan sesuai apa adanya.
- Bahasa denotative
Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif atau
bermakna sebenarnya. Ide-ide ditulis secara gamblang tanpa menggunakan
bahasa kiasan. Jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Oleh
karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
- Memberikan ide baru
Buku nonfiksi ditulis dengan tujuan utama untuk
memberi ide baru atau pengembangan dan menyempurnakan ide sebelumnya. Penulis
buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki imajinasi yang kuat dalam
menulis. Namun, akan jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi,
ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-struktur-dan-jenis-artikel
Contoh Buku Nonfiksi berdasarkan Jenisnya
Buku nonfiksi dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi kreatif.
- Buku nonfiksi murni
Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi tentang pengembangan berdasarkan data-data yang otentik
atau pasti. Contoh buku nonfiksi murni di antaranya skripsi,
karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, desertasi, dan artikel.
- Buku nonfiksi kreatif
Sementara itu, buku nonfiksi kreatif didapatkan dari data-data otentik yang kemudian dikembangkan
berdasarkan imajinasi penulisnya. Contoh buku nonfiksi kreatif antara lain
puisi dan prosa.
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-puisi-dan-jenisnya
Perbedaan Buku
Fiksi dan Nonfiksi
Perbedaan
antara buku fiksi dan nonfiksi bisa disimpulkan berdasarkan pengertian dan
cirinya, yakni sebagai berikut:
https://www.ruangguru.com/blog/membuat-laporan-hasil-diskusi-buku-fiksi-dan-nonfiksi
Sangat jelas bukan perbedaan antara buku fiksi dan buku nonfiksi?
Meskipun cerita novel, cerpen, dan dongeng merupakan cerita fiksi, namun
penulis seringkali mengadopsi peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta
tertentu.
Referensi
Darmawati,
Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional.
Jakarta: Intan Pariwara
Nonfiksi,KBBI
[Daring] Tautan: https://kbbi.web.id/nonfiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar