RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMA
Negeri 1 Atambua
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Struktur
teks eksposisi
Alokasi Waktu : 2Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit
A.
Kompetensi
Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi
Dasar
1.
2.
3.
1.
2.
3.
3.1.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
4.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4. Mengonstruksikan
teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.
2.
3.
3.1.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.4.1. Mendefinisikan
tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis (pendapat tentang suatu
permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk menguatkan tesis); dan
pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan kalimat verbal (aktif
transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi dan induksi
3.4.2. Mengidentifikasikan
tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis (pendapat tentang suatu
permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk menguatkan tesis); dan
pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan kalimat verbal (aktif
transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi dan induksi
3.4.3. Mendeskripsikan
tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis (pendapat tentang suatu
permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk menguatkan tesis); dan
pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan kalimat verbal (aktif
transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi dan induksi
3.4.4. Mengklasifikasikan
tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis (pendapat tentang suatu
permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk menguatkan tesis); dan
pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan kalimat verbal (aktif
transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi dan induksi
3.4.5. Menemukan data dan
informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis (pendapat tentang
suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk menguatkan
tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan kalimat verbal
(aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi dan induksi
3.4.6. Mengeksprolasi
temuan data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
3.4.7. Menggali struktur
dan aspek kebahasaan dalamteks eksposisi yang dibaca
3.4.8. Menyusun kembali
teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur, dan kebahasaan
3.4.9. Mentabulasikan hasil
eksprolasi data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
3.4.10. Menganalisis
tabulasi data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
3.4.11. Menguraikan hasil
analisa data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
3.4.12. Mengasosiasikan
uraian data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
3.4.13. Menyimpulkan hasil
asosiasi data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
4.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.4.1. Memverifikasi
kesimpulan data dan informasi tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
4.4.2. Mempresentasikan
hasil verifikasi data tentang Struktur teks eksposisi: pernyataan tesis
(pendapat tentang suatu permasalahan); argumen (data, fakta, dan pendapat untuk
menguatkan tesis); dan pernyataan ulang. Kebahasaan: kalimat nominal dan
kalimat verbal (aktif transitif dan aktif intransitif) Pola penalaran: deduksi
dan induksi
4.4.3. Mempresentasikan,
menanggapi, dan merevisi teks eksposisi
yang telah disusun
D.
Materi
pembelajaran
Isi teks eksposisi:
· pernyataan
tesis;
· argumen;
· pernyataan
ulang; dan
· kebahasaan.
Struktur teks
eksposisi:
· pernyataan
tesis (pendapat tentang suatu permasalahan);
· argumen (data,
fakta, danpendapat untuk menguatkan tesis); dan
· pernyataan
ulang.*
Kebahasaan:
· kalimat nominal
dan
· kalimat verbal
(aktif transitif dan aktif intransitif)
Pola penalaran:
· deduksi dan
· induksi
Fakta :
teks eksposisi
Konsep :
pernyataan
tesis; argumen; pernyataan ulang
Prinsip : kebahasaan : kalimat nominal dan
kalimat verbal
Prosedur :
Pola penalaran :
deduksi dan induksi
URAIAN PEMBELAJARAN
A. Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya.
Arti Istilah
- Teks Eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasan logis.
- Tesis: pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan
- Argumen: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
- Rekomendasi: saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan)
B. Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.
Contoh Teks Ekposisi dan Analisis Struktur Teks Eksposisi
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di Negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian.
Tesis/ Pernyataan Pendapat | Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. |
Argumentasi | Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. |
Argumentasi | Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. |
Argumentasi | Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. |
Argumentasi | Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam. |
Argumentasi | Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. |
Penegasan Ulang dan rekomendsi | Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. |
C. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi
1. Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
Contoh
a. polusi: pencemaran
b. habitat a. Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat. b. Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli. c. Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi.
2. Banyak menggunakan kata sifat.
Contoh
Serius: a. Sungguh-sungguh; b. gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi)
3. Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
Kata Bentukan | Jenis | Imbuhan | Kata Dasar | Jenis |
penipisan | nomina | pe(N)-an | tipis | adjektiva |
4. Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi
Contoh
No | Kalimat | Jenis Kalimat Verbal |
1. | Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. | Kalimat aktif transitif |
2. | Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. | Kalimat aktif transitif |
3. | Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. | Kalimat aktif intransitif |
4. | Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. | Kalimat aktif intransitif |
D. Menyusun Teks Eksposisi
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi adalah teks yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan khalayak.Teks eksposisi banyak menggunakan fakta dan argumentasi-argumentasi berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya.
Luasnya wawasan, kuatnya pendirian, serta keyakinan akan kebenaran atas topik yang akan kita kemukakan sangatlah utama dalam teks eksposisi. Kita harus menyiapkan berbagai sumber untuk bisa mengembangkan topik yang dipilih secara mendalam. Dengan demikian, khalayak diharapkan dapat memperoleh pencerahan, keyakinan, bahkan dapat terbujuk untuk melakukan
sesuatu yang kita harapkan dalam teks tersebut.
Berdasarkan hal itu, langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.- Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
Contoh:
a. kehidupan anak-anak jalanan di ibu kota besar;
b. perubahan perilaku masyarakat pedesaan oleh faktor media massa;
c. pendidikan bagi anak-anak terlantar;
d. perkawinan beda agama;
e. ragam bahasa anak baru gede;
f. sastra lisan dari kawasan Indonesia timur;
g. pemilihan kepala daerah secara langsung atau melalui perwakilan.- Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet. Data itu dapat diperoleh melalui pengamatan ke lapangan atau dengan melakukan wawancara. Misalnya, untuk menulis teks bertopik kehidupan anak-anak jalanan. Kita harus (1) membaca-baca buku, artikel, berita tentang kondisi dan karakteristik anak-anak jalanan; (2) mengobservasi/penelitian terhadap perilaku anak-anak jalanan; atau (3) melakukan wawancara dengan pihak pemerintah, warga masyarakat, atau bahkan dengan para anak jalanan itu sendiri.
- Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup tesis, argumen, dan penegasan (kesimpulan). Langkah ini penting agar tulisan kita itu tersusun secara lebih sistematis, lengkap, dan tidak tumpang tindih.
- Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat. Argumentasi dan fakta yang telah dikumpulkan, kita masukkan ke dalam tulisan itu secara padu sehingga teks itu bisa meyakinkan khalayak.
Rujukan
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Atambua, Juli 2020/2021
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Atambua Guru Mata Pelajaran,
Drs. Marianus Antoni Muh Hasyim, S.Pd.
NIP 19620305 199412 1 001 NIP 19690207 199802 1 003
SOAL URAIAN TEKS EKSPOSISI
1. Setiap teks memiliki struktur yang berbeda dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksposisi!
2. Permasalahan lingkungan sangat beragam dan kompleks. Tulislah teks eksposisi bertema permasalahan lingkungan.
3. Analislah kebahasaan teks eksposisi yang telah Anda buat yang meliputi kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba.
SOAL PILIHAN GANDA TEKS EKSPOSISI
1. Padatnya jadwal pelajaran di sekolah menyebabkan aktivitas siswa untuk belajar tari tradisional di luar jam sekolah semakin sulit. Meski demikian, tari Remo, salah satu ikon produk seni dan budaya Jawa Timur, masih diminati anak-anak untuk belajar tari Remo, “kata Dini Ariati, pemimpin sanggar tari Remo, “Laboratorium Remo” di sela-sela pembukaan Festival Budaya di Surabaya, Kamis (31/5).
Judul yang tepat untuk wacana eksposisi di atas adalah….
A. Tari Remo Masih Diminati Anak-anak
B. Tari Remo sebagai Seni Budaya Jawa Timur
C. Festival Budaya di Surabaya
D. Ikon Budaya Jawa Timur
E. Belajar Tari Remo
2. Perhatikan teks eksposisi berikut!\
Buku sejarah banyak yang mencatat bahwa Perang Dunia II dimulai karena Jerman menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939. Sumber-sumber konvensional menyalahkan pihak Jerman yang memulai perang yang paling mematikan sepanjang sejarah ini. Akan tetapi, tahukah Anda jika Jerman hanya melindungi warganya dari penyiksaan yang dilakukan warga Polandia pada bulan April tahun 1939. Kita dan dunia bahkan tidak tahu bahwa ada laporan yang menceritakan terjadi penganiayaan warga Jerman di perbatasan Danzig tanggal 13 April tahun yang sama. Ada banyak laporan penganiayaan, pengusiran, dan pembunuhan terhadap warga Jerman di seluruh wilayah Polandia. Data-data tersebut membuat saya berkesimpulan bahwa Jerman melancarkan serangan hanya untuk melindungi warga dan mengamankan wilayah mereka.
Pronomina yang digunakan dalam teks di atas adalah sebagai berikut, kecuali….
A. Anda B. saya C. mereka D. kita E. warga
3. Di bawah ini kalimat yang mampu digunakan sebagai tesis dalam teks eksposisi adalah….
A. Selain konflik, salah satu sebab yang dapat memicu perang adalah kebutuhan akan sumber daya alam.
B. Menurut John Rossa, hal yang tidak mungkin adalah wilayah kudeta yang hanya mencakup Jakarta, padahal saat itu Partai Komunis Indonesia adalah partai yang cukup besar dengan simpatisan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
C. Candi merupakan bangunan peribadatan pada masa purba yang merupakan peninggalan Hindu-Budha.
D. D.N. Aidit adalah pemimpin PKI pada saat terjadi peristiwa Gerakan 30 September.
E. Menurut para pakar geologi, Afghanistan ternyata menyimpan kandungan mineral yang melimpah yang mungkin menjadi penyebab diluncurkannya serangan ke Afghanistan oleh Amerika.
4. Perhatikan teks eksposisi berikut!
(1) Struktur bahasa akan memengaruhi pembentukan budaya serta tingkah laku. (2) Demikianlah teori yang pernah disampaikan oleh Sapir-Whorf. (3) Satu contoh yang pernah penulis temukan adalah mengenai perbedaan struktur bahasa jerman dengan bahasa Indonesia. (4) Dalam banyak hal, struktur kalimat kompleks bahasa Jerman menekankan posisi predikat ada pada bagian akhir kalimat. (5) Jika kita ingin membentuk kalimat saya mau meminum kopi di kafe dalam bahasa Jerman, bentuk yang muncul adalah Ich moechte im kaffee einen kaffee trinken. (6) Bentuk kata trinken ‘meminum’ muncul pada bagian akhir kalimat. (7) Proses seperti ini ternyata berpengaruh pada cara orang Jerman yang selalu berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat berkomunikasi antarsesama. (8) Inilah satu alasan yang menunjukkan bahwa benarlah bahasa bisa memengaruhi budaya masyarakatnya.
Kalimat yang menunjukkan letak bagian argumen muncul pada nomor….
A. 1, 3, dan 4
B. 2, 3, dan 5
C. 3, 4, dan 5
D. 2, 5, dan 6
E. 2, 7, dan 8
Bacalah teks berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 5 dan 6
Air sangat penting bagi tubuh kita. Anjuran agar kita minum air sedikitnya 8 gelas sehari atau sekitar dua hingga dua setengah liter air benar-benar harus kita lakukan. Apabila asupan air mencukupi, hal ini dapat membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh menjadi lancar sehingga semua sel dalam tubuh dapat memperbaiki diri dengan nutrisi tersebut. Dengan minum air sesuai anjuran juga akan meringankan kerja ginjal dan hati sehingga dapat membantu kita terhindar dari penyakit ginjal dan hati.
5. Abstraksi yang sesuai dengan kutipan teks eksposisi di atas adalah ...
A. Air didistribusikan tubuh kita. Kita perlu minum 8 gelas sehari untuk membantu mencegah penyakit ginjal dan hati.
B. Air sangat penting bagi tubuh kita. Kita perlu minum 8 gelas sehari untuk membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh serta mencegah penyakit ginjal dan hati.
C. Air sangat penting bagi tubuh kita karena air dapat membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh dan mencegah penyakit ginjal dan hati.
D. Tubuh kita perlu air dan nutrisi. Oleh karena itu, kita perlu minum 8 gelas sehari agar nutrisi ke seluruh tubuh dapat didistribusikan
E. Kita perlu minum 8 gelas sehari untuk membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh. Sehingga, penyakit ginjal dan hati pun dapat dihindari.
6. Salah satu kutipan bentuk dialog yang sesuai dengan teks eksposisi di atas adalah ..
A. Siswa: Berapa liter tubuh kita memerlukan air?
Penyuluh kesehatan: kurang lebih tiga liter sehari
B. Siswa: Bagaimana cara memasak air yang benar?
Penyuluh kesehatan: Air dipanaskan sampai benar-benar mendidih.
C. Siswa: Apakah air yang kita minum harus berupa air putih saja?
Penyuluh kesehatan: Kita memerlukan 8 gelas air putih dalam sehari. Tetapi, selain itu kita juga dapat minum minuman lain, seperti teh, kopi, dan sebagainya.
D. Siswa: Mengapa air sangat penting bagi tubuh kita?
Penyuluh kesehatan: karena air membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh menjadi lancar sehingga semua sel dalam tubuh dapat memperbaiki diri dengan nutrisi tersebut.
E. Siswa: Mengapa tubuh kita membutuhkan air?
Penyuluh kesehatan: karena air dapat membuang racun dari hasil metabolisme tubuh kita.
7. Perhatikan teks berikut!
Bahasa Indonesia sebenarnya mampu menjadi bahasa kedua ASEAN setelah bahasa Inggris. Ada banyak negara ASEAN yang menggunakan bahasa Indonesia di negaranya. Sebut saja Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam yang sudah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu di Vietnam, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sama dengan bahasa Inggris. Bahkan, di Australia, bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA. Jadi, sudah sewajarnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa internasional di kawasan ASEAN.
Kata hubung yang digunakan sebagai penanda penegasan ulang tesis dalam teks eksposisi di atas adalah….
A. yang B. selain itu C. bahkan D. dan E. jadi
8. Beberapa pohon tanaman di halaman rumah tidak mau berbunga seperti tanaman sejenisnya yang lain. Tanaman tersebut tiap hari disiram dan tak terlewatkan diberi pupuk. Apa sebabnya? Ternyata tanaman tidak mendapat sinar matahari, karena terhalang oleh pohon kayu besar yang ditanam di pinggir jalan.
Gagasan utama paragraf di atas adalah …
A. Beberapa pohon tanaman halaman rumah tidak mau berbunga seperti tanaman sejenisnya yang lain.
B. Beberapa pohon tanaman tidak mau berbunga.
C. Tanaman tersebut tiap hari disiram dan tak terlewatkan diberi pupuk.
D. Tanaman tidak mendapat sinar matahari.
E. Tanaman terhalang oleh kayu besar.
9. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Tenaga kerja yang menjadi andalan pada masa pembangunan ini adalah tenaga kerja yang memiliki profesionalisme, mandiri, dan kreatif. Namun, kenyataannya perbandingan penawaran tenaga kerja lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia. Seharusnya sejak pendidikan formal di SD, anak didik sudah diarahkan…
Kalimat yang tepat untuk melanjutkan paragraf di atas adalah…
A. ke arah yang lebih baik lagi
B. untuk menjadi manusia terampil, ahli di bidangnya, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mereka menjadi manusia mandiri
C. untuk masuk ke sekolah yang jenjang pendidikannnya lebih terarah
D. untuk menjadi calon tenaga kerja yang bersedia ditempatkan di dalam dan luar negeri
E. untuk menjadi pekerja yang tidak materialistis
10. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya.
Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu Pekerjaan.
Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan urutan…
A. 3 – 2 – 4 – 1
B. 2 – 3 – 1 – 4
C. 4 – 2 – 3 – 1
D. 1 – 4 – 3 – 2
E. 2 – 4 – 3 – 1
11. Bacalah dengan saksama paragraf rumpang berikut ini!
Terakhir, profesionalisme sumber daya manusia sangat penting. Kerja intelejen harus jernih, objektif, dan akurat. Lembaga intelejen harus terbebas dari afiliasi partai politik agar bisa netral. …
Kalimat penutup yang berisi ajakan dan penekanan yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah…
A. Marilah kita usahakan agar badan intelejen tersebut kita jaga kenetralitasannya.
B. Oleh karena itu, sistem rekruitmen harus diubah, termasuk pola pembinaan dan pendidikan.
C. Tentu saja sistem pembinaan dan pola pendidikan intelejen harus bebas dari pengaruh politik.
D. Harapan kita, intelejen harus bisa bekerja secara maksimal.
E. Dengan demikian, lembaga intelejen kita lebih profesional.
Bacalah wacana berikut dengan cermat!
12. Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa dikatakan masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada wacana di atas adalah…..
A. teknologi pengolahan batubara masih rendah
B. kualitas batubara masih rendah
C. batubara menjadi sumber energi
D. batubara bahan baku industri kimia
E. pemakaian batubara masih terbatas
13. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang oleh faktor tidak terjadinya persaingan antarbahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah lainnya.
Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan …
(A) analogi (D) induksi
(B) definisi (E) deduksi
(C) kausal
14. Bila istilah “wiraswasta” diterima sebagai terjemahan enterpreneur atau sebagai pengganti kata usahawan, maka hendaknya istilah wiraswasta tidak hanya berarti usahawan, juga memiliki watak wira dan swasta. Jadi, seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang mampu berusaha dalam bidang ekonomi/niaga secara tepat guna, juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur.
Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan ….
(A) analogi (D) sebab-akibat
(B) deduksi (E) klasifikasi
(C) definisi
15. Bacalah paragraf berikut dengan baik!
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berlangsung sangat cepat. Perkembangan juga terasa dalam bidang telekomunikasi. 2) Telepon bukan lagi barang mewah. 3) Bahkan telepon genggam pun sudah dimiliki oleh hampir semua orang, karena komunikasi dan informasi merupakan hal yang diperlukan oleh setiap individu. 4) Bahkan, mungkin kini sudah menjadi kebutuhan primer. ...
Kalimat yang paling tepat untuk simpulan teks eksposisi tersebut adalah…
A. Dengan demikian jelaslah, betapa besar peranan teknologi komunikasi dalam kehidupan.
B. Hal itu menandakan bahwa perkembangan teknologi akan maju.
C. Oleh karena itu, manfaatkanlah perkembangan teknologi dengan baik.
D. Hal itu membuat kinerja telekomunikasi perlu ditingkatkan.
E. Sehingga teknologi komunikasi menjadi dunia usaha yang diminati.
16. Tesis atau pernyataan pendapat umum dalam kutipan teks tersebut adalah ...
A. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berlangsung sangat cepat.
B. Perkembangan juga terasa dalam bidang telekomunikasi.
C. Telepon bukan lagi barang mewah.
D. Bahkan telepon genggam pun sudah dimiliki oleh hampir semua orang, karena komunikasi dan informasi merupakan hal yang diperlukan oleh setiap individu.
E. Bahkan, mungkin kini sudah menjadi kebutuhan primer.
17. Kalimat utama : Merokok dapat mengganggu kesehatan.
Kalimat penjelas :
Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dan merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Asap rokok dapat menjadi polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
Cukai terbesar untuk pendapatan negara adalah dari produksi rokok.
Kebiasaan merokok bukan saja merugikan perokok, melainkan juga bagi orang di sekitarnya.
Para pengusaha rokok terus bersaing untuk dapat memproduksi rokok yang bebas dari polutan.
Kalimat penjelas yang tidak sesuai dengan kalimat utama teks eksposisi adalah ...
A. (l) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
18. 1) Merokok berbahaya bagi semua orang. 2) Asap rokok yang kita hirup mengandung racun yang berbahaya. 3) Banyak penyakit yang ditimbulkan asap rokok, misalnya asma atau paru-paru. 4) Asap rokok, merusak tubuh kita secara tidak langsung. 5) Oleh karena itu, kita harus menghindari rokok.
Penegasan dari tesis kutipan teks eksposisi di atas adalah pada kalimat ....
A.1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
19. Isi argumentasi dari teks eksposisi di atas adalah ...
A. Rokok berbahaya bagi semua orang
B. asap rokok mengadung racun dan menyebabkan penyakit
C. rokok beracun bagi semua orang
D. kita harus menghindari rokok
E. Rokok menyebabkan asap beracun
20. Bacalah teks berikut dengan saksama
(1) Sebagai teks hasil produksi budaya, teks sejarah membutuhkan tiga hal: tesis, antitesis, dan sintesis. (2) Lihatlah bagaimana banyak sejarawan muncul untuk mengkritisi dan menolak anggapan orde baru mengenai peristiwa G 30 S dan bagaimana Sokarno dipaksa untuk lengser dengan menyalahgunakan Supersemar. (3) Sebuah teks sejarah sejatinya terbuka dalam menerima kritik dan koreksi. (4) Apa yang kita anggap benar pada masa lalu belum tentu bertahan hingga masa sekarang. (5) Itu semua adalah bentuk kritik dan koreksi terhadap konstruksi sejarah yang ada.
Teks eksposisi di atas tidaklah padu. Agar menjadi teks eksposisi yang baik, susunan yang tepat adalah….
A. 3-1-5-2-4
B. 3-1-4-5-2
C. 3-1-2-4-5
D. 3-1-4-2-5
E. 3-1-5-4-2
21. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut!
1) Seorang pelajar perlu secara fisik memberikan komitmennya dalam belajar. 2) misalnya, dengan menyediakan waktu khusus, terlibat secara fisik dalam mencari bahan-bahan yang harus dipelajari ataupun mencatat hal-hal penting yang ditemui dalam belajar.3) Komitmen secara mental juga diperlukan yaitu dengan memproses informasi yang didapatkan bukan sekedar mendengar informasi selintas dari telinga kiri ke telinga kanan, atau membaca selintas tanpa menyimak.4) Komitmen secara mental bisa dilakukan dengan mengaitkankan informasi baru yang diterima dengan pengalaman kita mencari cara ataupun kesempatan untuk menerapkan informasi baru.5) Dengan demikian, komitmen adalah prinsip utama pendukung kesuksesan seseorang dalam proses pembelajaran.
Ringkasan dari kutipan teks eksposisi tersebut adalah ... .
A. Komitmen secara fisik dan mental adalah prinsip utama pendukung kesuksesan seseorang dalam proses pembelajaran.
B. Memproses informasi yang didapat seseorang merupakan salah satu proses pembelajaran yang harus didasari oleh komitmen.
C. Pembelajaran, yaitu melibatkan upaya untuk menyukai apa yang kita pelajari serta mencatat hal penting dengan dasar komitmen tertentu.
D. Proses belajar dapat mengaitkan informasi baru yang diterima dengan pengalaman selama dalam pembelajaran.
E. Berusaha mencari materi pelajaran sendiri merupakan cara untuk menyukseskan pembelajaran yang dilakukan seseorang.
22. Perhatikan tesis berikut!
Bersikap kritis dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kalimat yang tepat sebagai argumen yang mendukung tesis di atas adalah….
A. Perlunya standardisasi pemakaian bahasa karena bahasa yang baik adalah bahasa yang konsisten dengan aturan yang telah dibuat.
B. Benar salahnya bahasa bukanlah hal yang maha penting menurut Kridalaksana.
C. Sulit menerapkan aturan dan kaidah berbahasa dalam keseharian.
D.Balai Bahasa tidak gencar dalam menyosialisasikan kaidah kebahasaan kepada masyarakat.
E. Pembelajaran bahasa di sekolah selama ini tidak terfokus pada masalah tata bahasa.
23. 1) Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. 2) Mereka mengganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. 3) Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. 4) Selain membaca, kegiatan menulis juga jarang dilakukan oleh para pelajar. 5) Banyak juga yang berpendapat membaca juga menimbulkan kejenuhan.
Kalimat yang tidak mendukung ide pokok paragraf eksposisi di atas adalah ... .
A. kalimat ke-1
B. kalimat ke-2 D. kalimat ke-4
C. kalimat ke-3 E. kalimat ke-5
24. (1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antarkalimatnya padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)
25. Seorang pelajar perlu secara fisik memberikan komitmennya dalam belajar, misalnya dengan menyediakan waktu khusus, terlibat secara fisik dalam mencari bahan-bahan yang harus dipelajari ataupun mencatat hal-hal yang penting ditemui dalam belajar. Komitmen secara mental juga diperlukan yaitu dengan memproses informasi yang didapatkan bukan sekedar mendengar informasi selintas dari telinga kiri ke telinga kanan, atau membaca selintas tanpa menyimak. Komitmen secara mental dapat dilakukan dengan mengaitkan informasi baru yang diterima dengan pengalaman kita mencari cara ataupun kesempatan untuk menerapkan informasi baru. Dengan demikian, komitmein adalah prinsip utama pendukung kesuksesan seseorang dalam proses pembelajaran. www.kompas.com
Arti kata “komitmen” dalam kutipan tersebut adalah….
A. kekuatan dalam menghadapi tantangan
B. kesukaan dalam mengerjakan sesuatu
C. cara yang dilakukan dalam pekerjaan
D. pikiran yang dianggap sangat tepat
E. perjanjian untuk melakukan sesuatu
26. Bacalah teks berikut dengan saksama!
(1) Remaja Indonesia memiliki resiko tinggi terhadap paru kronis karena akibat rokok. (2) Resiko tersebut disebabkan murahnya harga rokok di Indonesia. (3) Sebagai perbandingan, di Indonesia harga satu bungkus rokok enam ribu rupiah, sedangkan di Singapura mencapai SGD 11 (sekitar 60 ribu rupiah). (4) Rokok sangat terjangkau bagi para remaja yang umumnya belum bekerja. (5) Lebih lanjut hasil riset menemukan bahwa di Indonesia berkembang pola merokok pada remaja dan kaun wanita. (6) Demikian juga rokok hadir dalam kemasan dan merk yang bervariasi.
Penulisan kata yang salah dalam paragraf di atas terdapat pada kata ... .
A. remaja seharusnya para remaja
B. rokok seharusnya merokok
C. resiko seharusnya risiko
D. riset seharusnya reacet
E. kronis seharusnya keronis
27. Bacalah teks berikut dengan saksama!
…. Bila kita tertarik dengan bahan yang kita baca, biasanya kita baca dengan pelan. Misalnya kita membaca untuk keperluan ujian. Dengan sengaja kita coba memahami sebanyak mungkin bahan yang kita baca itu. Sebaliknya bila kita tidak begitu tertarik dengan bacaan itu, kita hanya membacanya dengan cepat dan selayang pandang. Hasilnya hanya sebagian kecil saja dari bacaan itu yang kita ingat.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi awal paragraf eksposisi tersebut adaalah ….
A. Buku bacaan banyak memberikan informasi yang penting.
B. Bacaan populer berbeda dengan bacaan ilmiah.
C. Cara membaca dan tujuan membaca sangat erat hubungannya.
D. Membaca intensif berbeda dengan membaca ekstensif.
E. Teknik membaca cepat sangat diperlukan dalam memahami bacaan
28. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Indonesia memiliki berbagai rempah yang digunakan sebagai bumbu dapur. Salah satunya adalah kencur. Kencur selain sebagai bumbu dapur juga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional yaitu obat batuk herbal. Untuk obat batuk, kencur bisa dicampur dengan jeruk nipis, jahe, dan madu.
Isi teks eksposisi di atas adalah….
A. Indonesia memilik beragam rempah
B. Kencur bisa digunakan sebagai obat batuk
C. Kencur salah satu rempah
D. Jeruk nipis, jahe, dan madu harus dicampur kencur
E. Kencur adalah bumbu dapur yang berkhasiat
Bacalah kutipan teks eksposisi ini untuk menjawab soal nomor 29 dan 30!
Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka mengganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. Ada pula yang berpandapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca. Banyak juga yang berpendapat membaca juga menimbulkan kejenuhan.
29. Ide pokok paragraf eksposisi tersebut adalah ....
A. pendapat tentang membaca
B. memahami tujuan membaca
C. waktu tersedia untuk membaca.
D. alasan tidak hobi membaca
E. kejenuhan dalam membaca
30. Berdasarkan struktur isinya, kutipan teks eksposisi tersebut merupakan bagian dari ....
A. tesis
B. argumen
C. urutan peristiwa
D. kesimpulan
E. antithesis