RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Sekolah |
: SMA NEGERI 1 ATAMBUA |
Mata
Pelajaran |
: Bahasa
Indonesia |
Kelas/Semester |
: X1/Ganjil |
Materi Pokok |
: Cerita
pendek |
Alokasi Waktu |
: 4 x 45
Menit (2X pertemuan) |
A. Kompetensi Inti
K1 |
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. |
K2 |
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia. |
K3 |
Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, cerita
pendekal, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan cerita pendekal
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah |
K4 |
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan |
B. Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR DAN IPK DARI KI 3 |
|
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca |
Indikator
Pencapaian Kompetensi 3.8.1 Memahami informasi tentang nilai-nilai kehidupan dalam
teks cerita pendek 3.8.2 Menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek |
KOMPETENSI DASAR DAN IPK DARI KI 4 |
|
4.8
Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita
pendek |
Indikator
Pencapaian Kompetensi 4.8.1 Menentukan
nilai kehidupan dalam teks cerita pendek 4.8.2 Mendemonstrasikan
nilai kehidupan dalam teks kehidupan |
C. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan
pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan CLIL dengan model saintifik peserta didik
dapat memahami informasi
tentang nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita pendek, menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerita
pendek,menentukan nilai kehidupan dalam teks cerita pendek, dan mendemonstrasikan
nilai kehidupan dalam teks kehidupan
D. Materi
Pengertian Cerpen
Cerita pendek (cerpen)
adalah cerita fiksi yang menurut wujud
fisiknya berbentuk pendek.
E. Pendekatan, Metode dan
Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran
: Active Learning
3. Metode :
diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
G. Media/Alat, dan Bahan Sumber Belajar
1. Media/Alat : Lembar Kerja, Papan
Tulis/White Board, LCD
2. Sumber
Belajar :
a. Suherli, dkk. 2017. Buku
Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
b. Suherli, dkk. Buku
Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
c. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis
Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Atambua, Juli 2019
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Atambua Guru
Mata Pelajaran,
Drs. Marianus Antoni Muh Hasyim, S.Pd.
NIP 19620305 199412 1 001 NIP
19690207 199802 1 003
wajib menjawab
1. Cermatilah gambar di atas lalu buatlah cerpennya!
LAMPIRAN: MATERI CERITA PENDEK
Pengertian Cerpen
Cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang
menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita
memang relatif. Namun, pada umumnya cerpen merupakan cerita yang habis dibaca
sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500-5000 kata.
Oleh karena itu, cerpen sering diungkapkan dengan cerita yang dapat dibaca
dalam sekali duduk. Cerita pendek juga umumnya bertema sederhana. Jumlah
tokohnya terbatas. Jalan ceritanya sederhana dan latarnya meliputi ruang
lingkup yang terbatas.
Fungsi Cerita Pendek
Cerita pendek termasuk ke dalam genre cerita atau
naratif fiksional, seperti halnya anekdot. Keberadaannya lebih pada kepentingan
memberi kesenangan untuk para pembacanya. Meski demikian, cerita pendek juga
tidak terlepas dari kehadiran nilai-nilai tertentu di balik kisah yang mungkin
mengharukan, meninabobokan, mencemaskan, dan yang lainnya itu. Sebuah cerpen
sering kali mengandung hikmah atau nilai yang bisa kita petik di balik perilaku
tokoh ataupun di antara kejadian-kejadiannya. Hal ini karena cerpen tidak lepas
dari nilai-nilai agama, budaya, sosial, ataupun moral.
1) Nilai-nilai agama
berkaitan dengan perilaku benar atau salah dalam menjalankan aturan-aturan
Tuhan.
2) Nilai-nilai budaya
berkaitan dengan pemikiran , kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.
3) Nilai-nilai sosial
berkaitan dengan tata laku hubungan antara sesame manusia (kemasyarakatan).
4) Nilai-nilai moral
berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia
dan masyarakatnya.
Memaknai atau menggali nilai-nilai tersebut
kadang-kadang tidak mudah. Kita perlu meresapi bagian demi bagian ceritanya
secara lebih intensif, tidak sekadar menikmatinya sebagai sarana penghibur
diri.
Fungsi cerita pendek, yaitu : (1) menulis
cerpen akan membantu menemukan siapa diri kita; (2) menulis cerpen akan
membantu menumbuhkan rasa percaya diri; (3) dapat mengenal pendapat diri
sendiri yang ada dalam tulisan; (4) menjadi seorang yang selalu maju; (5) menulis
cerpen akan membantu meningkatkan kreativitas dan ilmu pengetahuan; (2) dapat
berbagi pengalaman dengan orang lain, dan; (7) membantu menyalurkan emosi.
Soal Cerpen
(Cuplikan di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1‑2)!
- Cuplikan tersebut termasuk ke
dalam ....
a.
abstrak
b.
orientasi
c.
komplikasi
d.
evaluasi
e.
resolusi
- Contoh kata yang menunjukkan
penggambaran sifat ....
a.
berpikir
b.
tikus kebun
c.
kosong
d.
hitam legam
e.
masuk rumah
- Cuplikan tersebut merupakan
suatu komplikasi karena ....
a.
memperkenalkan karakter tokoh
b.
menceritakan tentang siapa dan kapan akan
terjadinya masalah
c.
sedang menggambarkan adanya masalah yang
dialami tokoh
d.
mengandung komentar atas masalah yang dialami
tokoh utama
e.
mulai adanya peleraian atas masalah oleh tokoh
utama
- Cuplikan tersebut disusun
dengan urutan waktu yang ditandai oleh penggunaan konjungsi ....
a.
sejak itu
b.
malam hari
c.
sehingga
d.
tak akan
e.
tak akan
- Cuplikan tersebut lebih tepat
disebut ....
a.
pengenalan cerita
b.
puncak konflik
c.
pengungkapan peristiwa
d.
penyelesaian
e.
menuju
konflik
- Contoh kunjungsi dalam cuplikan
tersebut ....
a.
kalau
b.
namun
c.
harus
d.
tapi
e.
Lalu
- Cuplikan tersebut merupakan
bagian dari tahapan alur ....
a.
Penyelesaian
b.
puncak konflik
c.
pengenalan
cerita
d.
pengungkapan peristiwa
e.
menuju konflik
- Cuplikan cerita di atas disusun
dengan pola ....
a.
kausalitas
b.
komparasi
c.
kronologis
d.
spesialisasi
e.
spasial
- Konflik yang tergambar dalam
kutipan cerpen tersebut adalah tentang ....
a.
kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya
b.
ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan
realitas
c.
panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan
kata mbah dan mas
d.
kakek
dan Kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas
e.
tokoh
Kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda
- Koda yang sesuai dengan
cuplikan cerita itu adalah ....
a.
Pak Tua akhirnya menyadari akan kekeliruannya
b.
Akhirnya mereka berjabat tangan sambil
tersenyum
c.
Perselisihan kembali terjadi setelah itu
d.
Mereka
tetap berselisih sambil mempertahanakan pendapat masing-masing
e.
Percekcokan itu tidak akan terjadi apabila
mereka saling menghargai
- Amanat yang tersirat dalam
penggalan cerpen di atas adalah ....
a.
kita
harus memilih-milih tukang becak
b.
kita harus memahami keadaan tukang becak
c.
kita harus pandai menawar ongkos becak
d.
jangan memberi hati kepada tukang becak
e.
sebaiknya tukang becak harus tahu diri
- Tokoh aku berwatak ….
a.
Individualis
b.
Mandiri
c.
angkuh
d.
percaya diri
e.
egois
- Latar belakang budaya yang terkandung
pada penggalan cerita terjemahan di atas adalah ....
a.
ketaatan
b.
ketekunan
c.
keramahtamahan
d.
kesetiaan
e.
kedisiplinan
- Cuplikan di atas disusun secara
kronologis yang ditandai oleh konjungsi ....
a.
ataupun
b.
selanjutnya
c.
yang
d.
Dengan
e.
ke dalam
- Persamaan kedua cuplikan cerita
di atas adalah ....
a.
tokoh berwatak humoris
b.
berlatar sekolah
c.
bertema percintaan
d.
sudut pandang orang pertama
e.
berbahasa Indonesia yang baik dan benar
- Perbedaan yang tampak pada
cuplikan di atas ....
a.
cuplikan I menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku utama, cuplikan II menggunakan sudut pandang orang pertama
pelaku sampingan
b.
cuplikan I menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan sudut pandang orang ketiga
serba tahu
c.
cuplikan I menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan sudut pandang orang ketiga
sebagai pengamat
d.
cuplikan I menggunakan sudut pandang orang
ketiga serba tahu, cuplikan II menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku
utama
e.
cuplikan I mengunakan sudut pandang orang
pertama pelaku sampingan, cuplikan II menggunakan sudut pandang orang petama
pelakau utama
Teks
Melihat Kardi
kepayahan, lelaki di geladak itu, Salim, dengan tangkas meloncat ke arah Kardi
dan mengambil alih keranjang-keranjang yang dibawanya. Setumpuk keranjang yang
kokoh itu memang terasa berat karena basah. Sampai di dinding perahu tubuh
Kardi sudah hampir lunglai. Salim melemparkan tumpukan keranjang itu ke geladak
lalu dengan kedua tangannya yang kekar dia mengangkat tubuhnya dan meloncat ke
geladak. Kardi sudah tidak kuat mengangkat tubuhnya sendiri. Salim kembali
membantunya, menarik tangan Kardi sampai berhasil naik ke geladak.
- Pengalaman sehari-hari yang
berkaitan dengan cuplikan cerita di atas adalah ….
a.
ketika melaut bersama sahabat
b.
kehidupan di laut lepas
c.
Fungsi keranjang bagi seorang nelayan
d.
Suka duka menjadi seorang nelayan
e.
Pershabatan dua anak manusia
Teks
Gadis (1) itu semakin
beringas. Kepala yang dijambaknya (2) sampai tertunduk-tunduk. Seisi kelas
riuh. Susah payah aku melerai (3) mereka. Suasana semakin gaduh saat Rina mulai
menangis. Cepat kutarik (4) tubuh si gadis menjauh. Tapi (5) itu hanya membuat
si pemilik rambut yang dijambaknya semakin mengaduh kesakitan.
- Bentukan kata yang tidak baku
ditandai dengan nomor ….
a.
(1)
b.
(4)
c.
(2)
d.
(5)
e.
(3)
- Kalimat yang dimaksud ditandai
dengan nomor ….
a.
(1)
b.
(4)
c.
(2)
d.
(2, 4)
e.
(3)
Teks
Lalu ia sudah sampai
di sana ketika tembakan berhenti. Ia nekad berjongkok dan melihat darah
meleleh-leleh pada lengan baju kiri Amir. Di kawasan pundak. Amir menyeringai
dan wajahnya tampak seperti kain kafan. Ia sedang bergelut dengan rasa
menggigit-gigit di bahu kiri dan kegembiraan karena sahabat karibnya telah
datang. Betapa besar arti seorang sababat ketika ia sedang dibutuhkan! Di
depannya Amir tidak mau merintik.
- Cuplikan di atas dapat
diceritakan kembali ke dalam sebuah kalimat, yakni ....
a.
Amir kepayahan
b.
Sahabat sangat penting pada saat menderita
c.
Peperangan selalu memakan korban
d. Perlu saling menolong dalam kondisi kesusahan
e. Seorang korban menanti pertolongan sahabatnya