Sabtu, 08 Agustus 2020

Pendidikan


Kemendikbud: Sistem Zonasi Mempercepat Pemerataan di Sektor Pendidikan   26 Juni 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali menyampaikan bahwa penerapan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan upaya mempercepat pemerataan di sektor pendidikan. Ditegaskannya, sistem zonasi bukanlah kebijakan yang terpisah dengan kebijakan yang lain dan sesuai dengan arah kebijakan pemerintah.

“Zonasi merupakan rangkaian kebijakan yang utuh, terintegrasi, dan sistemik dari upaya kita melakukan restorasi di sektor pendidikan, khususnya di sistem persekolahan. Kebijakan ini bukan merupakan kebijakan yang terlepas dari rangkaian kebijakan sebelumnya maupun yang akan datang,” disampaikan Mendikbud dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Sistem zonasi, menurut Mendikbud, merupakan bentuk penyesuaian kebijakan dari sistem rayonisasi. Rayonisasi lebih memperhatikan pada capaian siswa di bidang akademik, sementara sistem zonasi lebih menekankan pada jarak/radius antara rumah siswa dengan sekolah. Dengan demikian, maka siapa yang lebih dekat dengan sekolah lebih berhak mendapatkan layanan pendidikan dari sekolah itu.

“Seandainya masih ada seleksi, maka bukan untuk membuat rangking untuk masuk sekolah tertentu, tetapi dalam rangka seleksi penempatan. Sehingga tidak berpengaruh pada hak siswa untuk masuk ke dalam sekolah yang dekat dengan rumahnya,” jelasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menyampaikan bahwa poin satuan jarak rumah tidak diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2018 tentang PPDB. "Karena masukan dari lapangan, maka tidak memungkinkan bagi kita untuk memasukkan poin tentang jarak dalam peraturan ini. Mengingat kondisi geografis di Indonesia yang beragam," tutur Hamid.

Dilanjutkan Dirjen Hamid, hal terpenting di dalam penerapan PPDB adalah membuat anak mendapatkan layanan pendidikan yang terdekat dari rumah/tempat tinggalnya. “Apabila dalam satu zona kelebihan kuota, atau daya tampungnya tidak mencukupi, maka Dinas pendidikan wajib mencarikan sekolah. Jangan dibiarkan anak dan orang tua kesulitan mendapatkan sekolah," pesan Hamid.

Adapun beberapa tujuan dari sistem zonasi, menurut Mendikbud, di antaranya menjamin pemerataan akses layanan pendidikan bagi siswa; mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga; menghilangkan eksklusivitas dan diskriminasi di sekolah, khususnya sekolah negeri; membantu analisis perhitungan kebutuhan dan distribusi guru. Sistem zonasi juga diyakini dapat mendorong kreativitas pendidik dalam pembelajaran dengan kondisi siswa yang heterogen; dan membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan/afirmasi agar lebih tepat sasaran, baik berupa sarana prasarana sekolah, maupun peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.  

Setop Praktik Jual Beli Kursi  

Di tahun kedua penerapan sistem zonasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap agar pelaksanaan PPDB dapat mengedepankan prinsip akuntabilitas, obyektivitas, transparansi, nondiskriminatif, dan berkeadilan dalam rangka mendorong peningkatan akses layanan pendidikan.

"Jangan sampai ada praktik jual beli kursi. Dan jangan ada pungutan liar. Penerimaan siswa baru jangan dijadikan momentum untuk memungut yang macam-macam. Apalagi dijadikan alat tawar agar anak diterima di sekolah tertentu," tegas Mendikbud.

Menurut Mendikbud, semestinya masing-masing pemerintah daerah telah memiliki platform dan melakukan revisi kebijakan zonasi yang sudah dilakukan sebelumnya. "Zonasi ini melampaui wilayah administrasi. Karena itu perlu ada kerja sama antara dinas pendidikan pemerintah kabupaten/kota, maupun provinsi untuk menetapkan zona. Dengan zonasi, pemerintah daerah sejak jauh hari sudah bisa membuat perhitungan tentang alokasi dan distribusi siswa," terang Mendikbud.

Adapun dispensasi yang bisa diberikan dalam implementasi peraturan ini, menurut Mendikbud wajib diajukan terlebih dahulu secara tertulis oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota/provinsi terkait kepada Kemendikbud. Untuk kemudian mendapatkan persetujuan oleh Kemendikbud melalui unit terkait. "Mohon tidak ragu-ragu memberitakan kalau memang ada masalah atau menemukan penyimpangan kebijakan di lapangan. Karena tingkat pertanggungjawaban informasinya dapat lebih bisa diandalkan dari media yang lain," ujar Mendikbud.

Penyempurnaan Bertahap

Berdasarkan evaluasi tahun lalu, beberapa titik kabupaten/kota/provinsi tertentu belum bisa mengikuti secara penuh peraturan zonasi. Diperlukan beragam penyesuaian dalam penerapan, khususnya terkait perubahan zona. “Misalnya, terdapat kabupaten/kota yang jumlah anak sekolahnya melebihi jumlah daya tampungnya,” kata Dirjen Hamid.

Dirjen Dikdasmen menyampaikan kembali bahwa pelaksanaan PPDB dapat menggunakan metode dalam jaringan (daring)/ online maupun manual. “Namun, yang kita rekomendasikan adalah yang online untuk mencegah campur tangan yang bermacam-macam dari berbagai pihak yang mengganggu proses dan integritas PPDB," ujar Hamid Muhammad.

Terkait dengan adanya permasalahan PPDB daring, Dirjen Hamid mengimbau agar pihak pemerintah daerah dapat melakukan langkah-langkah antisipasi yang telah dibahas di dalam rapat koordinasi. "Tolong sistem online PPDB dikembangkan, disesuaikan dengan kapasitas jumlah peserta didik yang akan masuk/mendaftar. Juga diatur agar tidak mengakses secara berbarengan," pesannya.

Sistem zonasi bukan hanya ditujukan untuk PPDB maupun ujian nasional saja. Namun, penerapan zonasi dapat juga digunakan untuk dasar redistribusi dan pembinaan guru, sekaligus pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. "Sarpras di dalam zona itu bisa saja sarpras yang digunakan bersama. Begitu pula dengan pembinaan peserta didik," tutur Hamid.

Mendikbud juga menegaskan bahwa sistem zonasi juga merupakan upaya mencegah penumpukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam suatu wilayah tertentu. Dan mendorong pemerintah daerah serta peran serta masyarakat dalam pemerataan kualitas pendidikan sesuai amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (*)

Jakarta, 25 Juni 2018  
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 89/Sipres/A5.3/HM/VI/2018

Pengetahuan Agama

 √ Doa Akhir Tahun : Bacaan Arab, Latin dan Artinya Lengkap

DOA PENUTUP TAHUN atau PEMBUKA TAHUN

Perkara Haram lainnya :

Pengkhususan hari Jumat terakhir di setiap tahun dengan tambahan amalan ibadah dan ketaatan. Begitupula pengkhususan dengan dipanjatkan doa tertentu yang biasa disebut dengan *DO’A PENUTUP TAHUN* atau *DO’A PEMBUKAAN TAHUN.* Do’a tersebut dipanjatkan pada sujud terakhir atau setelah ruku’ di shalat terakhir di penghujung tahun atau shalat pertama yang ditunaikan di Tahun Baru. Atau terkadang dipanjatkan di tempat-tempat diadakannya peringatan hari Hijrah Nabi _Shalallahu ‘alaihi wa sallam_ tersebut dan disebarluaskan oleh orang-orang melalui SMS, WhatsApp, Facebook, e-mail, atau situs-situs internet.

Tidak diragukan lagi keharaman pengkhususan tersebut, karena pengkhususan itu tidak disebutkan sedikitpun tuntunannya baik dari Al-Quran maupun dari As-Sunnah an-Nabawiyah, tidak pula dilakukan oleh Salaf –utamanya para Shahabat radhiyallahu ‘anhum- tidak pula diajarkan oleh para Ulama Madzhab yang 4 atau para Ulama Ahli Fiqih dan Ahli Hadits lainnya di zaman mereka.

Jika amalan tersebut dicintai oleh Allah _Ta’ala_ dan Rasul-Nya _Shalallahu ‘alaihi wa sallam_ , atau baik bagi seorang muslim untuk melakukannya, atau dijanjikan ganjaran pahala baginya, niscaya mereka adalah orang-orang di baris terdepan dalam mengamalkan dan mendakwahkannya.

Sumber dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid


••••••••••••••••••

Whatsapp Mutiara Ilmu

Join Channel Telegram || http://bit.ly/1UlKck4

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

~~~~~~~~~~~~~~

Pelajaran Bahasa Indonesia


14 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya / Alam, Sosial ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMA Negeri 1 Atambua                       

Mata Pelajaran

: Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester

: X1/Ganjil

Materi Pokok

: Teks Eksplanasi

Alokasi Waktu

: 6 x 45 Menit (2X pertemuan)

A.    Kompetensi Inti

K1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K2

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K3

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, eksplanasial, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan eksplanasial pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

K4

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan


     Kompetensi Dasar  dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DAN IPK DARI KI 3

3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1   Mengindentifikasi struktur teks eksplanasi

3.4.2   Menelaah kebahasaan teks ekplanasi

KOMPETENSI DASAR DAN IPK DARI KI 4

4.4  Memproduksi teks eksplanasi secara lisan ataustulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan

Indikator Pencapaian Kompetensi

4.4.1  Menentukan pola pengembangan dalam menulis teks eksplanasi

4.4.2  Menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan kebahasaan


    Tujuan pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan CLIL dengan model saintifik peserta didik dapat mengindentifikasi struktur teks eksplanasi, menelaah kebahasaan teks ekplanasi, menentukan pola pengembangan dalam menulis teks eksplanasi, dan menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan kebahasaan dengan rasa ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama proses pembelajaran..

D.    Materi

Skematik Eksplanasi

·      General Statement

·      Sequence of explanations

·      Closing


E.     Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1.      Pendekatan                : Saintifik

2.      Model Pembelajaran : 

3.      Metode                      : diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan


G.    Media/Alat, dan Bahan Sumber Belajar

1.      Media/Alat    : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD

2.      Sumber Belajar :

a.     Suherli, dkk. 2017. I Revisi  

b.    Suherli, dkk. I Revisi  

c.     Kosasih, E. 2014. 

Atambua, Juli 2019

Mengetahui,

 Kepala SMA Negeri 1 Atambua                            Guru Mata Pelajaran, 

 

 

 

Drs. Marianus Antoni                                             Muh Hasyim, S.Pd.

NIP 19620305 199412 1 001                                    NIP 19690207 199802 1 003




RINGKASAN MATERI

LAMPIRAN: MATERI TEKS EKSPLANASI

Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

1.      Identifikasi fenomena

Mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.

2.      Penggambaran rangkaian kejadian

Memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas 

a.     Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘bagaimana’ akan melahirkan uraian yang tersusun  secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.

b.  Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘mengapa’ akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.

3.      Ulasan 

Skematik Eksplanasi

  1. General Statement, Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan proses keberadaannya keberadaannya, proses terjadinya terjadinya, proses terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca detailnya.
  2. Sequence of explanations, Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan, proses terjadinya. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan how, yang jawabannya berupa statemen atau declarative sentence. Penggunaan sequence markers sangat dimungkinkan mengingat proses perlu dijelaskan bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.
  3. Closing, Berisikan kesimpulan atau statemen tentang topik/proses yang dijelaskan.

Menulis teks eksplana si merupakan sebuah komponen yang dibelajarakan dalam suatu kegiatan belajara mengajar. Kegiatan menulis teks ini merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa mengenai teks tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi siswa mengenai teks  ini, baik isi, struktur, maupun kebahasaan yang terdapat dalam 

            Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori factual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif.

            Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.

a.       Konjungsi kausalitas, antara lain, 

b.      Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti 

Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

 15+ Contoh Teks Eksplanasi Singkat dalam Berbagai Kasus (Lengkap)

Wajib menjawab

1. Amatilah gambar di atas lalu jelaskanlah apa yang terjadi!

19+ Contoh Teks Eksplanasi Lengkap Beserta Strukturnya | HelferPhoto

2. Amatilah gambar di atas lalu tulislah teks eksplanasinya!

SOAL TEKS EKSPLANASI 

KUMPULAN SOAL TEKS EKSPLANASI
1. Bacalah teks berikut.
Arus urbanisasi yang kian meningkat perlu mendapat perhatian yang serius dari aparat pemerintah. Oleh sebab itu, diharapkan seluruh masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi guna menekan arus urbanisasi yang kian meningkat. Berbagai masalah kini bermunculan akibat arus urbanisasi yang sulit dihentikan. 
Kota-kota semakin padat. Secara otomatis tempat tinggal menjadi kurang memadai. Lapangan kerja menjadi berkurang sehingga tidak mustahil bila banyak terjadi kasus kriminalitas demi sesuap nasi. Kesehatan menjadi menurun karena lingkungan yang kumuh, dan semakin banyaknya pencemaran. Hal-hal semacam itu tentunya sangat mengganggu jalannya pembangunan. 
Berikut ini adalah kesimpulan dari informasi yang disajikan pada paragraf di atas, kecuali ....
(A) Arus Urbanisasi mengakibatkan lapangan kerja di kota menjadi berkurang. 
(B) Urbanisasi menyebabkan padatnya penduduk. 
(C) Pemerintah sangat memperhatikan arus urbanisasi yang kian meningkat. 
(D) Banyaknya kasus kriminalitas juga diakibatkan tingginya urbanisasi. 
(E) Padatnya penduduk kota lingkungan menjadi kumuh dan kesehatan masyarakat menurun. 

Bacalah kutipan teks eksplanasi  berikut ini untuk menjawab soal nomor 2 s.d. 5 !  

(1) Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). (2) Banjir terjadi karena alam dan tindakan manusia. (3) Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. (4) Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. (5) Baik banjir yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia, perlu diwaspadai dan diatasi. 
2. Pernyataan umum dalam paragraf di atas terletak  pada kalimat nomor ... .
            A.1        B.  2                   C.  3                        D.  4                                   E.   5
3. Urutan peristiwa sebab akibat dalam paragraf  tersebut   adalah ... .
      A. 1, 2, 3         B.  1, 3, 5                 C.    3, 4, 5        D.    2, 3, 5              E. 2, 3, 4
4. Jenis kalimat yang digunakan dalam kalimat nomor 1 paragraf di  atas adalah ... .
A. kalimat definisi      
B. kalimat interogatif  
C. kalimat imperatif  
D. kalimat kompleks   
E. kalimat deskriptif


5. Ciri bahasa yang dipakai dalam kalimat (5) dalam teks paragraf di atas adalah ... .
A.  Menggunakan istilah asing dan berupa klausa simpleks
B.  Menggunakan konjungsi dan verba relasional
C.  Menggunakan verba material dan berupa kalimat definisi
D.  Menggunakan konjungsi sebab akibat dan berupa klausa kompleks
E.  Menggunakan verba relasional dan istilah asing


6. Bacalah teks berikut.
Gempa es adalah  gempa yang terjadi di daerah Antartika akibat adanya gletser. Seorang peneliti mempelajari bagaimana gletser membuat gempa es di Antartika. Gempa es tersebut disebabkan oleh gravitasi dan gelombang pasang-surut. Gaya gravitasi menyebabkan aliran Es Whilans tertarik. Tarikan gaya gravitasi menimbulkan daratan es pecah dengan lebar sekitar 96.5 km dan panjang sekitar 482 km ke arah Laut Ross. Gelombang dan pasang mendorong lempeng Es Ross, menghantam gletser yang turun. Gletser terhenti. Saat gelombang surut, es tiba-tiba maju dengan gerakan yang setara dengan gempa berkekuatan 7 pada skala Richter.
Teks di atas memiliki struktur….
A  .Pernyataan umum ^ aspek yang dilaporkan 
B. Tujuan ^ langkah-langkah
C. Orientasi ^ krisis ^ reaksi ^ koda
D. Pernyataan umum ^ urutan sebab-akibat
E. Pernyataan umum ^ argumentasi ^ reorientasi
7. Gunung es terbuat dari kumpulan es air tawar yang terbawa ke laut karena adanya pecahan gletser, atau ketika potongan es terpisah dari lapisan es yang mengapung. Sebagian kecil es mengapung di antara air laut yang asin, sedangkan bagian yang tebal tidak terlihat di bawahnya. Gunung es berasal dari daratan. Oleh karena itu, gunung es mengandung batuan besar maupun kecil yang terbawa gletser atau lapisan es dari batuan padat. Batuan itu menyebabkan gunung es menjadi berat sehingga melesap lebih dalam di laut. 
Topik teks di atas adalah….
A. Fenomena gunung es
B. Proses terjadinya gunung es
C. Pecahan gletser
D. Air tawar membantu terjadinya es
E. Gunung es tidak terlihat dari atas

8. Perhatikan langkah membuat teks eksplanasi Berikut.
1. Menentukan topik   3. Membuat kerangka karangan
2. Menyusun tulisan    4. Menyunting tulisan
Langkah-langkah yang tepat untuk membuat teks eksplanasi adalah….
 A. 1-2-3-4                  B. 4-3-1-2            C. 1-3-2-4               D. 2-3- 4-1       E.  2-3-1-4

9. Kalimat pernyataan umum yang tepat untuk teks eksplanasi tentang kekeringan yaitu….
A. Bencana kekeringan sudah terjadi di mana  mana.
B. Kekeringan menyebabkan kebakaran.
C. Kekeringan diakibatkan ketiadaannya air dalam waktu yang lama
D. Cuaca yang kering sangat buruk untuk kesehatan.
E. Kekeringan merupakan salah satu fenomena alam ketika musim kering terjadi dalam waktu  yang cukup lama.
10. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Banjir disebabkan oleh alam dan manusia.
2. Curah hujan merupakan faktor dari alam.
3. Perubahan tata guna lahan merupakan faktor manusia.
4. Erosi dan kerusakan bangunan merupakan faktor dari manusia.
Pernyataan di atas yang benar adalah ….
A. 1,2,3           B. 1 dan 3       C. 2 dan 4       D. 4 saja             E. 1,2,3,4      
Pilihlah jawaban yang paling benar!
(Cuplikan di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 11‑13)
(1) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa bersejarah. (2) Peristiwa tersebut tidak hanya penting diketahui oleh rakyat Indonesia sendiri, tetapi juga harus diumumkan ke seluruh penjuru dunia. (3) Oleh karena itu, beberapa saat setelah proklamasi itu dibacakan oleh Soekarno-Hatta, berbagai usaha dilakukan oleh para pejuang.
11. Cuplikan di atas mengenalkan fenomena ....
A. peristiwa proklamasi sebagai peristiwa bersejarah
B. bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka
C. pentingnya dunia mengenal peristiwa proklamasi
D. Soekarno Hatta sebagai tokoh proklamator Indonesia
E. para pejuang berhasil memrpoklamasikan kemerdekaan Indonesia

12. Paragraf di atas disusun dengan pola ….
A. kausalitas                          D. kronologis
B. generalisasi                                     E. komparasi
C. spesialisasi

13. Kalimat yang menggunakan keterangan waktu dan konjungsi penyebaban dalam cuplikan di atas dinyatakan dengan nomor ….
A. (1)                                       D. (1) dan (2)
B. (2)                                       E. (2) dan (3)
C. (3)

(Cuplikan teks di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 14‑15)
Presiden Sukarno beserta rombongan memasuki lapangan . Presiden melakukan pidato dan bendera Merah Putih pun dikibarkan. Untuk menghindari insiden dengan tentara Jepang, Bung Karno hanya menyampaikan sedikit pesan kepada rakyat agar tetap percaya kepada pimpinan. Masyarakat kembali ke tempat mereka masing-masing dengan tertib dan tenang.
14. Teks di atas menjelaskan peristiwa ….
A. Pidato Presiden Sukarno di lapangan
B. penyambutan Presiden Sukarno
C. perlawanan rakyat terhadap Jepang
D. ketertiban dan ketenangan masyarakat
E. hubungan baik pemimpin dengan rakyatnya

15. Keterangan cara dinyatakan dalam kalimat ….
A. pertama                              D. keempat
B. kedua                                  E. pertama dan keempat
C. ketiga
16. Berikut ini yang tidak termasuk kalimat yang menggunakan keterangan waktu ...
A. Pada usia dua minggu, embrio manusia merupakan sebuah cakram pipih.
B. Pada bulan ketiga, bentuk manusia telah terwujud.
C. Pada tahap ini, embrio disebut fetus.
D. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul.
E. Lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan keriput pada kulit.

(Kedua cuplikan di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 17‑18)
Teks I
Masuknya pengaruh India ke Indonesia diketahui sejak abad ke-4 Masehi, yaitu dengan ditemukannya tulisan (prasasti) di Kalimantan Timur. Prasasti-prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan huruf Palawa. Tradisi tulis-menulis itu tentunya membutuhkan pengetahuan tinggi dan pada waktu itu kebiasaan tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Kaum Brahmana merupakan kasta atau golongan yang tertinggi di kalangan orang-orang Hindu.
Teks II
Pengaruh dari pemakaian NAPZA sangat berbeda untuk setiap orang. Hal tersebut tergantung berapa banyak yang ia gunakan, cara pemakaian, kondisi badan, serta faktor lainnya. Adapun pengaruh jangka pendek yang ditimbulkannya adalah sebagai berikut.
17. Perbedaan kedua cuplikan teks di atas adalah ….
A. teks I prosedural kompleks, Teks II eksplanasi kompleks
B. teks I berpola kronologis, teks II berpola kausalitas
C. teks I bertema sejarah, teks II bertema kesehatan
D. teks I menggunakan keterangan cara, teks II menggunakan keterangan waktu
E. teks I menggunakan konjungsi, teks II tidak menggunakan konjungsi

18. Persamaan kedua cuplikan teks tersebut adalah ....
A. sama-sama berkategori genre faktual
B. sama-sama berpola kronologis
C. sama-sama menjelaskan suatu proses
D. sama-sama merupakan bagian dari teks eksplanasi
E. sama-sama menggunakan kata ganti persona

(Cuplikan di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 19‑20)
Penggunaan yang dimulai dengan coba-coba kemudian menjadi ketergantungan (adiksi) baik fsik (bila tidak dipenuhi timbul rasa sakit) maupun psikis (rasa rindu yang dalam untuk menggunakannya) mengakibatkan overdosis dan terjadinya gejala putus obat pada penghentian penggunaan. Terjadinya ketergantungan melalui proses, pada awalnya menggunakan kembali untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
19. Persamaan teks di atas dengan cerpen adalah ....
A. sama-sama memiliki tema
B. sama-sama memiliki latar
C. sama-sama memiliki jalan cerita
D. sama-sama menggunakan sudut pandang
E. sama-sama menggunakan fakta

20. Konjungsi yang bermakna kronologis dinyatakan dengan kata ….
A. yang 

B. pada
C. kemudian 
D. untuk
E. maupun
Soal Uraian
1. Setiap teks memiliki struktur yang berbeda dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksplanasi!
2. Peristiwa banjir merupakan salah satu peritiwa alam. Susunlah teks eksplanasi bertema banjir. Kembangkan tulisanmu dengan menggunakan pola sebab akibat atau hubungan kausalitas.
3. Analislah kebahasaan teks eksplanasi yang telah Anda buat yang meliputi kata teknis, kata bermakna denotatif, kata kerja pasif, dan kata penghubung dan kausalitas.

Pelajaran Bahasa Indonesia Bab 3

5 Keistimewaan Umat Muslim

  5 Keistimewaan Umat Muslim oleh Muh. Hasyim Pada hakikatnya Allah swt menguji keimanan itu sendiri kepada setiap orang muslim agar mereka ...