Senin, 16 Agustus 2021

Stoking Kesehatan Varises Kaki

 

Hellosehat Logo

Stocking Khusus Ini Bisa Mengatasi Varises, Kaki Bengkak, dan Kondisi Lainnya

Stocking Khusus Ini Bisa Mengatasi Varises, Kaki Bengkak, dan Kondisi Lainnya

Jika Anda menderita kondisi terkait pembuluh darah vena, sedang masa pemulihan lama setelah operasi, atau hanya melakukan perjalanan dengan penerbangan jarak jauh, stocking kompresi bisa membantu Anda mengatasi berbagai keluhan. Pelajari mengapa penggunaan stocking kompresi penting, bagaimana memilih yang paling sesuai, dan cara penggunaan yang tepat berikut ini.

Sebenarnya apa itu stocking kompresi?

Stocking kompresi adalah jenis kaus kaki elastis yang dirancang khusus untuk menekan kaki Anda. Tujuannya yaitu untuk menciptakan sirkulasi darah yang lancar. Stocking kompresi lebih ketat pada bagian kaki, lalu berangsur-angsur melonggar hingga betis.

Tekanan pada kaki dan pergelangan kaki membantu pembuluh darah untuk memompa darah sehingga lebih banyak darah dapat kembali ke jantung dan hanya sedikit darah yang stasis pada daerah kaki dan betis.

Oleh karena itu, stoking kompresi tidak hanya akan mengurangi pembengkakan dan sakit di kaki Anda, tetapi juga dapat membantu mencegah kondisi serius seperti pembentukan gumpalan darah.

Kapan Anda perlu memakai stocking kompresi?

Kaus kaki kompresi biasanya dianjurkan oleh dokter apabila sirkulasi darah di kaki terganggu. Umumnya yang disebabkan oleh adanya masalah terkait pembuluh darah. Jika kaki Anda terasa berat di malam hari atau Anda mengalami pembengkakan atau rasa sakit, sangat penting untuk menemui dokter untuk mencari penyebab utama dari masalah ini.

Selanjutnya, dokter akan menentukan apakah Anda perlu menggunakan stocking kompresi atau tidak. Penggunaan stocking kompresi biasanya diperlukan pada kondisi-kondisi berikut:

  • Insufisiensi vena kronis. Kondisi ini terjadi ketika katup di pembuluh darah Anda rusak sehingga tidak dapat memompa darah ke jantung dengan benar.
  • Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis atau DVT).
  • Varises, yaitu pembuluh darah vena membesar akibat terjadi gangguan katup ataupun kondisi kelemahan dinding pembuluh darah. Dikarenakan diameter yang membesar, maka tekanan normal tidak cukup untuk memompa darah untuk kembali ke jantung.
  • Spider veins. Meski tidak seberat varises, sayangnya kondisi ini bisa berkembang menjadi varises. Terapi kompresi bisa menghentikan proses ini atau setidaknya memperlambatnya.
  • Kehamilan. Pembuluh darah kaki selalu terpengaruh selama kehamilan. Sering kali wanita yang hamil mengalami pembengkakan kaki karena rahim yang membesar menekan pembuluh darah dan adanya hormon yang melebarkan pembuluh darah.
  • “Sindrom kelas ekonomi”. Sindrom ini dinamakan seperti ini terkait dengan terbatasnya gerakan kaki Anda pada penerbangan jarak jauh atau perjalanan panjang dengan kereta atau mobil. Ketika aliran darah stasis, lebih mudah terjadi pembekuan darah yang bisa berakibat serius apabila bekuan ini menuju ke paru-paru atau jantung.

Bagaimana cara memilih produk yang terbaik?

Ya, ada berbagai jenis stocking kompresi untuk masing-masing kebutuhan. Baik dari segi tekanannya (ringan hingga sangat kuat), ukuran dan panjang (setinggi lutut sampai bagian atas paha), bahan, warna, dan lainnya.

Contohnya, untuk mengatasi varises dengan gejala yang sangat ringan, Anda mungkin hanya membutuhkan jenis yang biasa setinggi lutut atau jenis kaus kaki selutut (yang berakhir tepat di atas betis, di bawah lutut).

Namun, apabila gejala Anda sudah berat, Anda mungkin akan dianjurkan untuk menggunakan stocking kompresi khusus dari toko alat kesehatan (harus dengan resep dokter) di mana dilakukan pengukuran khusus untuk Anda terlebih dahulu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mendiskusikannya dengan dokter Anda terlbih dahulu. Perlu diingat bahwa memilih jenis yang salah berpotensi mengakibatkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
Hellosehat Logo

3 Cara Alami Menghilangkan Varises di Kaki

3 Cara Alami Menghilangkan Varises di Kaki

Tanda dari seseorang mengalami varises yaitu pada bagian betis kaki terlihat seperti urat menonjol keluar berwarna biru atau ungu tua, dengan bentuk menyerupai simpul atau tali berpilin. Jika hal yang sama terjadi pada betis Anda, jangan tunggu sampai parah. Anda bisa coba cara alami untuk menghilangkan varises di kaki yang menganggu penampilan Anda.

Cara alami dan mudah untuk menghilangkan varises

Varises adalah pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena yang biasanya terjadi pada bagian kaki akibat penumpukan darah. Penumpukan darah dalam pembuluh vena terjadi akibat melemahnya atau rusaknya katup vena. Pembuluh vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.

Pada pembuluh vena, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan terjadinya arus balik darah dan penumpukan darah dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh tersebut melebar dan menimbulkan varises.

Sebenarnya menurut penelitian, varises tidak hanya rentan terjadi pada wanita saja, pria juga memiliki peluang untuk mengalami hal yang sama terutama untuk mereka yang pekerjaannya memberikan tekanan besar pada kaki. Nah, ada cara alami dan mudah yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan varises ini dari kaki Anda selamanya. Bagaimana caranya? Baca terus artikel ini.

1. Olahraga teratur

Olahraga secara teratur adalah cara yang direkomendasikan oleh Carolina Vascular Institute untuk menghilangkan varises dari betis indah Anda. Aktivitas ini merupakan cara terbaik untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah vena.

Duduk terlalu lama dengan posisi duduk yang salah atau berdiri terlalu lama tanpa banyak bergerak dapat meningkatkan risiko varises. Bila Anda terlalu lama tidak bergerak, sulit bagi pembuluh darah untuk memompa darah dengan efisien ke jantung.

Olahraga merupakan cara yang paling baik untuk membantu menyeimbangkan hormon secara alami, menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat, dan menurunkan tekanan darah. Hormon yang tidak seimbang, berat badan yang berlebihan dan tekanan darah yang tinggi adalah penyebab varises Anda bisa muncul.

Jika Anda mengalami rasa sakit saat berolahraga, mulailah secara perlahan. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan dan pendinginan.

2. Jaga berat badan

Orang yang kelebihan berat badan lebih cenderung akan mengalami varises, terutama untuk para wanita dan orang tua yang kegemukan. Kelebihan berat badan dapat memberi tekanan pada pembuluh darah lebih tinggi dan dapat menyebabkan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena pada bagian kaki.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Huffington Post, varises pada mereka yang cenderung obesitas akan lebih sulit untuk dihilangkan karena sudah melebar dan menjadi lebih meradang dan lebih besar ukurannya (dengan panjang empat atau lima sentimeter, di dalam kaki).

3. Gunakan minyak esensial untuk menghilangkan varises di kaki

Minyak esensial memiliki banyak manfaat, termasuk melancarkan aliran darah, meredakan peradangan, dan menyeimbangkan hormon. Minyak esensial yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah varises Anda adalah minyak esensial cypress, yang diperoleh dari sejenis pohon cemara dengan nama ilmiah cupressus sempervirens.

Anda bisa mencoba melakukan pijatan dengan lima tetes minyak esensial cypress pada area varises, dua kali sehari selama beberapa minggu. Lakukan pijatan dari ujung kaki mengarah ke atas.

Sebenarnya, alangkah baiknya jika Anda berusaha mencegah varises pada kaki sebelum timbul. Anda dapat menerapkan pola hidup sehat dan berkonsultasi ke dokter.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber
NEXT ARTICLE:
Hellosehat Logo

Deep Vein Thrombosis (DVT)

Pengertian|Tanda-tanda & gejala|Penyebab|Faktor-faktor risiko|Komplikasi|Obat & Pengobatan|Pengobatan di rumah
Deep Vein Thrombosis (DVT)

Pengertian

Apa itu trombosis vena dalam (DVT)?

Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah alias trombosis di pembuluh darah vena. Kondisi ini biasanya terjadi di pembuluh darah vena yang terletak jauh di dalam otot kaki.

Gumpalan menyebabkan aliran darah melambat sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan sakit. Jika gumpalan tersebut bergerak ke paru-paru, Anda berisiko mengalami emboli paru (tersumbatnya pembuluh vena di paru-paru) dan menyebabkan masalah pernapasan serius.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Trombosis vena dalam dapat terjadi pada siapa pun. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun.

Selain itu, orang-orang yang secara fisik tidak aktif, ibu hamil, atau memiliki penyakit kelainan trombosit memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Tanda dan gejala trombosis vena dalam (DVT)

Hanya sekitar setengah dari orang yang mengalami DVT memiliki tanda-tanda dan gejala. Tanda-tanda dan gejala-gejala muncul pada kaki dipengaruhi oleh gumpalan yang terdapat di dalam vena. Secara umum, tanda dan gejala trombosis vena dalam (DVT) adalah:

  • Pembengkakan kaki atau sepanjang vena di kaki
  • Nyeri di kaki, yang Anda rasakan hanya ketika berdiri atau berjalan
  • Peningkatan suhu di daerah kaki yang bengkak atau terasa sakit
  • Kemerahan atau berubahnya warna pada kulit kaki

Beberapa orang tidak menyadari adanya gumpalan pada vena dalam sampai mereka memiliki tanda-tanda dan gejala emboli paru, seperti:

  • Sesak napas tanpa sebab
  • Nyeri ketika melakukan pernapasan dalam
  • Batuk darah
  • Napas terlalu cepat dan detak jantung yang cepat

Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala dari penyumbatan pembuluh darah atau DVT, hubungi dokter Anda. Tidak hanya itu, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala emboli paru, segeralah cari perawatan medis

Penyebab

Apa penyebab DVT?

Berbagai penyebab deep vein thrombosis adalah:

  • Rusaknya lapisan dalam pembuluh darah. Luka yang disebabkan oleh faktor fisik, kimia, atau faktor biologis dapat merusak pembuluh darah. Faktor-faktor tersebut termasuk operasi, luka serius, peradangan, dan reaksi imun
  • Aliran darah melambat. Kurang beraktivitas dapat menyebabkan aliran darah lambat. Hal ini mungkin terjadi setelah operasi, jika Anda sakit dan harus berada di tempat tidur untuk waktu yang lama, atau jika Anda bepergian untuk waktu yang lama
  • Darah lebih kental atau lebih rentan untuk menggumpal dari biasanya. Beberapa kondisi genetik (diturunkan) dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, seperti penyakit gangguan trombosit jenis tertentu, atau gangguan pembekuan darah lain seperti hemofilia. Terapi hormon atau pil KB juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk mengalami kondisi ini?

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini. Semakin banyak faktor-faktor yang Anda miliki, semakin besar pula risiko Anda mengalami DVT.

Namun, penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan terkena penyakit atau kondisi kesehatan tersebut. Faktor risiko hanya dapat memperbesar peluang Anda mengalami kondisi kesehatan tertentu.

Faktor risiko yang bisa berpotensi menjadi dari DVT atau trombosis vena dalam adalah:

  • Riwayat gangguan penggumpalan darah
  • Tidur berkepanjangan, seperti tinggal di rumah sakit cukup lama, atau kelumpuhan
  • Cedera atau pembedahan
  • Kehamilan
  • Menggunakan pil KB atau terapi hormon
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Merokok
  • Kanker
  • Gagal jantung
  • Penyakit radang usus
  • Berusia di atas 60 tahun
  • Duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama

Komplikasi

Komplikasi trombosis vena dalam (DVT)

Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, trombosis vena dalam atau DVT bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih parah.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, terdapat 2 komplikasi akibat trombosis vena dalam yang mungkin terjadi:

1. Emboli paru

Emboli paru terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru tersumbat oleh gumpalan darah. Gumpalan darah tersebut biasanya berpindah dari bagian lain tubuh Anda menuju paru-paru.

Komplikasi ini dapat mengancam nyawa karena bisa memicu gejala-gejala seperti sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, dan denyut nadi bertambah cepat.

2. Sindrom postphlebitic

Sindrom postphlebitic adalah komplikasi DVT yang disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh vena. Kerusakan tersebut dapat mengurangi aliran darah pada area tubuh yang terdampak. Akibatnya, penumpukan cairan (edema) yang menimbulkan pembengkakan dapat terjadi.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Pengobatan trombosis vena dalam (DVT)

Dokter Anda akan menentukan pilihan pengobatan yang terbaik dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi deep vein thrombosis adalah:

  • Pengobatan dilakukan dengan penyuntikan langsung obat pengencer darah (heparin) untuk mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah. Heparin bisa diberikan melalui intravena atau disuntikkan di bawah kulit (subkutan).
  • Dokter juga akan meresepkan pil pengencer darah (warfarin) untuk mencegah pembesaran dan pembentukan gumpalan darah yang baru.
  • Inhibitor trombin dapat digunakan untuk mengobati penggumpalan darah jika Anda tidak dapat menggunakan heparin.
  • Jika Anda tidak dapat menggunakan pengencer darah atau pengobatan tersebut tidak bekerja dengan baik, dokter dapat merekomendasikan filter vena cava. Filter dimasukkan di dalam vena besar yang disebut vena cava. Filter menangkap gumpalan darah sebelum gumpalan tersebut bergerak ke paru-paru, sehingga dapat mencegah emboli paru. Namun, filter tidak dapat menghentikan penggumpalan darah yang baru.
  • Dokter mungkin juga merekomendasikan stoking khusus untuk mengontrol pembengkakan di kaki.

Diagnosis DVT DVT?

Untuk dapat mendiagnosis trombosis vena dalam, dokter akan bertanya tentang gejala dan melakukan pemeriksaan. Jika diduga terjadi deep vein thrombosis, dokter mungkin merekomendasikan tes lagi untuk memastikan diagnosis.

Beberapa tes yang biasanya dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis DVT adalah:

  • USG pada kaki yang bengkak atau bagian lain untuk mengukur aliran darah
  • Tes darah (D-Dimeer) mengukur zat dalam darah yang dilepaskan ketika gumpalan darah melarut. Jika tes menunjukkan kandungan tinggi substansi tersebut, Anda mungkin memiliki gumpalan darah vena dalam

Dalam kasus yang jarang terjadi ketika diagnosis dicurigai tapi USG dan tes darah tidak dapat disimpulkan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan rontgen khusus (venography) di mana pewarna disuntikkan ke pembuluh darah untuk melihat apakah ada bekuan yang menghalangi aliran darah.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi DVT?

Beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi deep vein thrombosis adalah:

  • Minum obat pengencer darah sesuai resep dokter, dan lakukan tes darah international normalized ratio (INR) secara berkala untuk memantau tingkat kekentalan darah Anda setelah rutin mengonsumsi obat.
  • Ikuti saran dokter Anda tentang menurunkan berat badan dan berolahraga lebih banyak untuk menurunkan risiko kambuhnya DVT.
  • Berjalanlah dan regangkan kaki Anda jika Anda duduk untuk waktu yang lama.
  • Hubungi dokter Anda sebelum Anda melakukan perjalanan panjang dan tanyalah dokter Anda tentang konsumsi aspirin jika Anda tidak lagi mengonsumsi warfarin.
  • Cobalah mengangkat kaki Anda saat duduk atau berbaring.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber
NEXT ARTICLE:
Hellosehat Logo

Kenali Penyebab Varises, Apa Benar Hanya Karena Berdiri Terlalu Lama?

Kenali Penyebab Varises, Apa Benar Hanya Karena Berdiri Terlalu Lama?

Tak sedikit orang yang kurang percaya diri dan malu karena memiliki varises pada tubuhnya. Varises sendiri adalah kondisi saat pembuluh darah tampak jelas dan dekat dari permukaan kulit dan mengalami pembengkakan. Bukan hanya mengganggu penampilan, varises juga dapat menimbulkan rasa nyeri dan bengkak sepanjang paha, lutut, atau mata kaki. Lalu, apa sih yang menjadi penyebab varises?

Apa penyebab varises?

Varises terjadi saat pembuluh vena atau pembuluh darah balik tidak dapat berfungsi dengan baik. Pembuluh vena memiliki katup satu arah yang mencegah aliran darah kembali ke organ, karena seharusnya darah mengalir menuju jantung.

Nah, ketika katup ini mengalami kerusakan, darah akan berkumpul pada pembuluh darah dan tidak menuju ke jantung. Pembuluh darah kemudian akan membengkak sehingga menyebabkan varises.

Varises pada kaki paling sering terjadi karena bagian tersebut adalah bagian yang paling jauh dari jantung. Alhasil, efek gravitasi membuat darah pada kaki semakin sulit naik ke atas, kembali ke jantung.

Lalu, setiap kondisi yang memberi tekanan berlebihan pada kaki atau perut dapat menjadi penyebab varises. Beberapa kondisi yang biasanya sering memberikan tekanan termasuk:

1. Usia yang bertambah

Pertambahan usia dapat menyebabkan pembuluh darah Anda kehilangan elastisitas dan akhirnya meregang. Biasanya, hal ini terjadi ketika Anda berusia lebih dari 50 tahun.

Oleh sebab itu, kondisi ini akan semakin rentan terjadi saat usia Anda bertambah. Saat itu, katup pada pembuluh darah mulai melemah, sehingga memungkinkan darah yang seharusnya menuju ke jantung malah berbalik kembali.

2. Kehamilan

Kehamilan juga bisa menjadi penyebab terjadinya varises. Ya, banyak wanita yang mulai mengeluhkan timbulnya varises saat hamil. Nyatanya, kehamilan meningkatkan volume darah pada tubuh Anda, tetapi menurunkan aliran darah dari kaki ke pinggul.

Perubahan aliran darah ini dirancang untuk mendukung janin yang sedang tumbuh dalam kandungan. Namun, efek sampingnya adalah pembuluh darah pada kaki membengkak.

Varises bisa baru muncul pertama kali saat hamil, atau bisa juga kehamilan justru memperburuk kondisi varises yang sudah ada. Janin yang semakin lama makin membesar juga dapat memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah pada area kaki.

Alhasil, kondisi tersebut bisa menjadi penyebab timbulnya varises. Varises yang terjadi selama kehamilan, umumnya membaik tanpa perawatan medis 3-12 bulan setelah melahirkan.

Berbagai kondisi yang bisa memicu varises

bahaya penggumpalan darah

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi faktor penyebab terjadinya varises. Untuk bisa mencegah terjadinya varises, Anda perlu memahami apa saja kondisi yang bisa menjadi pemicunya, seperti berikut:

1. Berdiri terlalu lama

Berdasarkan Mayo Clinic, salah satu faktor pemicu terjadinya varises adalah kebiasaan berdiri atau duduk terlalu lama. Bagaimana bisa?

Pada saat itu, darah Anda tidak akan mengalir dengan baik jika berada pada posisi yang sama terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Alhasil, risiko mengalami varises pun meningkat.

2. Jenis kelamin wanita

Percaya atau tidak, orang yang berjenis kelamin wanita memiliki risiko mengalami varises lebih tinggi daripada pria. Kondisi ini mungkin terjadi karena adanya perubahan hormonal selama mengalami kehamilan dan menopause.

Pasalnya, perubahan hormon pada wanita cenderung mengendurkan dinding vena. Selain itu, mengonsumsi pil KB juga dapat meningkatkan risiko penyebab varises pada wanita.

3. Kelebihan berat badan atau obesitas

Obesitas memang suatu masalah kesehatan yang tidak dapat Anda sepelekan. Pasalnya, kelebihan berat badan dapat menjadi sumber dari berbagai penyakit, termasuk faktor penyebab varises.

Ya, kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada pembuluh darah. Alhasil, risiko mengalami varises pun akan semakin besar.

4. Riwayat varises dalam keluarga

Jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami varises, kemungkinan Anda mengalami kondisi yang sama pun akan semakin besar. Pasalnya, kondisi ini memang menjadi salah satu faktor penyebab varises.

Sayangnya, hal ini merupakan faktor risiko yang tidak bisa Anda hindari. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan pencegahan agar bisa terhindar dari kondisi tersebut.

Tindak pencegahan agar terhindar dari varises

Sebenarnya, Anda tidak bisa sepenuhnya mencegah varises. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah demi menurunkan risiko yang ada.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Berolahraga secara rutin.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Konsumsi makanan tinggi serat.
  • Hindari penggunaan sepatu hak tinggi atau celana yang terlalu ketat.
  • Sering berganti posisi saat duduk atau berdiri.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber
NEXT ARTICLE:
Hellosehat Logo

Berapa Langkah Kaki Per Hari yang Bisa Membuat Anda Sehat?

Berapa Langkah Kaki Per Hari yang Bisa Membuat Anda Sehat?

Meskipun sering kali diabaikan sebagai bentuk olahraga, nyatanya berjalan kaki bisa membantu menambah stamina, membakar kalori berlebih, dan membuat jantung lebih sehat. Berjalan kaki adalah cara mudah dan menyenangkan untuk meningkatkan jumlah aktivitas fisik yang Anda lakukan tanpa memerlukan usaha dan energi yang berlebih.

Berapa banyak langkah per hari yang direkomendasikan untuk kesehatan?

Sebenarnya, Departemen Kesehatan dan Layanan Amerika Serikat tidak memiliki rekomendasi seberapa banyak langkah yang harus Anda lakukan per harinya. Meskipun begitu, Physical Activity Guidelines Amerika Serikat merekomendasikan agar orang dewasa melakukan 150 menit latihan aerobik per minggu dengan intensitas sedang atau 75 menit latihan aerobik per minggu dengan intensitas tinggi yang diimbangi dengan olahraga lainnya.

Untuk memenuhi rekomendasi tersebut, Anda perlu berjalan sekitar 7.000 sampai 8.000 langkah sehari.

Beberapa pakar kesehatan menyatakan bahwa jalan 10.000 langkah sehari benar-benar akan memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh Anda. Hal ini pun didukung oleh sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa wanita yang melakukan jalan 10.000 langkah sehari mampu menurunkan tekanan darah setelah 24 minggu dan meningkatkan kadar glukosa dalam tubuh mereka.

Namun berbagai lembaga kesehatan mungkin tidak merekomendasikan 10.000 langkah per hari, tapi mereka tetap menilai bahwa “berjalan” merupakan kegiatan yang berpotensi meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Jadi pada dasarnya tidak ada acuan berapa langkah per harinya yang harus Anda lakukan, hanya saja semakin banyak aktivitas yang Anda lakukan maka Anda semakin banyak pula manfaat kesehatan yang Anda dapatkan.

Bagaimana cara mengetahui sudah berapa langkah saya berjalan kaki?

Rata-rata orang bisa berjalan antara 3.000 sampai 4.000 langkah per hari – itupun bagi mereka yang memang memiliki aktivitas yang memungkinkan untuk bergerak. Untuk mengetahui berapa langkah yang sudah Anda lakukan setiap hari, Anda bisa menggunakan alat pedometer ataupun mengunduh aplikasi tersebut di ponsel. Pedometer adalah alat elektronik yang digunakan untuk menghitung langkah orang yang berjalan ataupun berlari.

Menurut American College of Sports Medicine, hitungan langkah bukanlah ukuran kualitas latihan yang akurat dan tidak boleh dijadikan patokan dari aktivitas fisik seseorang. Jadi gunanya Anda mengetahui langkah berjalan agar Anda menjadi lebih antusias dan semangat untuk melakukan aktivitas yang membuat Anda aktif bergerak seperti berjalan atau berlari. Fungsinya karena ingin meningkatkan kebugaran, mengurangi berat badan, mengubah pola hidup agar lebih aktif, serta memulihkan kesehatan atau terapi.

Bagaimana saya bisa menyesuaikan aktivitas berjalan dengan kesibukan?

Menjadikan jalan kaki sebagai aktivitas yang menyehatkan sebenarnya sangat mudah. Cobalah kiat berikut ini agar Anda bisa melangkah lebih banyak:

  • Ketika naik dan turun angkutan umum, Anda bisa berjalan dari halte menuju kantor
  • Berjalan kaki saat berbelanja ke pusat perbelanjaan
  • Mencari makan siang dengan berjalan kaki
  • Memilih naik tangga bukan lift, ataupun naik eskalator
  • Jalan santai bersama pasangan ataupun binatang peliharaan agar lebih menyenangkan
  • Rencanakan jalan-jalan yang menarik selama hari libur
  • Ikut kegiatan acara jalan santai yang sering diadakan oleh komunitas
  • Memilih berjalan kaki ketimbang naik kendaraan untuk mencapai tujuan yang sekiranya dekat

Poin terpenting adalah, jangan bosan untuk selalu meningkatkan aktivitas sehari-hari dengan selalu aktif bergerak dan diimbangi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, tetap melakukan olahraga teratur, menjaga asupan makanan, menghindari stres, berhenti merokok, minuman beralkohol dan lain sebagainya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
NEXT ARTICLE:
Hellosehat Logo
Hellosehat Logo

Berbagai Penyebab Trombosit Turun dan Cara Menaikkan Jumlahnya Normal Kembali

Berbagai Penyebab Trombosit Turun dan Cara Menaikkan Jumlahnya Normal Kembali

Pernahkah Anda terkena sakit demam berdarah, dan dokter mengatakan jumlah trombosit di dalam darah Anda menurun? Ya, demam berdarah memang salah satu di antara banyaknya kondisi yang menjadi penyebab trombosit turun. Namun, ada pula penyebab lainnya yang bisa membuat trombosit Anda menurun. Apa saja dan bagaimana cara ampuh menaikkan jumlah trombosit?

Apa saja penyebab trombosit turun?

perbedaan gejala DBD dan chikungunya

Kondisi trombosit turun dalam bahasa medis dikenal dengan trombositopenia.

Seseorang yang mengalami trombositopenia, biasanya memiliki trombosit yang tidak lebih dari 150 ribu keping per mikroliter darah.

Pada tubuh orang sehat, jumlah trombosit normal adalah antara 150 ribu hingga 450 ribu per mikroliter.

Trombosit yang diproduksi di sumsum tulang ini berperan penting dalam proses pembekuan darah sehingga orang yang mengalami trombositopenia sangat rentan mengalami perdarahan.

Secara umum, yang menjadi penyebab trombositopenia adalah sebagai berikut.

  • Sumsum tulang tidak menghasilkan cukup trombosit.
  • Sumsum tulang memproduksi trombosit dengan jumlah yang sesuai, tapi akibat kondisi tertentu tubuh menghancurkan trombosit.
  • Trombosit tertahan di dalam limpa yang membengkak, menyebabkan darah yang mengalir kekurangan trombosit.

Kombinasi kondisi di atas juga dapat menjadi penyebab dari berbagai kelainan pada trombosit.

Namun, biasanya masing-masing kondisi yang telah disebutkan sebelumnya diakibatkan oleh gangguan fungsi tubuh atau penyakit tertentu.

Berikut penjelasan mengenai masing-masing penyebab trombosit turun.

1. Produksi trombosit kurang

Sumsum tulang merupakan bagian tubuh yang terdiri dari sel induk atau sel punca, yaitu sel yang berperan dalam memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Saat sel punca ini mengalami kerusakan, sel darah merah yang dihasilkan juga ikut rusak, termasuk trombosit.

Trombosit turun karena produksinya yang tidak memadai bisa disebabkan oleh beberapa kondisi.

  • Kanker
    Beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia atau limfoma, dapat merusak sumsum tulang dan menghancurkan sel induk darah. Ditambah lagi, pengobatan yang dijalani untuk mengatasi kanker, seperti radioterapi dan kemoterapi, juga dapat memperparah kerusakan pada sel induk darah.
  • Anemia aplastik
    Penyakit anemia aplastik tergolong sangat langka. Kelainan darah ini terjadi ketika sumsum tulang tidak lagi memproduksi sel darah yang cukup. Hal tersebut dapat menjadi penyebab trombosit turun.
  • Paparan bahan kimia beracun
    Terkena paparan zat kimia berbahaya, seperti pestisida, arsenik, dan benzena, dapat menyebabkan produksi trombosit dalam sumsum tulang melambat.
  • Konsumsi obat-obatan
    Obat-obatan tertentu juga dapat memperlambat produksi trombosit dalam sumsum tulang sehingga jumlahnya turun. Beberapa obat yang dapat memengaruhi kondisi ini adalah diuretik, chloramphenicol, aspirin, dan ibuprofen.
  • Infeksi virus
    Infeksi virus juga dapat menjadi penyebab trombosit turun. Salah satunya adalah infeksi virus dengue (DENV) yang umum ditemukan pada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Selain DBD, infeksi lain seperti cacar air, gondok, rubella, dan HIV/AIDS juga mampu memicu penurunan produksi trombosit.

2. Tubuh menghancurkan trombositnya sendiri

Walaupun sudah diproduksi dalam jumlah yang normal dan cukup, terkadang tubuh bisa menghancurkan trombosit dalam darah sehingga mengakibatkan penurunan kadar trombosit.

Beberapa kondisi yang menjadi penyebab trombosit turun dalam hal ini adalah sebagai berikut.

Penyakit autoimun

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru berbalik menyerang sel-sel tubuh yang sehat, termasuk sel induk darah dalam sumsum tulang.

Pada kasus trombositopenia, sistem kekebalan tubuh akan menyerang trombosit di dalam tubuh.Contoh penyakit autoimun yang menjadi penyebab trombosit turun adalah rematik, lupus, dan immune thrombocytopenic purpura (ITP).

Obat-obatan tertentu

Terkadang, reaksi obat-obatan tertentu dapat membuat tubuh ‘bingung’ dan akhirnya menghancurkan sel-sel trombosit yang normal.

Beberapa contoh obat yang mampu menyebabkan trombosit menurun adalah quinine, antibiotik dengan kandungan sulfa, serta obat kejang seperti vancomycin dan rifampin.

Kehamilan

Kehamilan juga dapat memicu penurunan jumlah trombosit dalam tubuh. Sekitar 5% wanita yang mendekati waktu melahirkan mengalami penurunan kadar trombosit.

Namun, penyebab dari trombosit turun pada ibu hamil masih belum diketahui secara pasti.

3. Trombosit tertahan di dalam limpa

Dalam keadaan normal, sepertiga dari total trombosit akan ditampung di dalam limpa. Pembengkakan limpa akan mengakibatkan semakin banyak trombosit yang tertahan di dalamnya.

Akibatnya, darah yang beredar di dalam tubuh akan kekurangan trombosit.

Pembengkakan limpa (splenomegali) bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti sirosis atau kanker hati.

Selain itu, luka pada sumsum tulang atau myelofibrosis juga dapat menjadi penyebab limpa membengkak dan trombosit turun.

Bagaimana cara menaikkan jumlah trombosit dalam darah?

Cara menaikkan trombosit dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengonsumsi obat-obatan tertentu, menjalani prosedur medis, hingga memanfaatkan bahan-bahan alami.

Pengobatan biasanya tergantung pada apa yang menjadi penyebab di balik trombosit turun. Berikut beragam cara meningkatkan jumlah trombosit Anda.

1. Obat-obatan

Untuk menaikkan jumlah trombosit, Anda mungkin saja diminta untuk meminum obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang diberikan akan bergantung pada penyakit atau kondisi kesehatan yang sedang Anda alami.

Namun, umumnya dokter akan meresepkan obat kortikosteroid untuk memperlambat proses kerusakan trombosit.

Selain itu, apabila penyebab trombosit Anda turun adalah adanya penyakit autoimun, dokter mungkin akan meresepkan obat imunoglobulin atau rituximab agar sistem kekebalan tubuh dapat dihentikan untuk sementara.

Anda juga mungkin akan diberikan obat eltrombopag atau romiplostim sebagai cara menaikkan trombosit.

2. Transfusi darah atau trombosit

Transfusi trombosit atau keping darah adalah cara yang dilakukan hanya ketika trombosit yang turun berisiko menyebabkan perdarahan tidak normal atau kondisinya sudah cukup parah.

Pada prosedur ini, jarum akan dimasukkan ke pembuluh darah Anda. Melalui jarum tersebut, Anda akan menerima darah atau trombosit yang sehat.

3. Splenektomi

Apabila penyebab trombosit dalam darah Anda turun berkaitan dengan pembengkakan limpa, dokter mungkin akan menyarankan operasi splenektomi atau pengangkatan limpa.

Namun, prosedur ini biasanya dilakukan jika obat-obatan biasa sudah tidak bekerja lagi.

4. Konsumsi makanan penambah trombosit

Apabila penurunan trombosit yang Anda alami tergolong ringan, Anda mungkin tidak perlu menjalani pengobatan intensif.

Anda cukup mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi sebagai penambah kadar trombosit.

Membiasakan makan makanan tinggi vitamin dan mineral nyatanya merupakan cara efektif dalam membantu tubuh meningkatkan sekaligus mempertahankan jumlah trombosit tetap normal dalam darah.

Lantas, apa saja makanan yang perlu kita konsumsi untuk meningkatkan jumlah trombosit?

Jambu biji

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicines, jambu biji mampu merangsang pembentukan trombosit darah baru. Jambu biji juga kaya akan quercetin dan trombinol.

Quercetin dapat menekan perkembangan virus yang menjadi penyebab trombosit turun, sehingga diharapkan penurunan trombosit pun berkurang.

Sementara itu, trombinol mampu merangsang produksi trombosit dalam tubuh. Dengan demikian, cara ini dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit dengan pesat.

Tidak mengherankan apabila orang yang sakit demam berdarah dianjurkan untuk mengonsumsi jambu biji utuh atau jus.

Hal ini disebabkan jambu biji termasuk dalam makanan yang efektif untuk menaikkan kadar trombosit, serta berpotensi membunuh virus penyebab trombosit turun.

Daun pepaya

Daun pepaya dapat membantu menstabilkan dinding sel keping darah sehingga tidak mudah hancur oleh infeksi virus. Maka dari itu, daun pepaya juga menjadi salah satu makanan yang dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan jumlah trombosit.

Folat

Folat adalah jenis vitamin B yang direkomendasikan untuk mengatasi berbagai penyakit atau kondisi penyebab trombosit turun. Makanan yang kaya akan folat mampu meningkatkan kadar trombosit secara efektif, seperti brokoli, bayam, kol, kacang merah, hati, daun bawang, serta hati sapi.

Zat besi

Kandungan zat besi di dalam makanan Anda juga sangat penting sebagai penambah jumlah trombosit dalam darah. Zat besi berperan penting dalam produksi sel darah merah dan trombosit dalam tubuh.

Makanan kaya zat besi yang juga bisa meningkatkan kadar trombosit, antara lain kacang-kacangan, tahu, kerang, daging sapi tanpa lemak, bayam, kentang, serta dark chocolate.

Ingat, berbagai cara di atas sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan ahli gizi Anda.

Pasalnya, cara-cara untuk menaikkan trombosit perlu disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebab trombosit Anda turun.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...